"Takdir memang yang mempertemukan kita, tetapi takdir juga yang memisahkan kita."
-Geisha Zamora Queenza-
•• 🕊️ ••
[45] -Keterkejutan
"Ih! bajunya lucu-lucu banget," Gadis cantik blasteran Belanda itu, menatap beberapa baju didepannya dengan mata yang sedikit berbinar. Langkahnya mulai mendekati salah satu dress, yang menurutnya sangat cocok bila dipakai oleh sahabatnya.
"Sini deh Gei, ini cocok banget buat lo." Zara mendekati Geisha, lalu mulai mencocokkan sebuah dress yang ia ambil tadi, ditubuh wanita itu. "Bagus kan?" tanyanya meminta persetujuan.
Geisha mengangguk cepat, lalu tersenyum. "Iya, bagus."
"Yaudah, ini buat lo." Zara memasukkan baju tadi kedalam keranjang belanjaannya. "Gua yang bayar." lanjutnya lagi.
Mata Geisha membola, mulutnya siap untuk mengeluarkan protes. Tetapi belum sempat ia berbicara, Zara sudah lebih dulu memotong ucapannya. "No komplain, okay?!" selanya.
"Tap–"
"Ssssttttt! Udah, diem ya bumil." ucap gadis itu, sambil meletakkan jari telunjuknya di bibir Geisha.
"Eh, kita ketempat perlengkapan bayi yok. Gua mau pilihin baju, buat ponakan gue nih." ajak Keylie yang baru saja nongol dari balik pintu kaca didepannya.
Vanessa mengangguk. "Yaudah ayo." Kemudian mereka berempat pun segera berjalan kearah toko khusus perlengkapan bayi, di ujung sana.
"Gemes-gemes banget!" Zara berdecak kagum, saat melihat baju-baju bayi didepannya. Cewek itu berjalan kedepan, lalu mulai memilih-milih baju terlebih dahulu.
"Pilihin baju yang warnanya netral-netral aja, soalnya kita belum tau jenis kelaminnya apa." Keylie memberi intrupsi, membuat mereka semua mengangguk mengerti.
"Lo gak mau USG sha?" tanya Vanessa tiba-tiba.
"Kemarin udah kok," sahut Geisha cepat. Mata wanita itu tidak berpindah menatap baju tidur setelan anak didepannya.
"Terus lo gak nanya, jenis kelamin anak lo cewek atau cowok?"
Geisha menoleh sekilas. "Udah, tapi kata dokternya masih belum kelihatan. Soalnya masih kecil banget, nanti tunggu usia kandungan gue tujuh bulan baru periksa lagi." jelasnya.
"Oh gitu," Vanessa menganggukkan kepalanya kecil.
"Nanti habis ini, makan dulu ya. Gua laper," celetuk Zara.
"Ye! Lo mah memang makan mulu kerjaannya." cibir Vanessa sinis.
... 🕷️ ...
"Buat surat untuk apaan lo?" tanya Dirga penasaran, sambil mencomot tahu goreng didepannya.
"Untuk neng Azkia." sahut Daffa cepat, tanpa menoleh. Cowok itu masih fokus pada kertas didepannya.
"Cielah, sok-sokan pake surat. Jaman sekarang mah gak level atuh." sambar Dion dari belakang.
Daffa memicingkan matanya kearah cowok itu. "Shut your lambe! You itu, gak ai ajak! Jadi mending mingkem." ujarnya ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZZA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Novel Altezza bisa dipesan di TBO online dan tersedia di seluruh Gramedia Indonesia] Menikah karena sebuah kesalahan, adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya di benak Altezza. Siapa sangka jika laki-laki yang terkenal sebagai setan p...