CHAP 26 - SELAMAT TINGGAL!!

41 8 0
                                    



"Apa lo bilang?" tanya Qilla menatap tajam gadis berambut sebahu itu.

"Nope," ucap Hazel sambil menggelengkan kepalanya. Hazel merupakan sosok pemberani, ia tidak takut kepada siapapun. Akan tetapi, ia takut akan satu hal. Seorang Hazel yang terkenal pemberani akan takut jika melihat gadis rupawan dihadapannya ini sedang marah karena hal itu sangat sangat sangat mengerikan. Bahkan untuk membayangkannya saja ia tidak berani.

Mereka pun berjalan memasuki satu-persatu toko yang berada di mall itu, menghiraukan tatapan memuja dari orang-orang yang berlalu lalang. Tanpa membuka masker pun, setiap orang dapat melihat kecantikan dan wibawa yang terpancar dari sosok gadis berusia 15 tahun itu.

Setelah menghabiskan waktu hampir 5 jam untuk berbelanja, mereka duduk di salah satu Cafe yang terkenal disana dan hanya kalangan golongan atas yang dapat memasuki Cafe tersebut dan apakah kalian tahu? Cafe ini telah dibangun oleh Qilla ketika ia berusia 12 tahun. Sangat hebat bukan?.

"Tumben lo belanja banyak, bukannya kata lo cari uang itu susah so use your money wisely," ucap Cella sambil memperagakan gaya bicara Qilla.

"Bukan buat gue," ucap Qilla singkat kelewat santai.

"Hah? terus buat apaan?" tanya Hazel penasaran.

"Ohh gue tau, buat pajangan rumah lo kan pasti?" ucap Cella tersenyum semringah merasa jawabannya tepat sasaran.

"Gue jitak juga pala lo lama-lama," ucap Hazel kesal melihat tingkah laku temannya ini.

"Gue mau pergi," ucap Qilla tiba-tiba.

"Pergi kema- HAH" ucap Cella dan Hazel barengan. Bagaikan tersambar petir, perasaan Cella dan Hazel saat ini campur aduk antara sedih, kehilangan dan tidak rela.

"WHAT?"

"ARE YOU KIDDING ME?"

"ARE YOU SERIOUS RIGHT NOW?"

"THIS IS NOT FUNNY"

"Shut up and listen to me!" ucap Qilla tetap tenang.

"Gue bakal balik lagi tapi gak tau pastinya kapan, lo tau kan kalau gue udah nunggu saat-saat ini dari lama," lanjut Qilla berusaha menjelaskan.

Yaa sebenarnya Qilla memang sering sekali menceritakan tentang kampung halaman dan teman-temannya di Indonesia. Mereka juga tahu bahwa Qilla sudah menantikan saat-saat ini jadi mereka tidak dapat berbuat apa-apa.

"Huhh," Cella menghela napas panjang. Ia tidak rela berpisah dengan Qilla. Sementara Hazel hanya diam tanpa berniat untuk mengeluarkan sepatah kata pun.

Qilla mengulurkan tangannya dan merangkul pundak kedua temannya.

" Hey! walaupun kita dipisahkan oleh benua but we're still best friends," ucap Qilla sambil memeluk kedua sahabatnya erat. Mereka pun membalas pelukan tersebut lebih erat. Sejujurnya Qilla juga tidak rela untuk meninggalkan Hazel dan Cella. Akan tetapi rasa rindunya dengan indonesia dan teman-temannya telah meluap. Sudah 5 tahun mereka berpisah dan sampai detik ini Qilla tidak pernah mendengar kabar dari mereka kecuali  berita kesuksesan mereka dari Internet.

Oleh karena itu, bisa dibilang Qilla sangat sangat merindukan mereka. Ia harus pulang.

***

Qilla dan kedua orang tuanya pergi menuju bandara, mereka akan berangkat jam 8 pagi. Sementara selama perjalanan Qilla fokus dengan telepon genggamnya sambil sesekali tersenyum aneh, entah apa yang sedang ia lakukan.

Babys Shark (3)

32 New Messages

RAQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang