CHAP 6 - TIDUR BERSAMA

91 9 0
                                    


VOTE YUKK GAIS! THANK YOUU! ILYYYY<3333

{Mulmed foto kamar Arsen}

***

Qilla kaget ketika mengetahui bahwa mereka berlima tidur di kamar yang sama. 

"Iyaa Qill, biar kita bisa jaga kamu bareng-bareng," ucap Faren.

"Yaaa tapi... gak satu kamar juga kali," ucap Qilla.

"Gak papa nak, mamah khawatir kalau kamu tidur sendiri. Biar kalian tambah dekat dan lebih mengenal satu sama lain, iya kan pah?" ucap mamah Qilla memberikan pengertian kepada anaknya.

"Iyaa sayang, kamu mau kan?" ucap sang papah.

"Yaudah deh, Qilla nurut aja," ucap Qilla menyerah.

Tik Tok Tik Tok

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 11 malam. Qilla sangat mengantuk karena biasanya jam 10 ia sudah terlelap di kasur empuknya. Para orang tua sudah kembali ke kamar mereka masing-masing. Sedangkan mereka berlima masih setia duduk di sofa menemani Qilla dengan hawa yang menegangkan karena sedari tadi tidak ada yang berniat untuk memulai pembicaraan.

"Kamar gue ada di lantai 2 paling pojok, sebelah tempat gym," ucap Arsen memecah keheningan.

"Lo berdua duluan aja, gue Kiev sama Hyades nyusul," usulnya. 

" Emang kalian mau ngapain?"tanya Faren penasaran.

"Kita mau main game dulu, biasalah anak cowo," ucap Kiev mengedipkan salah satu matanya. 

"Gue sama Qilla boleh ikut gak?" tanya Faren sambil sesekali mencuri pandang ke arah Hyades.

Diem aja cakep, apalagi kalo senyum. Meleleh kali gue, ucap Faren dalam hati.

"Qilla kan masih sakit, mending kalian tidur duluan deh" ucap Arsen.

"Tapi gue sama Qilla belum ngantuk, ya kan Qill?" ucap Faren tetap memaksa untuk ikut.

"Iyaa, aku juga belum ngantuk," ucap Qilla. Padahal sedari tadi gadis itu terus menguap menandakan bahwa saat ini ia sangat mengantuk, mulut dan pikiran memang selalu bertolak belakang.

"Yaudah, kalian boleh ikut tapi jangan berisik ya," ancam Kiev.

Qilla berusaha menyeimbangkan tubuhnya untuk berdiri akan tetapi lukanya masih terasa nyeri ditambah lagi rasa kantuk yang terus saja menyerang membuat tubuhnya tidak seimbang. 

Hap

Hyades mengangkat tubuh Qilla dengan tiba-tiba. Teman-temannya kaget melihat sikap Hyades yang tiba-tiba berubah menjadi perhatian. 

"Eh-ehh aku masih bisa jalan kok," ucap Qilla gugup.

"Hm," ucap Hyades dingin. 

Astagaaa malu banget aku, ucap Qilla dalam hati.

Faren mengepalkan kedua tangannya, merasa kesal dengan Qilla.

"Kamar?" tanya Hyades kepada Arsen.

Arsen menunjukkan arah menuju kamarnnya, mereka mengikuti dari belakang dengan Qilla yang masih berada di gendongan Hyades. 

Setibanya di kamar Arsen, Hyades meletakkan Qilla di kasur dengan sangat lembut dan hati-hati. Seakan-akan Qilla adalah sebuah kaca yang mudah retak. 

"Ma-makasih Hyades" ucap Qilla menundukkan kepalanya malu.

"Tidur," ucap Hyades kemudian duduk di sebelah ranjang Qilla 

RAQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang