CHAP 20 - KABAR BURUK

48 8 0
                                    




Matahari sudah menunjukkan kilauan indahnya pertanda hari sudah mulai pagi, semua orang melakukan aktivitasnya masing-masing, ada yang pergi bekerja, pergi ke sekolah dan lain lain. Sedangkan, seorang gadis cantik berkulit putih masih tertidur pulas di ranjang rumah sakit. Sinar matahari menyinari wajah rupawannya, ia menggeliat kesana kemari merasa terganggu.

Ughhh

Gadis cantik atau yang sering kita sebut Qilla itu membuka kedua matanya perlahan, menunjukkan mata biru laut yang sangat indah. Rambut acak-acakan khas bangun tidur, membuat dirinya terlihat lebih sexy dan imut secara bersamaan.

"Qilla masih ngantuk," ucap Qilla menarik selimut sampai menutupi kepalanya.

"Sarapan," ucap sosok yang dengan berani mengganggu tidur Qilla. Apakah ia masih sayang nyawa?

"5 menit lagi Alvi," ucap Qilla masih setia menutup tubuhnya dengan selimut. Orang tersebut adalah Hyades, hanya dia yang berani melakukan hal itu kepada Qilla

"Mau ice cream gak?" tanya Hyades menggoda, ia tahu bahwa makanan dingin itu adalah kelemahan Qilla.

Qilla membuka selimut tersebut perlahan, tentu saja ia tidak dapat menolak godaan itu, apalagi gratis sayang kalau disia-siakan kayak si dia yang menyia-nyiakan cinta aku:(

Kita kan harus menerima pemberian orang lain, ucap Qilla dalam hati.

Hyades mendekat kearah Qilla dan membantunya untuk duduk.

"Bubur lagi? gak ada makanan lain?" rengek Qilla, mengapa harus makanan terlarang ini? Qilla sungguh kesal, apakah rumah sakit kekurangan makanan?.

"Gak ada sayang," ucap Hyades lembut.

Blush

Pipi Qilla memerah seperti kepiting rebus. Ia sangat malu dengan keadaannya saat ini.

"Makan," ucap Hyades dingin. Hyades itu bunglon atau apa sih? perasaan tadi baru aja so sweet, sekarang balik lagi ke sifat aslinya.

"Qilla mau makan tapi nanti Alvi beliin 5 Ice cream ya ya ya?" ucap Qilla dengan mata berbinar.

"1," ucap Hyades singkat,padat dan jelas.

"3 ice cream deh," tawar Qilla. Terjadilah aksi tawar menawar antara Qilla dan Hyades. Akan tetapi, Hyades tetap kekeh pada pendiriannya.

"Sa.tu," ucap Hyades penuh penekanan, tidak menerima penolakan.

"Ya-yaudah deh, Qilla nurut," ucap Qilla bergidik ngeri, sekarang Hyades terlihat lebih menyeramkan dari biasanya.

"Nanti kamu sakit baby girl," ucap Hyades lembut sambil mengusap kepala Qilla penuh kasih sayang.

Qilla tertegun melihat sikap Hyades yang sangat lembut pada dirinya.

Apakah Hyades melakukan ini kepada semua perempuan? tanya Qilla dalam hati.

Ihh kamu mikirin apa sih Qilla, ucap Qilla dalam hati

Qilla sibuk dengan pikirannya sendiri, sementara Hyades fokus kepada makanan Qilla.

"Mamah sama papah kemana," ucap Qilla menyadari bahwa kedua orang tuanya tidak ada disini.

"Pulang," ucap Hyades sambil memberikan suapan terakhir kepada Qilla.

"Hah pulang kemana?" tanya Qilla polos.

"Rumah," ucap Hyades dingin.

"Rumah siapa?" tanya Qilla lemot, terlihat menggemaskan.

"Mamah sama papah kamu pulang ke rumah buat ambil baju kamu sayang," jelas Hyades gemas. Sepertinya perlu kesabaran extra untuk berbicara dengan Qilla.

RAQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang