️⚠️Part ini mengandung adegan kekerasan dan berbahaya, mohon tidak untuk di tiru!!
••🕷️••
[19] -Perselisihan
"Anjing!" Daffa memegang pipinya yang terasa sedikit nyeri, akibat terkena pukulan dari lawannya. Laki-laki jangkung didepannya itu mulai mengibas-ngibaskan tongkat baseball-nya lagi kearahnya.
Dengan gerakan cepat, Daffa segera menghindar dan langsung menendang kuat perut lawannya hingga tersungkur di tanah, lalu mengambil alih tongkat tadi dan langsung membuangnya asal ke semak-semak.
"Tangan kosong kalo berani!" tantangnya.
Daren, laki-laki yang ditendangnya tadi. Ia memegangi perutnya, lalu kembali berdiri. "Takut Lo?" tanyanya dengan tampang remeh kearah daffa.
Daffa berdecih, lalu menggulung lengan bajunya sampai siku. "Banyak bacot Lo!" sentaknya.
Bugh!
Bugh!
Daffa menghajar wajah Daren kuat, hingga membuat mulut pria bertubuh jangkung itu robek akibatnya. Tidak sampai di situ, Daffa menarik kerah baju Daren lalu kembali melayangkan pukulan-pukulan keras pada tubuh lawannya.
Karena terlalu fokus terhadap Daren, ia sampai tidak menyadari bahwa dirinya sedang di keroyok oleh anggota vegos lainnya.
"DAFFA AWAS!" Dion berteriak keras, saat melihat salah satu dari mereka hendak melayangkan senjata tajamnya kearah daffa.
Srettt...
"Ahg!.." Daffa meringis, saat sesuatu yang tajam mengenai leher bagian belakangnya. Celurit. Benda itulah yang menggores bagian lehernya.
Seperti biasa, Alvegastar itu selalu licik dan cerdik. Jika tidak bermain keroyokan, ya dengan cara menggunakan senjata tajam. Seperti sekarang ini.
"Daffa?!" Dion yang baru saja melumpuhkan musuhnya itu, segera menghampiri Daffa yang hampir saja kehilangan keseimbangannya.
"Lo nggak kenapa-kenapa?" tanyanya, sambil menumpu berat badan sahabatnya itu dari samping.
Daffa menggelengkan kepalanya pelan. "Gak," jawabnya singkat.
"Eyon! Bantuin gue cepetan!" teriak Dirga dari arah selatan. Terlihat laki-laki itu sedang di keroyok sekitar lima orang anggota Alvegastar di sekelilingnya.
Dion menatap Daffa. "Lo-"
"Bantuin Dirga aja sana, gua gak kenapa-kenapa," ucapnya menyela. "Sana." ujarnya lagi.
Dion mengangguk, lalu segera berlari membantu Dirga yang kesusahan karena banyaknya lawan baru yang mendatanginya.
Bugh!
Bugh!
"Aelah, lu lawan beginian aja masa kagak bisa dir!" seru Dion yang berhasil membantu Dirga dari serangan mereka.
Dirga membenarkan bajunya yang sedikit berantakan. "Badannya besar-besar anjwing!" ujarnya kesal.
"Percuma badan besar, tenaga Hello Kitty. Cih!" tambah Dion, lalu berdecih di depan muka mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZZA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Novel Altezza bisa dipesan di TBO online dan tersedia di seluruh Gramedia Indonesia] Menikah karena sebuah kesalahan, adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya di benak Altezza. Siapa sangka jika laki-laki yang terkenal sebagai setan p...