CHAP 16 - ACCIDENT

55 10 1
                                    




Halooo gaiss! mohon siapkan tissue karena adegan ini akan menguras air mata dan tenaga.

[Beberapa Part di private, follow terlebih dahulu untuk dapat membaca]

***

"ARSEN HYADES CUKUP, KONDISI QILLA LEBIH PENTING," ucap Kiev kesal melihat sifat kekanak-kanakan mereka.

Hyades menghentikan pukulannya terhadap Arsen, berlari ke arah Qilla mengangkat kepalanya perlahan. Tatapan matanya sendu melihat sang belahan jiwa terbaring tidak berdaya di pelukannya. Semakin banyak darah segar keluar dari dahi Qilla, mereka semua panik. Hyades segera mengendong Qilla keluar dari sana sementara Kiev dan Faren membantu Arsen untuk berdiri dengan muka babak belur.

Sepanjang jalan, Hyades menitikkan air mata. Kalau saja bisa, Hyades ingin menggantikan Qilla menahan rasa sakit ini. Bertahan sayang, ucap Hyades berkali-kali sambil mengecup singkat kepala Qilla.

Hyades berlari tak tentu arah, sampai ia menemukan seorang pengendara motor yang lewat.

"Pak, tolong teman saya pak," ucap Hyades memohon. Ini adalah kali pertama dirinya memohon kepada orang asing.

"Astaga dek, Ini temannya kenapa?" ucap si pengendara motor panik melihat banyak darah keluar dari kepala Qilla.

"Tolong teman saya pak," ucap Hyades menitikkan air matanya, ia tidak berdaya melihat Qilla keadaan Qilla.

"Ayo naik, bapak atarkan ke rumah sakit," ucap si pengendara motor. Hyades segera naik motor tersebut, selama perjalanan ia terus memeluk Qillla erat seakan-akan Qilla akan pergi meninggalkan dirinya. Dari kejadian ini, kita tahu bahwa Hyades tidak dapat hidup tanpa seorang Qilla.

Qilla adalah nyawa, jiwa dan raganya.

Di sisi lain Kiev dan Faren kebingungan mencari keberadaan Hyades dan Qilla, mereka berusaha menelpon Hyades akan tetapi handphone milik Hyades tidak dapat dihubungi.

"Diangkat gak?" tanya Arsen khawatir. Faren hanya menggelengkan kepalanya pertanda teleponnya tidak diangkat.

"Kita harus gimana? gue khawatir sama keadaan Qilla," ucap Kiev dengan mata berkaca-kaca. Ia memang sangat khawatir dengan keadaan temannya itu.

"Hiks Qilla hiks," tangis Faren, ia tidak dapat menahan tangisannya yang akan keluar sedari tadi. Ia bingung harus berbuat apa. Apakah kondisi Qilla baik-baik saja? bagaimana kondisinya sekarang? ia terus bertanya-tanya mengenai hal itu.

Tin Tin Tin

Suara klakson mobil mendekati mereka, seorang wanita cantik keluar dari mobil mewah tersebut.

"Loh kalian ngapain disini?" tanya wanita tersebut.

"I-itu tan-tante hiks," ucap Faren menangis sesenggukan. Wanita cantik tersebut adalah mamah Hyades.

"Kami lagi mencari Hyades dan Qilla tante," ucap Kiev menahan air matanya yang ingin keluar saat itu juga. Sementara Arsen hanya diam, menyalahkan dirinya sendiri. Kalau saja ia tidak bertengkar dengan Hyades, maka semua ini tidak akan terjadi. Ia menangis dalam diam dan itu sangat menyakitkan.

"Hyades dan Qilla memangnya kemana?" tanya mamah Hyades mulai merasakan perasaan yang tidak enak.

"Qilla kecelakaan hiks tante," ucap Kiev menangis.

"KE-KECELAKAAN?" teriak mamah Hyades histeris, bagaimana hal ini bisa terjadi.

"Sekarang bagaimana keadaannya?" tanya mamah Hyades panik.

RAQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang