kembali lagi

718 29 2
                                    

Bismillah
-
-
-
-
-
-

"Aku takut"

Rio memeluknya lagi, menenangkan perempuan yang masih menjadi istrinya itu
"Ga ada yang perlu ditakutkan Fira" Rio menyentuh wajah Shafira dengan kedua tangannya dan mengusap air matanya
"Saya disini untuk kamu"

Fira menggeleng, dirinya terlalu takut

"Kita rawat anak kita sama-sama yaa" bujuk Rio
"Kita pulang okay, ibu juga ada dirumah, dia pasti seneng liat kamu pulang"
"Kita hadapi sama-sama ya Shafira, semua pasti akan baik-baik saja"

Fira memejamkan matanya, mencoba menenangkan dirinya, detak jantungnya lebih cepat daripada sebelumnya, nafasnya tak beraturan

"Fira" panggil Rio menyadari wajah shafira yang memucat
"Kamu ga apa-apa?"

Shafira mencengkram pundak Rio saat pandangannya mulai mengabur, tangan satunya memegang perutnya karena kram yang kembali dirasakannya
"Aduhh" Fira mulai kesakitan, tangisannya belum berhenti dan malah semakin terisak

Rio panik dan langsung membopong tubuh Shafira
"Kita ke rumah sakit" katanya

Tak lama setelah itu supir Shafira sampai didepan hotel
"Loh neng  Fira kenapa ini?" Ucapnya melihat Shafira yang sudah lemas

"Ke rumah sakit pak segera" ujarnya tergesa-gesa

Pak supir yang dikenal dengan sebutan Atna pun segera membukakan pintu penumpang untuk mereka dan Rio menempatkan Fira dikursi penumpang, disandarkanlah kepala Fira dibahunya
"Raa apa yang sakit?" Tanya Rio sembari memegangi perut istrinya

"Kepala Fira sakit mas, perut juga kram" tuturnya dengan keringat yang mengucur dipelipis, tangannya gemetar
"Kayaknya Fira kambuh" nafasnya mulai memburu

"Kamu yang tenang, coba atur nafas kamu" titah Rio

Shafira mencoba mengatur nafasnya, penyakitnya ini kambuh lagi, serangan panik yang dipicu oleh stress berlebih ditambah Shafira juga dilanda kesulitan untuk tidur selama beberapa Minggu ini, ia tak bisa minum obat karena khawatir akan menggangu perkembangan janinnya

Fira meringis, kenapa dia harus seperti ini, saat ini?

Pandangan fira mengabur lebih parah dari sebelumnya, semuanya menjadi gelap dan dia pingsan didekapan Rio
"Shafira" panggilnya saat Fira tak membuka matanya

"Pak lebih cepat pak" pintanya pada pak Atna untuk melaju lebih cepat

Wajah Rio serius, dirinya tak ingin Fira kenapa-kenapa, ia mengecup kening fira dengan satu tetes air matanya yang jatuh dipipinya

kenapa hidup Fira penuh dengan ketakutan? kenapa hidupnya selalu dirundung masalah? tidakkah tuhan kasihan pada dirinya? kehilangan ibu diusia 5 tahun, menjadi korban kekerasan saat masih kanak-kanak, menjadi seorang yang mengidap gangguan mental dan pecandu rokok diusia remaja dan ketika usianya 18 tahun dirinya harus menikah karena perjodohan dan kehilangan ayahnya karena sebuah kecelakaan, Shafira sudah merasakan kehilangan yang tidak terkira rasa sakitnya, menyaksikan orang yang dicintainya pergi satu demi satu didepan matanya sendiri, melihat betapa kejamnya orang yang menghancurkan hidupnya dan mengancamnya untuk merebut semua miliknya yang berharga, membuatnya takut untuk kehilangan satu orang lagi yaitu Rio, pikirnya lebih baik dia berpisah dengan Rio demi bisa melihatnya hidup baik-baik saja, biarkanlah Fira yang menanggung semua rasa sakitnya sendiri

Tapi Rio tak berpikir demikian, Rio ingin Fira membagi rasa sakitnya, ia ingin menanggung beban yang sama dengan Fira, dia ingin meringankan beban Shafira, dan menemaninya menyelesaikan semua masalahnya, lalu hidup bersama untuk selamanya, membangun rumah tangga yang bahagia, merawat anak-anak mereka bersama, bukankah Tujuan awal pernikahannya adalah untuk membantu fira sembuh dari traumanya? Jadi mengapa dirinya harus berpisah dan menghindarinya? Rio mengakui bahwa ia sempat menyerah untuk meyakinkan Fira, dia sempat berpikir mungkin bercerai adalah satu-satunya cara untuk membuat fira bahagia dan bebas tanpa sebuah ikatan, tapi ternyata itu semua salah, dia baru menyadari saat tahu bahwa Fira hamil, ia sadar bahwa pikirannya saat itu keliru, kenapa dia harus menyerah begitu saja disaat Fira sedang berjuang melawan rasa takutnya

I'm Here Shafira (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang