CHAP 28 - WHO'S HE?

41 9 0
                                    



Tuk

Tuk

Tuk

Hentakan sepatu seseorang terdengar menuruni tangga dengan tergesa-gesa.

"MOM DAD, QILLA BERANGKAT DULU," teriak Qilla sambil melangkah turun. Ia terlihat panik dan terburu-buru, pasalnya ini sudah menunjukkan pukul 8 dan itu artinya QILLA TERLAMBAT DATANG KE SEKOLAH DI HARI PERTAMANYA!!

"Kamu gak makan dulu sayang?" tawar papah Qilla.

"No dad, Qilla sudah terlambat," ucap Qilla mengambil sepotong roti dari atas meja.

Cup

Cup

"Qilla pergi dulu," ucap Qilla sambil mencium pipi kedua orang tuanya secara bergantian kemudian berlari tergesa-gesa menuju mobil sport miliknya.

"Hati-hati darling, jangan ngebut-ngebut, pelan aja nyetirnya. Perhatikan lalu lintas, jangan sampai nabrak orang. Okay?" ceramah mamah Qilla, sang anak sudah mau terlambat malah disuruh untuk berkendara dengan pelan.

"NOTED," teriak Qilla, apakah kalian berpikir Qilla akan menuruti perintah sang mamah? oh tentu saja tidak. Semua peraturan kedua orang tuanya akan ia langgar, bukankah peraturan memang dibuat untuk dilanggar? betul bukan?.

Brmmm

Wushh

Qilla mengendarai mobil seperti orang kesetanan, ia melewati semua mobil dan motor yang menghalau pandangannya.  Bahkan lampu merah ia terobos, untung saja ia memiliki insting yang kuat. Namanya juga Queen Racing, tentu saja sudah berpengelaman dan terlatih.

"Hmm not bad," ucap Qilla sambil melihat dengan seksama bangunan mewah yang ada di hadapannya.

Sequoia International High School, sekolah paling ternama di Indonesia. Hanya golongan orang kaya saja yang dapat hidup dengan nyaman dan tentram di sekolah tersebut. Sedangkan bagi orang dengan golongan menengah kebawah, tidak dapat belajar dengan tenang di sekolah itu. Wajah rupawan sudah menjadi hal yang lazim bagi mereka, pasalnya sekolah ini menjadi tempat penampungan para artis besar, konglomerat, selebgram, pengusaha dan lain lain. Jadi merupakan hal yang wajar bila kalian melihat banyak sekali siswa yang menggunakan tas branded seharga ratusan juta, mobil mewah bahkan terdapat tempat pendaratan helikopter di rooftop sekolah. Mengesankan bukan? Akan tetapi ada satu hal yang perlu kalian ingat, masuk ke sekolah ini sama saja dengan masuk ke dalam lubang neraka. So be careful!

Seorang gadis cantik turun dari mobil kemudian membuka kaca mata yang ia kenakan sehingga terlihat bola mata biru laut yang sangat indah itu ditambah lagi dengan rambut coklat terang yang terbang kesana kemari akibat terpaan angin. Siapa saja yang melihat gadis itu pasti akan terpesona dengan wajah rupawan itu, sayangnya saat ini parkiran kosong dan tidak ada seorang pun yang terlihat. Hanya satpam yang terdapat disana. Mungkin para siswa dan guru sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Tanpa membuang waktu lagi, ia berjalan dengan anggun dan penuh kharisma. Saat ini, tujuan utamanya adalah kantor kepala sekolah. Ia melewati beberapa kelas dan benar saja para siswa sedang belajar, akan tetapi ada juga beberapa siswa yang memutuskan untuk membolos.

Hal ini terlihat dari, ada beberapa siswa yang sedang bermain basket dan ada juga yang merokok. Bahkan ada siswa dan siswa yang dengan tidak tahu malunya bermesraan di lingkungan sekolah. Bukankah ini adalah sekolah paling ternama di Indonesia? lantas mengapa kelakuan para muridnya sangat tidak senonoh? sangat mengherankan.

Tanpa Qilla sadari ada sebuah bola basket yang melaju dengan cepat ke arah dirinya.

Hap

Qilla berhasil menangkap bola basket tersebut hanya dengan satu tangan kemudian mengangkat bola tersebut dan mengarahkannya ke ring yang berjarak cukup jauh dari tempat dimana Qilla berada. Gadis berambut panjang itu pun melemparkan bola tersebut dann....

Hap

Bola itu masuk ke dalam ring dengan SEMPURNA!!

Setiap orang yang melihat kejadian tersebut pun menganga dan terkejut akan kehebatan seorang Qilla bahkan ada yang sampai mengambil video ketika Qilla memasukkan bola ke dalam ring.

Tanpa memperdulikan sekelilingnya yang sedang heboh karena dirinya, Qilla memasang wajah datar kemudian melanjutkan perjalannya menuju ruang kepala sekolah.

"ANJIRR GILAAA WOI, GUE AJA GAK BISA PADAHAL UDAH MAIN BASKET 10 TAHUN"

"Keren abis tu cewek," ucap seorang pria berambut pirang.

"Cakep banget lagi, meleleh hati abang dek"

"Fix harus jadi pacar ke 200 gue," lanjutnya.

"Mana mau dia anjrit, muka lo kayak pantat kudanil begitu," ucap pria yang berada di sampingnya.

"Upil itik diem," ucap pria berambut pirang itu.

Kedua pria tersebut terus berdebat tanpa henti, sementara seorang pria tampan sedang menatap kepergian Qilla dengan tatapan yang tidak dapat diartikan seperti ada perasaan yang ia tahan selama ini dan itu sangat menyakitkan, terlihat dengan jelas dari tatapan mata itu. Kerinduan yang amat sangat mendalam sudah tidak terbendung lagi di dalam hatinya, ia ingin sekali berlari kemudian mendekap gadis itu erat dan tidak akan ia lepaskan lagi sampai kapanpun. Apakah gadisnya masih mengingat dirinya? bagaimana jika gadisnya sudah melupakan dirinya? bila hal itu terjadi, ia akan membuat gadisnya mengingat kembali. Terdengar sangat mudah bukan?.

Sesampainya di sebuah pintu yang sangat besar dan tinggi dengan tulisan Principal, tanpa ba bi bu Qilla langsung membuka pintu tersebut.

Di dalam ruangan tersebut terdapat seorang pria tua yang sudah berumur sedang duduk sambil mengetuk-ngetukkan pulpennya. Kemudian di depan pria tua itu ada seorang siswa dengan baju urakan dan ada lebam di hampir seluruh bagian mukannya, akan tetapi justru hal itulah yang membuat kaum hawa menjerit akan ketampanannya.

"Cucu kesayangan grandpa, sini duduk sweetie," ucap sang kakek berdiri menyambut kepulangan cucu yang paling ia sayang.

Qilla melangkahkan kakinya perlahan menuju sofa tepat di sebelah siswa tersebut. Sedari tadi, siswa itu tidak dapat melepaskan pandangannya dari Qilla bahkan untuk sedetik pun. Qilla cukup peka untuk menyadari hal itu akan tetapi ia tidak ingin ambil pusing, karena dirinya sudah biasa mendapat tatapan seperti itu.

"Kapan kamu pulang sweetie?" tanya sang kakek sambil tersenyum ke arah cucunya itu.

"Two days ago grandpa," ucap Qilla kemudian meneguk segelas air. Jujur sedari tadi ia menahan dahaga karena terburu-buru berangkat sekolah jadi ia lupa untuk minum air.

"Kamu silahkan keluar, jangan lakukan hal itu lagi jika tidak kedua orang tuamu akan saya panggil," ucap kakek Qilla tegas dan penuh penekanan. Sungguh berbeda sekali bila ia sedang bersama dengan cucunya, ia akan bersikap lembut dan penuh sayang. Akan tetapi, ketika bersama dengan orang lain, ia akan bersikap tegas, dingin dan penuh intimidasi.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun, siswa tersebut beranjak dari tempat duduknya sekilas ia melihat Qilla dengan tatapan yang sangat aneh kemudian berlalu pergi begitu saja.

"Grandpa"

"Yes sweetie"

"Who's he?" tanya Qilla penuh tanda tanya. Pasalnya ia merasa familiar dengan orang tersebut.

"Anak teman papah kamu, papahnya itu salah satu investor terbesar di sekolah ini," jelas kakek Qilla.

"Ohh I see"

"Namanya?" tanya Qilla lagi, entah kenapa ia merasa penasaran dengan siswa itu.

"Arsenio Nathaniel Alexander," ucap kakek Qilla.

- 1056 Words -

RAQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang