CHAP 41 - GAME

44 5 0
                                    



Attention Please! good morning our beloved students, ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan. Setiap tahunnya kita telah mengadakan perlombaan secara akademik maupun non akademik untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kalian sebagai peserta didik. Oleh karena itu, tahun ini para dewan memutuskan untuk tetap melakukan perlombaan tersebut dengan cara yang berbeda. Mohon persiapkan diri, thank you for your attention!.

Suara seorang wanita terdengar dari balik speaker, mereka penasaran dengan kata 'cara yang berbeda' yang disebutkan oleh wanita itu. Apakah perlombaan kali ini lebih sulit dari tahun lalu? semoga saja tidak.

"Ribet banget anjir," gerutu Cella.

"Baru juga gue masuk, udah ada lomba beginian,"lanjutnya.

"Anjir lah, bangsat babi," ucap Hazel kesal, bagaimana mungkin mereka sebagai anak baru dapat mengalahkan kakak kelas yang notabenya lebih berpengalaman? bukankah ini sama dengan bunuh diri? sangat merepotkan.

Sementara Qilla hanya duduk dengan tenang di kursinya, baginya untuk memenangkan perlombaan itu bukanlah hal yang sulit. Kalian lupa siapa itu Qilla? seorang jenius dengan 1001 talenta.

Peraturan Perlombaan Sequoia International High School :

1. Seluruh siswa diwajibkan untuk mengikuti semua rangkaian perlombaan sampai selesai.

2. Seluruh siswa/i diharapkan mengisi formulir kelas yang akan dituju, keputusan yang telah diambil tidak dapat diubah kembali.

3. Perlombaan akan berlangsung selama 1 bulan, peserta yang telah mengisi formulir diharapkan dapat masuk ke kelasnya masing-masing dan tetap menjaga ketertiban.

4. Kelas dengan nilai terbanyak akan menjadi pemenang.

Sebuah tulisan terlihat di papan tulis kelas Divinity, para siswa/i membaca peraturan tersebut dengan seksama tanpa melewatkan satu kata pun.

Untuk lebih mudahnya, perlombaan ini semacam pertukaran pelajar namun dilaksanakan hanya antar jurusan/kelas. Berbeda dengan pertukaran pelajar pada umunya yang dilaksanakan antar sekolah. Selain itu, mulai dari junior sampai senior akan berada dalam kelas yang sama.

"Ah udahlah kelas kita pasti kalah lagi," ucap seorang pria lesu, faktanya Divinity School memang selalu menjadi urutan terakhir dan hal itu sudah berlangsung selama 4 tahun berturut-turut. Jadi, sudah tidak ada harapan bagi mereka untuk menang.

Buk

Qilla menutup bukunya kasar kemudian menata satu persatu teman-teman sekelasnya, "bisa" ucapnya optimis. Ini bukanlah hal yang sulit baginya, namun tidak dengan teman-temannya. Walaupun Qilla unggul dalam bidang akademik, akan tetapi ini adalah perlombaan secara berkelompok. Jadi, dibutuhkan kerja sama tim untuk dapat memenangkan perlombaan ini.

Memang tujuan utamanya datang ke kelas ini adalah untuk mendapatkan ketenangan, namun entah kenapa melihat wajah teman-temannya yang terlihat seperti kehilangan harapan membuat jiwa tidak mau kalah seorang Qilla bangkit kembali.

"Lo kesurupan?" tanya Cella bingung melihat tingkah aneh sahabat karibnya ini, ia belum terbiasa dengan tingkah absurd Qilla yang bisa berubah kapan saja.

"Sumpah Qilla aneh banget hari ini," bisik Hazel kepada Cella, setahunya Qilla merupakan sosok yang acuh tak acuh. Ia tidak akan tertarik dengan perlombaan semacam ini, lantas apa yang membuat Qilla tertarik untuk mengikutinya?

Flasback On

"Pah, aku gak mau jadi dokter," ucap Qilla memohon kepada sang papah.

"No sayang, keputusan papah sudah bulat," ucap papah Qilla tegas. Ia menginginkan sang anak untuk menjadi dokter dengan satu alasan, papah Qilla takut suatu saat anak gadisnya itu sakit dan ia sedang tidak ada disana. Bagaimana ia bisa tenang meninggalkan gadis itu sendiri? setidaknya jika Qilla mengambil profesi sebagai seorang dokter, ia dapat menjaga tubuhnya sendiri.

RAQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang