Kesempatan

730 33 2
                                    

بسم الله رحمن رحيم
-
-
-
Happy reading 🍂

"sayang" Rahardi memanggil sang putri tidur dari pintu dan berjalan menghampirinya

Shafira hanya menatapnya heran pikirnya "ngapain lagi si bapak tua ini?"

"Papah bawain kamu makanan, kamu makan yaa" rahardi duduk dikursi dan menyodorkan sesendok makanan kemulut fira

Namun Fira membalas "gausah, Fira bisa sendiri"

"Yaudah kalau itu yang kamu mau, ouh iyaa tadi papah udah kabarin bunga soal keadaan kamu katanya dia bakal temuin kamu nanti"
Kata rahardi sambil tersenyum memperhatikan Shafira makan

"Ouh iyaa boleh papah tanya sesuatu?"

"Hmm" jawab fira menyuapkan se sendok makanan ke mulutnya

"Menurut kamu Rio orangnya kayak gimana?"
Namun shafira tiba-tiba menaruh sendoknya

Baru saja ia makan satu sendok dan dipikirnya "Kagak niat emang ni orang ngasih gue makan"

"Papah ternyata ga berubah yaa, masih tetep egois" fira menatap tajam sang ayah

"Bukan begitu Fira papah cuma pengen yang terbaik buat kamu"

"Mending papah keluar aja dehh"  usirnya

"Maafin papah ya nak" rahardi beranjak pergi meninggalkan putrinya sendirian lagi

Dan sekarang hanya keheningan yang ada diruangan itu. Tetes air matanya kembali tak terbendung

"Gue capek kayak gini terus!!!" Teriak Fira melempar nampan makanannya
PRANG......PRANG...!!!

"GUE CAPEK!!"

makanan berserakan dilantai, semua alat makanan pecah ikut berantakan, pecahan piring ada dimana-mana
Tak lama suster datang

"ASTAGFIRULLAH teh, teteh ga apa-apa?"

Namun Shafira hanya menangis histeris
Teriakannya bergema
Tangannya tak berhenti memukul kepalanya

Dan kemudian Rio datang bersama Umi dinda, umi dijemput oleh rio saat Fira tidur tadi karena menurutnya mungkin umi bisa membantu fira sedangkan Dinda tidak ikut bersama Alif dirumah

Umi berlari menuju ranjang fira
"Fira tenang nak istighfar" umi memeluk fira
"Fira capek mi, Fira capek!!"
"Iya sayang umi tau, jangan seperti ini fira" umi memegang tangan fira

Rahardi yang melihatnya dari balik jendela merasa sangat bersalah pada anak semata wayangnya
"maafin papah fira"
Ia ingin menghampiri tapi dirinya terlalu takut fira akan semakin membencinya

"Fira pengen sama bunda mi, Fira pengen pergi aja mi" Fira melepas pelukannya dan menatap umi

"kamu ga boleh bicara seperti itu nak, Kamu disini aja sayang sama umi sama dinda yahh" tangan umi mengusap air mata fira

"Fira pengen nyerah mi Fira capek, Fira....Fira ga mau mimpiin kejadian itu lagi mi fira mohon" tangisnya semakin menjadi ia memohon agar bisa pergi dari dunia ini, tangis umi pun tak terhindari, dirinya tak menyangka bahwa trauma fira sudah separah ini

I'm Here Shafira (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang