Sementara di belahan bumi bagian utara, seorang gadis cantik berambut coklat terang dengan mata biru sedang menatap jendela. Melihat salju yang menutupi pekarangan rumahnya yang sangat luas, untung saja di kamarnya terdapat pemanas ruangan. Bila tidak, mungkin saja saat ini ia sudah mati kedinginan.Sejak sampai di negara bersalju ini, ia selalu memikirkan bagaimana kondisi teman-temannya saat ini. Mengapa sampai hari ini belum ada satupun dari teman-temannya yang menghubungi dirinya? apakah mereka sudah melupakannya?
"Kapan Qilla bisa kembali ke Indonesia?" gumam Qilla sedih.
"No Qilla, kamu harus kuat dan cepat sembuh biar bisa pulang ke Indonesia terus ketemu sama teman-teman. Kan ada mamah, papah sama dokter ganteng yang temanin Qilla disini. Qilla pasti bisa," ucap Qilla menyemangati dirinya sendiri.
Tunggu Qilla teman-teman, Qilla pasti pulang.
5 Tahun kemudian
Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, mereka memiliki kesibukan masing-masing. Tak terasa sudah 5 tahun telah berlalu, tidak saling menyapa bahkan untuk bertukar kabar. Seperti orang asing yang tidak pernah bertemu, bahkan mungkin saja mereka sudah melupakan satu sama lain. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku bagi seorang gadis berparas rupawan yang saat ini sedang berlatih bermain ice skating di tempat yang sunyi. Hanya terdengar suara burung berkicau seolah-olah sedang berbicara dengan dirinya. Gadis tersebut adalah Raqilla Sequoia Aurora Rossler, sebut saja namanya Qilla. Ia dijuluki sebagai Ice skating queen, pasalnya ia sangat mahir permainan seluncur es itu. Bahkan ia telah menjuarai beberapa perlombaan internasional dalam bidang ice skating. Selain itu, diumurnya yang ke 15 tahun. Ia sudah berhasil mendirikan perusahaannya sendiri dan apakah kalian tahu? Qilla memiliki otak yang sangat berbeda dari anak seusianya, cara berpkir yang berbeda, bahkan teman-temannya sering kali menjuluki Qilla genius.
Lalu bagaimana dengan penyakit yang Qilla alami? 3 bulan lalu, Qilla dinyatakan sembuh total bahkan kemampuan otak Qilla meningkat berkali-kali lipat. Bahkan Dokter yang menangani pengobatan Qilla pun kaget karena sebelumnya ia tidak pernah memiliki pasien seperti ini. Sepertinya Tuhan sangat menyayangi Qilla.
"MAMAH, QILLA YANG CANTIK KAYAK BIBADARI TURUN DARI KAYANGAN UDAH PULANG. MANA RED CARPETNYA YUHUUU. HELLO MOM! IS ANYBODY HOME?" teriak Qilla kencang, sepertinya teriakan Qilla terdengar sampai ke rumah tetangga.
"RAQILLA SEQUOIA AURORA ROSSLER," ucap mamah Qilla penuh penekanan.
"Hehehehe peace mah," ucap Qilla mengeluarkan jari telunjuk dan tengahnya sehingga membentuk huruf V.
"Udah berapa kali mamah bilang, jangan teriak-teriak," ucap mamah Qilla sambil menjewer telinga sang anak.
"Aw aw aw mamahh, nanti telinga Qilla lebar kayak pinocchio gimana," gerutu Qilla sambil mengelus telinga cantiknya.
"Anakku sayang, pinocchio itu hidungnya panjang bukan telinga lebar. Kamu di sekolah ngapain aja sih?" ucap mamah Qilla menjitak kepala Qilla pelan.
"AWWW MAMAH," teriak Qilla kesal.
"Sudah-sudah, sebaiknya kalian siap-siap karena papah mau ngajak kalian pergi makan diluar," ucap papah Qilla melerai perdebatan antara mamah dan anak itu.
"Siap grak!" ucap Qilla semangat kemudian bergegas menuju kamarnya.
Papah dan mamah Qilla hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Qilla.
1 jam kemudian
"MAMAH PAPAH, QILLA UDAH SIAP," teriak Qilla sambil menuruni anak tangga satu persatu. Sebenarnya di dalam rumah mewah tersebut, disediakan lift yang dapat mempermudah kita untuk turun dan naik. Akan tetapi, berhubung kamar Qilla berada di lantai 1 jadi ia memutuskan untuk turun melalui tangga saja karena menurut Qilla, turun melalui tangga terlihat lebih aesthetic dan elegan seperti seorang putri kerajaan. Pemikiran Qilla memang sangat absurd, yaa begitulah pemikiran orang genius. Tidak dapat ditebak oleh manusia biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAQILLA
RomanceUPLOAD SETIAP HARI!! - Raqilla Sequoia Aurora Rossler - seorang gadis cantik bak dewi yunani, rambut coklat, mata sebiru lautan siapapun yang melihatnya pasti terpesona akan kecantikannya. Akan tetapi, kehidupannya tidak semulus kedengarannya. Perci...