Sorry

581 25 0
                                    

Bismillah
-
-
-
-
-

"Abiss guee pasti diomelin dinda" kata Shafira sembari menghentak-hentakkan kakinya dipinggir jalan

"Ni angkot mana sihh lama banget gue tungguin dari tadi"

Matahari pun sudah mulai naik dan menyebarkan panasnya

Shafira terus gelisah melihat jam di handphonenya

"Huhh mau sampai kapan nihh gue berdiri disini" katanya menendang batu kerikil yang ada dihadapannya

Fira akhirnya memutuskan untuk berjongkok dan memainkan batu kecil

"Padahal gue udah jalan keluar kompleks, udah jauh-jauh tetep aja kagak ada yang lewat, sekalinya lewat penuh atau bukan angkot jurusan ke rumah Dinda, pada kemana sihh ni kang angkot heran gueh" omelnya kekanak-kanakan

Tiba-tiba
🏍️DID..
Klakson motor terdengar

"Shafira" teriak lelaki diseberang jalan

Awalnya Fira tak mengenalnya, hingga lelaki itu membuka helmnya dan menghampiri fira dengan sepeda motornya

"Damian" Sapanya pelan

"Lagi ngapain disini?" Kata Damian heran saat melihat fira masih berjongkok

"Nunggu angkot, gue mau kerumahnya Dinda" jawabnya sembari berdiri

"Ouhh gitu" Damian menganggukkan kepalanya

"Terus lo mau kemana?" Tanya fira balik

"Ouh gue?gue mau kerumahnya dokter rio"

Shafira jadi diam saat mendengar nama Rio, dia bingung harus bereaksi seperti apa

"Ra" kata Damian dengan melambaikan tangannya

"Ya"

"Malah bengong"
"Lo juga abis dari rumah dokter rio ya?" Sambungnya sambil menunjuk kearah fira

"Hah?hah enggak lah anjirr yang bener aja, engga engga, gue tuh abis dari..." Sangkalnya dengan terburu-buru

"darii apa tuh namanya hmm mixue toko ice cream yang baru noh tuhh" ucapnya sembari menunjuk ke ujung jalan tak jauh dari pintu gerbang kompleks perumahan Rio

"Alhamdulillah untung tuh toko buka cabang disini" batinnya bersyukur

"Lah iyaa, gue baru tau tuh toko buka cabang disini juga" heran Damian

"Iyaa baru tuh makanya gue beli disono nyobain lah yaa, penasaran gue" ekspresi fira berusaha meyakinkan

"Effort sekali yaa padahal jauh loh dari hotel papah mu, btw masih tinggal bareng bokap kan?" Damian lagi lagi bertanya dengan pertanyaan yang mengganggu telinga dan juga mental fira

"Ouh iyaa masih kok, ya namanya penasaran yaa jadi jauh juga gue jabanin" ucap fira berusaha santai

"Asik jugaa ni anak" pikir damian

Tadinya Damian berpikir bahwa Shafira orang yang sulit untuk didekati dan dijadikan teman tapi ternyata dia anak yang cukup ceria walau kadang memang mulutnya cukup pedas

I'm Here Shafira (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang