wangi

401 27 1
                                    

Bismillah
-
-
-
-

"Assalamu'alaikum din" fira menutup mulutnya excited

"Wa'alaikumussalam raa"

Akhirnya Dinda menelpon Fira dan mau berbicara padanya lagi

"Ra dengerin aku, dan jangan potong dulu pas aku lagi ngomong" titahnya

"I..iya din"

"Soal chat aku yang waktu itu, kamu harus janji yaa untuk ga cerai sama dokter Rio" hening sejenak
"Dia orang baik, aku percaya sama dia, dia ga bakal nyakitin kamu, tapi raa.. kalau sampe dia nyakitin kamu aku ga bakal tinggal diem"

"Begitu juga sebaliknya, aku juga bakal bertindak kalau kamu macam-macam, sekarang kamu udah jadi seorang istri, jaga sikap dan martabat kamu, jangan bertindak ceroboh dan ngomong kasar kayak dulu lagi"

"Aku.....aku juga bakal kubur perasaan ini, ga pantas aku punya perasaan sama orang yang udah jadi suami orang" nada bicara dinda mendadak jadi pelan

"Din.." panggil fira dari sambungan teleponnya

"Ga ada penolakan raa, kamu harus terus jalanin hidup kamu, sebagai Firaa istrinya Rio"

Seketika tak ada suara lagi, Shafira mengusap air matanya begitu juga dengan adinda

"Lo dimana?" Tanya fira
"Kamu ga perlu tau aku dimana, aku ga akan balik ke Bandung lagi" jawab Dinda

"Lo ga mau ketemu gue lagi?sesakit itu yaa jadi lo din?Lo tau kan gue ga punya pilihan" fira mendesak

"Kamu selalu punya pilihan raa dan aku selalu menghargai apapun yang kamu pilih dari dulu"

"Dinda.." Isak fira

"Ini cara aku untuk menghargai pilihan kamu, aku bakal menetap disini raa"

Adinda lebih memilih menghindar dari Shafira, setelah persahabatannya selama 6 tahun. Dinda memutuskan untuk tetap menghargai pernikahan sahabatnya itu, tak ingin ia ganggu apalagi merusaknya hanya karena perasaannya pada Rio, semua perasaan yang ia pendam akan ia kubur dalam-dalam, dia berniat untuk tak bertemu lagi orang yang telah membantunya untuk sembuh itu

"Raa" Rio membuka pintu, sedari tadi dia mendengar Fira menangis dari luar pintu

Shafira menoleh dan menggeleng, ia meminta Rio untuk tak mengganggunya terlebih dulu, maka Rio pun menutup pintunya lagi

Rio menghela nafas, baru saja hubungannya kembali baik dengan istrinya itu, sekarang dia harus dihadapkan dengan masalah seperti ini lagi

"Kayaknya itu Dinda" suaranya lirih

Malam itu mereka memutuskan untuk tetap tidur dikamar masing-masing tidak ada yang berubah, mereka hanya bersama ketika makan, menonton tv, dan juga ketika sholat, selebihnya tidak

Rio tak bisa tidur walau lampu kamarnya sudah ia padamkan, ada apa dengan dirinya ini? Perasaannya begitu terganggu ketika melihat Shafira menangis tadi, apa ia harus menghubungi Dinda?

Tapi niat itu rio urungkan, dia tak ingin memperkeruh suasana apalagi penyebab renggangnya hubungan Fira dengan Dinda adalah dirinya

Pagi hari pun tiba

Rio dan Shafira sholat subuh berjamaah tapi setelah itu rio kembali ke kamar untuk tidur lagi, pekerjaannya sebagai dokter terkadang membuatnya harus lebih banyak tidur untuk menebus rasa kantuk dimalam dirinya diharuskan untuk begadang

Yaa, dia akan stand by di rumah sakit seharian, bekerja seperti biasa dan mengawasi pasiennya yang akan dioperasi pada hari ini, operasinya dilaksanakan pada sore hari tapi karena waktunya yang diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama, kemungkinan Rio akan pulang larut malam atau mungkin dia akan tidur dirumah sakit malam ini

I'm Here Shafira (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang