CHAP 15 - TRAUMA

53 10 2
                                    




UPLOAD SETIAP HARI!

{Mulmed foto bagian dalam rumah pohon}

***

Hyades menangkap tubuh Arsen yang ingin terjatuh akan tetapi ia tidak dapat menjaga keseimbangan tubuhnya, sehingga mereka terjatuh bersama dengan Hyades sebagai tumpuan.

"HYADES ARSEN!!,"teriak Qilla, Faren dan Kiev histeris.

Mereka segera berlari membantu Hyades dan Arsen untuk berdiri.

"Kalian gak papa?" tanya Qilla khawatir.

"Loh ini Arsen kenapa?" tanya Faren bingung melihat kondisi Arsen.

"Mending lo berdua diam, gak usah banyak nanya," ucap Kiev ketus. Faren dan Qilla terdiam kaget melihat sikap Kiev karena ini pertama kalinya mereka mendengar sikap Kiev yang seperti itu.

Mereka membawa Arsen ke dalam rumah pohon tersebut.

Arsen kenapa ya? perasaan tadi baik-baik aja, tanya Qilla dalam hati.

Qilla mengerutkan keningnya berpikir, sekarang ini ia bingung harus melakukan apa. Mereka hanya bisa menunggu Arsen untuk membuka kedua matanya dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Arsen trauma," ucap Hyades memecah keheningan.

"HAH? TRAUMA?" teriak Faren kaget.

"Suara lo kayak toa masjid," ucap Kiev mengejek.

"Mulut lo kayak penggorengan" ucap Faren tersenyum sinis. Sementara Qilla dan Hyades hanya memperhatikan pertengkaran mereka tanpa berniat untuk campur tangan.

"Muka lo mirip chiko, anjing peliharaan gue,ucap Kiev sambil menirukan suara anjing.

Guk Guk Guk

"Kalau gue anjing, berarti lo pup nya," ucap Faren tersenyum kemenangan. Ia tidak akan membiarkan dirinya ditindas.

Kok Arsen belum bangun juga ya? tanya Qilla dalam hati.

Kletak

Hyades menyentil dahi Qilla tanpa perasaan. Ia tidak suka melihat Qilla khawatir dengan orang lain kecuali dirinya.

"Awww sakit," ucap Qilla mengusap dahinya pelan. Ia melirik sang pelaku yang sudah dengan berani menyentil dahi cantiknya.

"Ini kepala Qilla bukan kelereng, kalau Alvi mau main kelereng nanti Qilla beliin tapi jangan sentil kepala Qilla juga. Sakit tau," protes Qilla dengan berani. Entah darimana ia mendapatkan keberanian itu.

Hyades menatap Qilla dalam, mendekatkan wajahnya.

"Aku cemburu," bisik Hyades datar, sama sekali tidak menunjukkan bahwa ia sedang cemburu.

"Hah?" ucap Qilla kaget. Pasalnya ini kali pertama Hyades menggunakan kata 'AKU' dan apa tadi yang ia katakan? cemburu? what!? seorang manusia kutub cemburu?

Apa aku tadi salah dengar ya? tanya Qilla dalam hati.

Semua pasang mata tertuju kepada mereka berdua.

"Kenapa Qill?" tanya Faren kaget mendengar teriakan Qilla.

"Gak papa kok hehehe, tadi ada ular lewat makanya aku kaget," alibi Qilla cengengesan.

"HAH? MANAA ULARNYAA," teriak Faren histeris, ia sangat takut dengan hewan berbisa itu.

"Udah lari ularnya," ucap Qilla berbohong, sejak kapan ular bisa lari? Qilla memang tidak pandai berbohong.

RAQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang