CHAP 8 - SIBUK

69 10 1
                                    


Haii gaisss! lanjuttt gak nihhh? kalo lanjut, komenn dluu dongs<333

{Mulmed foto Qilla}

***

"WOII HYADES, LO GA BERENANG?" teriak Kiev dari ujung kolam.

Hyades hanya meliriknya sekilas kemudian aktivitas yang tertunda, membaca buku.

"Anjirr dikacangin gue, makan aja itu buku," ucap Kiev kesal. Begitulah sifat asli Kiev, sangat berbeda dengan pertama kali bertemu.

Qilla asik memakan camilannya dengan lahap dan tanpa sadar meninggalkan bekas noda makanan pada pipi kanannya. Ia terus memasukkan makanan ke dalam mulutnya sehingga penuh dengan makanan. 

Uhuk Uhuk

"Pelan-pelan," ucap Hyades sambil memberikan segelas air putih kepada Qilla.

"Thank you," ucap Qilla mengambil air putih tersebut dan meminumnya.

"Ahhh leganyaa," ucap Qilla mengelus dada.

Hyades terus memperhatikan dirinya dan mendekat lalu...

Cup

"Manis," ucap Hyades tersenyum tipis.

Muka Qilla memerah melihat perlakuan Hyades. Dan apa tadi...HYADES TERSENYUM. Mimpi apa aku semalam, ucap Qilla dalam hati.

"Ka-kamu ngapain?" ucap Qilla berusaha bersikap netral, padahal hatinya sedang berbunga-bunga. Rasanya ingin meloncat ke kolam renang sekarang juga, berenang sampai ke dasar agar semua orang tidak bisa melihat muka merahnya. Ohh astagaa segitunya kah?

"Ada noda makanan di pipi lo," ucap Hyades kembali dingin. Tetapi setidaknya, Hyades tidak seperti sebelumnya yang hanya berbicara sepatah kata saja. 

"O-oh oke ma-makasih," ucap Qilla gugup. Ternyata tidak seperti yang ia bayangkan. Qilla Qilla, kamu mikir apaan sih, ucap Qilla dalam hati.

Suasana kembali hening, tidak ada yang memulai pembicaraan. Qilla fokus dengan cemilannya, sementara Hyades fokus membaca buku. Kita bisa melihat sebuah perbedaan disini...manakah anak yang pintar dan anak yang malas.

"Mau?"ucap Qilla menawarkan cemilannya. Tanpa disangka-sangka Hyades mengambil cemilan dari tangan Qilla dan memakannya. Qilla melotot kaget, akan tetapi Hyades bersikap biasa saja seolah-olah tidak ada yang terjadi. Emang dasar manusia kutub.

Qilla masih berusaha menetralkan perasaannya saat ini.

"Hyades," ucap Qilla memecah keheningan.

"Jangan panggil gue Hyades," ucap Hyades masih fokus pada bukunya.

"Hah? kan nama kamu Hyades," ucap Qilla bingung, tidak mengerti apa yang dimaksud oleh pria itu.

"Alvi," ucap Hyades datar.

"Hah? Alvi siapa?" tanya Qilla tambah bingung.

"Panggil gue Alvi," ucap Hyades to the point.

"Loh emang nama kamu ada alvi nya?" tanya Qilla.

RAQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang