CHAP 14 - SURGA DUNIA

51 8 1
                                    




Thank youu gaiss yang sampai hari ini sudah terus bertahan dan support cerita inii, i really appreciate it, love you so much<33

UPLOAD SETIAP HARII!!

***

Ternyata orang tersebut adalah Kiev si manusia pentakilan, ia membuat Qilla kaget. Untung saja Qilla tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

"AYAM KODOK MONYET," teriak Qilla kaget.

"HAHAHAHAHAHA"

"KIEVVV"

"Kalau aku tadi sampai kenapa-napa, emang kamu mau tanggung jawab ha?" tanya Qilla kesal.

"Tapi kan sekarang kamu baik-baik aja wlee," ucap Kiev menjulurkan lidahnya.

"Ya tapi kan-"

"Pagi semua, wihh udah pada kumpul aja nih," sapa Faren ceria.

"Qill, kok masih pagi udah ditekuk aja tuh muka. Kayak pantat ayam tau gak," ucap Faren bercanda.

"HAHAHAHAHAH PANTAT AYAM," ucap Kiev mengejek.

Qilla semakin kesal karena ulah mereka, ia menyadari satu hal. Tenyata Kiev dan Faren memang sangat cocok, Qilla akan menjuluki mereka sarkastik couple. Qilla tertawa sendiri memikirkan hal itu.

Hmmm sarkastik couple cocok juga hihihi, ucap Qilla dalam hati.

"Serem banget lo senyam senyum sendiri. Hih merinding gue," ucap Kiev merinding. Qilla hanya memutar bola matanya malas meladeni pria itu.

"Aku tadi cuma kepikiran aja kalauu...,"ucap Qilla membuat mereka penasaran.

"Kalauu apaa?" tanya Faren.

"Kalau kaliann ternyata cocok juga yaa, julukannya apa yaa? hmm gimana kalau sarkastik couple?" ucap Qilla menahan tawa dan bersiap untuk lari.

"QILLLAAAAA," teriak Faren kesal, sementara Kiev hanya tersenyum penuh arti.

"HAHAHAHHAAH SARKASTIK COUPLE," teriak Qilla sambil tertawa dengan suara keras. Untung saja pagi ini, tidak ada orang yang berlalu lalang di sekitar taman. Kalau tidak, mereka akan malu setengah mampus akan kelakuan Qilla.

"SINII GAK LOO," ucap Faren ikut berteriak.

"WLEEE," ucap Qilla menjulurkan lidah.

Qilla dan Faren kejar-kejaran di sekitar taman tanpa ada rasa malu. Qilla berlari dengan kencang, tiba-tiba..

Bruk

"Aww," ucap Qilla menabrak seseorang.

"Lo gak papa?" tanya Faren berhenti melihat kondisi Qilla.

"Aku gak papa kok," ucap Qilla sambil melihat orang yang ia tabrak. Ini adalah salah satu kebiasaan buruk Qilla.

Ternyata orang yang Qilla tabrak adalah Arsen.

"Kayak anak kecil lo, udah tau banyak orang masih aja lari. Kalau lo nabrak pohon atau orang yang gak lo kenal gimana? untung aja lo nabrak gue," ucap Arsen marah. Sebenarnya ia khawatir akan tetapi Arsen bukanlah tipe orang yang suka menunjukkan sikap aslinya, lebih baik baginya untuk menutupi itu semua.

"Iya, aku minta maaf. Janji Qilla gak diulangin lagi," ucap Qilla takut melihat kemarahan Arsen.

"Udah lah sen, jangan terlalu keras sama Qilla. Dia kan masih kecil," ucap Faren mengejek.

"Aku udah besar ya. Umur kita juga sama, beda 3 bulan doang," ucap Qilla kesal.

"Tapi gue lebih tua dari lo walaupun cuma beda 3 bulan wlee," ucap Faren, sepertinya ini akan menjadi salah satu hobby nya yaitu membuat Qilla marah. Sangat menyenangkan.

Qilla ingin membalas perkataan Faren, akan tetapi tiba-tiba Kiev datang bersama dengan Hyades. Ia malu terlihat sedang berantem dengan Faren di hadapan Hyades.

"Ngaret lo, kemarin kita janjian jam 7. Sekarang udah lewat 24 menit," ucap Arsen melirik jam di tangannya.

"Heh lo juga ngaret 15 menit ya," ucap Faren.

"Bukannya tadi Faren juga telat 3 menit?" tanya Qilla polos.

"3 menit doang, gak terhitung lah itu," ucap Faren kesal, ia berpikir Qilla akan membela dirinya.

"Pokoknya disini yang datang tepat waktu cuma Qilla," ucap Qilla bangga.

"Iyain aja deh daripada lama," ucap Faren memutar bola matanya malas.

"Kemarin lu nyuruh kita kumpul buat apaan? awas aja sampai aneh-aneh, gue kasih makan buaya lo. Kebetulan peliharaan gue belom makan," ucap Kiev tertawa jahat.

Kiev merasa punggungnya panas, seperti ada seseorang yang ingin membakarnya hidup-hidup. Ia mencari orang tersebut dan ternyata orang itu adalah Hyades yang sedang menatap tajam dirinya, penuh amarah karena dengan berani mengancam sang pujaan hati.

"Tenang aja, tempatnya bagus banget kok. Aku jamin kalian pasti suka," ucap Qilla semangat.

Mereka berjalan perlahan mengikuti Qilla yang berada di depan, memandu jalan. Terdapat air terjun buatan dengan pepohonan di sekelilingnya, Faren takjub mengetahui ada tempat yang begitu indah. Akan tetapi ini bukanlah tujuan Qilla, mereka terus berjalan mengikuti Qilla. Melewati air terjun yang sangat indah tersebut.

"Wahhh gilaa keren bangett," ucap Kiev terpesona akan keindahan air terjun buatan tersebut.

"Ini tempat yang mau lo tunjukkin ke kita?" tanya Faren.

"Ada tempat yang lebih indah dari ini," ucap Qilla tersenyum misterius. Mereka sangat penasaran dibuat Qilla.

Mereka masuk ke dalam air terjun tersebut, hanya ada kegelapan di dalam sana.

"Qill, serius ini tempatnya?" tanya Arsen gemetar takut, salah satu ketakutan terbesar Arsen adalah kegelapan dan tidak ada seorang pun yang mengetahui hal itu kecuali kedua orang tuanya.

"Arsen, kamu gak papa?" ucap Qilla bingung dengan sikap Arsen.

"Aman, lanjut jalan aja," ucap Arsen mengeluarkan keringat dingin. Ia menetralkan detak jantungnya berusaha menutupi rasa takut itu.

"Pegang," ucap Hyades memberikan tangannya. Hyades menyadari ada sesuatu hal yang ditutupi oleh Arsen. Walaupun ia kurang menyukai Arsen, akan tetapi ia masih memiliki rasa simpati. Lagipula, ia melakukan semua ini demi Qilla. Kalau sampai Arsen kenapa-napa, Qilla pasti khawatir dan Hyades tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Qilla hanya boleh menunjukkan rasa khawatir pada dirinya seorang.

"Gue gak butuh bantuan lo," ucap Arsen ketus. Ia masih kesal dengan sikap Hyades pada dirinya.

Tanpa aba-aba, Hyades mengambil tangan Arsen dan meletakkan tangan itu pada pundaknya. Arsen tidak memiliki tenaga untuk menolak, ia hanya bisa pasrah dengan perlakuan Hyades.

Akhirnya mereka sudah sampai di tempat tujuan, Kiev ternganga melihat betapa indahnya danau di depannya. Yup.. tempat yang Qilla maksud adalah sebuah rumah pohon dengan danau besar di depannya.

"Welcome to Qilla's World," ucap Qilla senang.

"OH...MY...GOD," ucap Faren melongo.

"WHAT! ITU RUMAH POHON?" lanjut Faren teriak kegirangan, pasalnya salah satu mimpinya adalah memiliki rumah pohon yang sangat indah.

Qilla hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum melihat kelakuan heboh teman-temannya.

"LOVE YOU SO MUCHHH!! AAAA SENANGNYA," ucap Faren meloncat-loncat bahagia. Tempat ini akan menjadi tempat favoritnya.

"Pokoknya kita harus kesini setiap hari, wajib kudu mesti," ucap Faren.

"Boleh berenang gak Qill?" tanya Kiev, ia sudah tidak sabar untuk mencelupkan kakinya ke dalam danau. Sebelum Qilla menjawab pertanyaan Kiev, tiba-tiba...

Bruk

"ARSENNNN," teriak semua orang panik. 

***

Siapa yang disini pengen banget punya rumah pohon? jujur dari dulu guee pengenn banget gais tapi gak pernah kesampean huhu.
- 1032 Words -

RAQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang