somehow when I see you with him, there is a feeling of unwillingness in my heart
-Altezza Rayzan Atmadja-
•• 🕷️ ••
[17] -Pertengkaran
Bugh!
Bugh!
"Bajingan!! Lo sama mama Lo itu parasit di keluarga gue!!!" Seperti layaknya orang yang sedang kesetanan dan kehilangan akal. Daffa terus menghajar, memukul dan menendang tubuh Reynald dengan membabi buta hingga membuat tubuh cowok itu terkulai lemah di lantai.
Beberapa orang siswa yang melihat hanya dapat menonton, tanpa mau melerai keduanya. Percuma saja jika di lerai. Ego keduanya sama-sama besar.
Daffa menarik kerah seragam Reynald, lalu mencengkramnya kuat. Mata cowok itu menatap nyalang kearah lawannya.
"Mama Lo jalang?!" Entah dapat dorongan dari mana, perkataan itu tiba-tiba saja terlontar begitu saja dari mulutnya.
"Mama Lo perusak!"
"Mama Lo hina!!"
Reynald mengepalkan tangannya, rahang laki-laki itu mengeras serta giginya yang bergemeletuk akibat perkataan daffa tadi. Jika dirinya yang di hina mungkin ia masih bisa terima, tetapi ini mamanya.
Laki-laki itu menepis kasar tangan Dafa dari kerahnya dan langsung saja memberikan bogeman mentah pada wajah Daffa.
Bugh!
Satu pukulan keras berhasil mendarat sempurna di rahang bawah Daffa, hingga membuat tubuh laki-laki itu sedikit terhuyung ke belakang dan mundur beberapa langkah akibatnya.
"MAMA GUE BUKAN JALANG, SIALAN!" pekik Reynald menggebu. Urat leher cowok itu terlihat menonjol sekarang. Nafasnya kian memburu.
Daffa terkekeh, lalu mengusap sudut bibirnya yang sedikit berdarah. "Gua gak peduli, mau mama Lo perempuan malam atau nggak sekalipun." ujarnya.
"Intinya mama Lo itu jalang perusak rumah tangga orang dan Lo kehancuran bagi gue serta keluarga gue," lanjutnya.
Reynald tersenyum miris. Laki-laki itu mengendurkan cengkramannya pada kerah seragam daffa, tatapan matanya mulai meredup. "Gue mau baikan sama Lo kak," ucapnya lirih. Mata laki-laki itu mulai terlihat sendu.
"Gua gak mau, kaya gini terus! Gua gak mau kak!" Daffa menggertakan gigi-giginya. Ia tidak suka jika laki-laki didepannya ini memanggilnya dengan sebutan 'kakak'.
"GUA BUKAN KAKAK LO, ANJING!! DAN LO BUKAN ADEK GUA!!" emosi Daffa kembali memuncak. Cowok itu mendorong kuat tubuh Reynald ke dinding di belakangnya dan kembali menghajarnya habis-habisan.
"Daffa!" Rayan datang dari belakang. Ia mencengkram kerah belakang baju seragam daffa. Cowok itu berusaha untuk melerai pertengkaran keduanya.
"DAFFA!" Suara Rayan meninggi satu oktaf. "Udah! Lo kenapa sih?!" Rayan berusaha menggapai tangan Daffa yang masih saja terus-terusan menghajar wajah Reynald hingga babak belur.
"Minggir," Altezza dan ketiga inti dibelakangnya berjalan menerobos kerumunan murid yang tengah menjadikan Daffa dan Reynald sebagai pusat perhatian.
"Daf udah!!" Dirga ikut melerai keduanya. Tetapi itu sama sekali tidak di gubris oleh Daffa. Cowok itu malah semakin gencar melakukan aksinya.
Karena geram dengan Daffa yang tidak mau berhenti. Rayan pun terpaksa memakai cara kasar.
Bugh!
"Sadar goblok! Itu adek Lo sendiri!!" sentak Rayan, yang langsung di balas dengan tatapan tajam dari daffa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZZA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Novel Altezza bisa dipesan di TBO online dan tersedia di seluruh Gramedia Indonesia] Menikah karena sebuah kesalahan, adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya di benak Altezza. Siapa sangka jika laki-laki yang terkenal sebagai setan p...