Mas

1.3K 51 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
-
-
-
-
-

Semerbak aroma khas menyeruak di hidung mancung itu
Jas berwarna putih menjadi pelengkap yang sempurna ditubuh idealnya

Tampan adalah salah satu kata yang paling sesuai dengan dirinya

Langkah itu terhenti saat ada yang berbicara

"dokter, pasien yang ada di kamar 37 belum diperiksa" ucap seorang perawat perempuan

"Baik saya akan periksa, tapi tolong juga carikan berkas riwayat kesehatan pasien atas nama Kusumo Nugroho di ruangan dokter Indra, tadi saya udah izin kok sama dia" ucapnya tegas dengan suara baritonnya

"Baik dokter, saya akan cari berkasnya" jawabnya

Langkah kakinya berjalan menghampiri sebuah pintu dengan nama 37, membuka pintu itu untuk menemui pasiennya

"Assalamualaikum, selamat siang ibu, bagaimana keadaan ibu sekarang?" Ramahnya seorang pria

"Waalaikumsalam Alhamdulillah dokter, ibu sudah baikan" jawab seorang ibu paruh baya

"Alhamdulillah kalau begitu" Sambil mengecek infus yang tergantung dan memeriksa keadaan pasien

"ini udah normal kok tinggal Ibu makannya harus teratur yaa, jangan sampe telat, obatnya juga jangan lupa untuk diminum, kalau dalam 2 hari ini udah bener bener fit kondisinya, ibu boleh pulang" jelas dokter itu

"Makasih dokter" ibu itu tersenyum

"Iya sama sama ibu, kalau begitu saya keluar dulu ya bu mau periksa yang lain" senyuman itu terukir diwajah tampannya

Beberapa menit kemudian ia selesai memeriksa pasien-pasiennya, lalu Rio kembali ke ruangannya dan duduk di kursi kerja sambil memijat kepalanya yang terasa pusing karena ia kurang tidur selama 3 hari, bagaimana ia bisa tidur nyenyak jika ayahnya terbaring lemas dikamar rumah sakit?sungguh tidak bisa, dia harus menjaga ayahnya yang memang dirawat di rumah sakit tempat Rio bekerja, ibunya hanya diizinkan oleh rio merawat ayah disiang hari saja karena ia tak mau ibunya juga kelelahan

"Ayah udah 2 kali kena serangan jantung, astagfirullah" Rio benar benar dibuat khawatir saat memikirkan kondisi sang ayah

Tiba tiba ada ketukan pintu
"Permisi dokter" suara wanita terdengar

"Masuk" singkat dan ia langsung memperbaiki posisi duduknya

"Ini berkasnya" menyerahkan sebuah map

"Terimakasih" dengan senyuman dipaksa

"Kamu boleh keluar sekarang" sambungnya

"Baik dokter, permisi" ucap perempuan itu undur diri dari hadapannya

Rio melihat kertas itu Dengan teliti, sampai selesai diujung kalimat terakhir yang ia baca

"Apa aku turuti aja yaa kemauan ayah?"

"Apa harus?tapi kondisi ayah makin buruk" menggusar kasar wajah tampannya

"Mas rio"

"Masuk" kembali memasang situasi seolah-olah baik baik saja

"Aduhh kamu udah makan sayang?"
Rio tersenyum walau terpaksa saat melihat wanita itu

"Belum bu" jawab rio yang dihampiri ibunya

"Ini ibu bawa nasi goreng kesukaan kamu, kamu makan yaa"

"Iya ibu" Rio mengambil kotak itu

"Mas jadi inget waktu SD, waktu itu bekal makanan mas, nasi goreng melulu"

"Aduhh anak ibu ini, sekarang kan udah dewasa udah jadi dokter lagi" ucapnya memegang bahu putranya

"Kamu tuh ya kalau kerja jangan sampe lupa makan, ga boleh itu" omelnya

"Iyaa ibuku yang cantik, bawel banget sihh"

"Nanti juga pas udah nikah istri kamu pasti bawel kalau liat kamu ga makan" ibu terkekeh

"Apaan sih Bu...." menghela nafas

"Kamu ga mau nikah tohh?"

"Ya mau bu, tapi..." Katanya digantung

"Tapi opo?" Tanya ibu

"Ya tapi ga sekarang bu" katanya lagi

"Udahlah Bu mending ibu makan sama mas aja gausah bahas itu dulu"

"Yaudah kalau gitu, iyaa" ibu Fatimah menuruti

Topik pembicaraan mengenai pernikahan sangat dihindari oleh Rio
Tapi kenapa??

Assalamu'alaikum it's me author
I'm Here Shafira
Don't forget to vote komen and follow me
Harap bersabar dichapter awal emang aku pelit banget jadi tungguin chapter selanjutnya🌻

6 Maret 2021
Dirumahku

I'm Here Shafira (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang