Rahasia

382 22 5
                                    

Bismillah
-
-
-
-
-
-

Rio kini diterima bekerja di puskesmas setempat, lebih jarang berada di lingkungan kantor, Fira pun bertemunya hanya saat sore menjelang malam saja itu pun saat berkumpul keluarga dan makan malam, entah kenapa semenjak Rio datang, keluarga dinda lebih sering mengadakan makan malam bersama, pengajian dan lain-lain, bagus sih mempererat tali silaturahmi dan menyambung hubungan Rio dengan Shafira

Hingga beberapa hari kemudian, bertepatan dengan tanggal dimana Fira tiba di Yogya 2 bulan setengah yang lalu, kondisi kesehatan fira malah semakin menurun, mualnya tak kunjung reda, dirinya terus menerus muntah dipagi hari buta

Adinda sampai terbangun karena mendengar suara fira yang menangis
"Ra kenapa?"

"Gue pusing banget din" lesu fira yang terduduk dikamar mandi

"Perasaan maag kamu ga sembuh-sembuh deh, periksa yuk" Dinda khawatir, Fira ini memang susah sekali untuk diajak ke dokter

Shafira hanya bisa memegang kepalanya yang terasa berat

Saat matahari mulai terbit, umi sudah mengomel agar dua gadis itu berjalan cepat menuju meja makan untuk sarapan, baru saja fira sampai disana dia langsung menutup hidungnya, harum makanan membuatnya merasa sangat mual

"Kenapa Fira?" Tanya umi yang sedang menyiapkan piring

Shafira menggeleng menahan mualnya, perutnya ini benar-benar tidak enak, lalu Fira melambaikan tangan dan berlari menuju kamar mandi, umi mendengar Shafira muntah, sudah dua minggu lebih fira sakit dan semakin hari bukannya semakin membaik malah semakin memburuk

"Antar dia ke puskesmas, umi khawatir" ucapnya pada Dinda

"Iya mi, emang rencananya nanti jam 8 Dinda paksa dia" dinda menyendok makanannya sedikit geram

Sedangkan umi melihat pintu kamar mandi yang tertutup lama, memikirkan sesuatu yang kemungkinan terjadi pada Shafira
"Apa mungkin...?" Pikirnya

Jam 8 pun tiba
"Yuk" Dinda menyeret tangan Fira

"Ogah ah din, gamau" Fira menahannya sekuat tenaga

"Ihh ini anak susah banget sih ya Allah" Dinda menghentakkan kakinya

"Ntar aja.....Aduhh" Fira kesal sendiri

"Apa? Malu ketemu dokter Rio?" Tanya Dinda sewot
"Ga apa-apa kali!" Sambungnya

"Nanti diperiksanya sama dia lagi" ragu fira

"Yaa apa salahnya sih raa" Dinda menjawab malas

Fira tetap menggeleng dan Dinda menghela nafas kasar
"Kamu ga capek apa?"

Fira masih menggeleng

"Umi nihh" adu Dinda saat melihat ibunya menghampiri mereka

"Kita bicara didalam" titahnya pada dua gadis itu

Fira dan Dinda pun bersitatap, mereka kembali masuk kedalam rumah, setelah itu umi meminta Dinda untuk menunggu diruang tamu sedangkan Shafira umi bawa masuk ke dalam kamar

I'm Here Shafira (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang