boy or girl?

439 20 3
                                    

Bismillah
-
-
-
-
-

"Maaf yaa, aku cuma bisa ngajak kamu makan dikaki lima gini" kata Damian dikursi plastik warung soto

"Ga apa-apa kak, lagian Dinda juga suka soto kok" ucap Dinda lalu memakan bagiannya

Damian memperhatikan, lalu dia tersenyum simpul

"Ada kabar lagi dari Fira?"

Dinda mengangguk, mencoba menelan makanannya
"Kemarin sempat telponan, katanya dokter Rio jadi sweet banget dan super duper protektif sama dia"

Kali ini Damian mengangguk

"Dinda seneng deh, mereka jadi rukun kayak gitu" ucap Dinda dengan mata berbinar pada Damian

Damian menoleh menatapnya dan hanya mengangguk kagum
"Ya Allah, pantes gasih hamba suka sama orang yang sebaik dan secantik Dinda?"

"Kak?" Panggil Dinda yang menyadari mata Damian tak berkedip

"Eh, iyaa Dinda, kenapa?" Jawabnya

"Kakak tadi ngelamun, kenapa?"

"Ohh ga, ga apa-apa kok"

"Serius?" Tatap Dinda tak yakin

"Serius" Damian mengangguk dengan cepat

Angguk Dinda
"Okay deh"

Sepertinya bukan sekarang saat yang tepat, Damian masih harus menimbang perasaannya lagi dan dirinya juga masih harus terus meyakinkan diri untuk mengutarakan perasaannya pada adinda

Dihari dan situasi yang berbeda

Shafira memutuskan untuk USG lagi, setelah beberapa kali bayinya tak mau menunjukkan jenis kelaminnya

"Semoga hari ini kamu mau ngeliatin ke ayah yahh, biar ayah ga bingung beliin kamu baju warna apa" kata Rio sambil mengelus-elus perut Shafira saat didalam mobil

"Semoga hari ini kamu mau ngeliatin ke ayah yahh, biar ayah ga bingung beliin kamu baju warna apa" kata Rio sambil mengelus-elus perut Shafira saat didalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shafira tersenyum melihat itu

"Tapi tetep aja ayah ga akan nemenin lagi ya de" ucap Shafira berpura-pura tidak suka

Rio melirik sekilas, tangannya beralih ke tangan Shafira
"Maaf yaa"

"Lampunya udah ijo" tunjuk Fira pada lampu lalu lintas

Rio pun melepaskan tangannya dari tangan Fira dan kembali mengemudi

"Nanti mau makan apa? Cake mau?atau bakso?" Tanyanya cerewet

"Gausah banyak tanya deh mas, tinggal kasih kartu kredit kamu aja, kok repot" manyun Fira

"Ya kan saya penasaran kamu mau makan apa" keningnya berkerut

Fira memalingkan wajahnya ke arah jendela

Hening beberapa saat

"Kamu tuh kenapa sih? Marah karena saya gabisa nemenin?"

I'm Here Shafira (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang