CHAP 5 - SALAH TARIK

87 9 0
                                    




VOTEE YUKK GAIS! BIAR LEBIH SEMANGAT UPLOAD<3

{Mulmed foto Arsen}

***

Qilla kaget melihat tangan yang baru saja ia tarik. Ternyata bukan tangan Faren yang ia tarik melainkan tangan Arsen. Astaga, kok bisa salah tarik sih. Perasaan tadi aku narik tangan Faren deh. Ucap Qilla dalam hati.

"Makanya sebelum narik tangan orang itu liat dulu siapa yang lo tarik, jangan asal tarik. Punya mata dipake, bukan cuma dipajang doang," ucap Arsen sewot.

"Lagian tadi kan aku nariknya tangan Faren, kok jadi kamu sih!?" ucap Qilla tidak kalah sewot.

"Jelas-jelas sekarang yang ada disini itu gue, yaa berarti lo nariknya tangan gue," ucap Arsen kesal.

Bisa-bisanya ada spesies kayak gini, udah salah gak mau ngaku lagi. Ucap Arsen dalam hati.

Aduh iya juga sih, mending aku minta maaf aja deh. Ucap Qilla dalam hati.

Mereka seperti berbicara satu sama lain di dalam hati. Inilah yang dinamakan heart to heart.

"Aku minta maaf karena udah narik tangan kamu," ucap Qilla menunduk takut sambil memainkan jari-jarinya.

Lucu, ucap Arsen dalam hati

"Hm," ucap Arsen dingin. Padahal tadi bilang Qilla lucu, sekarang sok bersikap dingin. Hati dan pikiran memang tidak sejalan.

"Kamu belum maafin aku ya? kata mamah aku, kita harus saling memaafkan," ucap Qilla memohon.

"Iya gue maafin, tapi ada satu syarat," ucap Arsen mengeluarkan smirk jahatnya.

"Emang apa syaratnya? jangan yang susah-susah ya," ucap Qilla merasa gelisah.

"Gue lagi pengen makan buah, jadi tugas lo ambilin buah yang ada diatas pohon itu," ucap Arsen jahil.

"HAH KAMU GILA?" ucap Qilla kaget. Kalau dirinya jatuh gimana, memang Arsen mau tanggung jawab?

"Ya udah kalau lo gak mau, gue gak akan maafin lo," ucap Arsen berlalu pergi.

Kena kan lo, macem-macem sih sama gue. Ucap arsen dalam hati.

"Ya-ya udah deh, aku ambil. Kamu pegangin di bawah ya," ucap Qilla. Ya Tuhan lindungilah Qilla, aku belum mau mati Tuhan. Kalau aku mati, kan kasihan papah sama mamah. Doa Qilla dalam hati.

"Iya gue pegangin, cepetan naik," ucap Arsen.

Qilla memberanikan diri untuk memanjat pohon itu, ia mendekati pohon tersebut dan mulai memanjat. Qilla tidak berpengalaman dalam hal semacam ini. Sepertinya ia harus mengikuti les memanjat.

Hap Hap Hap Hap

"Astagaa itu buahnya tinggi banget, udah kayak monyet aku manjat-manjat begini," ucap Qilla menggerutu.

"Udah cepetan, mau gue maafin gak lo?!" ucap Arsen sewot.

Sewot amat itu cowo, kayak cewe aja. Dikira gampang apa manjat pohon setinggi ini. Ucap Qilla dalam hati.

Qilla terus memanjat, tanpa menyadari bahwa jarak dirinya dengan tanah sudah semakin jauh. Ia semakin dekat dengan buah itu. Akan tetapi tiba-tiba...

"ASTAGAAA QILLA, KAMU NGAPAIN," teriak histeris Faren.

"QILLA TURUN SEKARANG, KALAU KAMU JATUH GIMANA," ucap Kiev khawatir.

Hyades buru-buru pergi meninggalkan mereka.

RAQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang