بسم الله الرحمن الرحيم
-
-
-
-
-Tengah hari di kota Bandung dengan latar jalan raya yang ramai dipadati kendaraan berlalulalang.
Panas? iyaa, itulah yang dirasakan Shafira bersama sahabatnya yang kini sedang menunggu angkot datang
setelah berjalan-jalan dan berbelanja ria dalam rangka 'jadinya ktp Shafira'"Sapi nihh minum dulu" perempuan berpakaian syar'i lengkap dengan balutan hijabnya itu menghampiri perempuan satunya yang sedang kepanasan sambil memegang kipas genggamnya
"Lo ngeledek?gue cubit ya ginjal lo"ucap fira tegas dengan tatapan sinis
"Hahahhahaha maaf deh aku cuma bercanda, nih minumannya shafira cantikk" dinda menyodorkan air mineral yang telah dibelinya
"Makasihh" singkatnya kata yang keluar dari mulut perempuan berhijab instant
"Sama sama, eh eh kalau minum itu duduk" katanya setelah melihat fira ingin minum dengan posisi masih berdiri
"Dimana?gue harus duduk gitu di sini?Di sini kan kotor Dinda" sambil menghentakkan kakinya kesal
"Ya kamu kan bisa jongkok Fira"balasnya lembut
"Lo ngomong nya duduk doang Din" memutar bola mata lalu berjongkok untuk minum
"Iyaa maaf" Dinda pasrahFlashback On
Adinda Aisyah sahabat satu satunya yang sabar menghadapi tingkah laku shafira sejak SMP sampai lulus SMA. Dulu mereka satu SMP di Jakarta namun saat SMA Dinda harus pindah ke Bandung mengikuti orang tuanya yang dipindah tugaskan, Dinda juga lah yang menjadi alasan Shafira selama 2 tahun ini ada di Bandung (lagi), saat kelas 11 Shafira pindah ke Bandung agar bisa bersekolah di sekolah yang sama dengan Dinda
Pertemuan pertamanya dengan dinda cukup unik, fira terkenal sebagai siswi yang sering bolos dan sangat pendiam, dia tidak pernah bergaul dengan siapapun, selalu sendiri di bangkunya. 1 bulan setelah pembelajaran kelas 7 di semester 1 itu dimulai, kala dinda baru saja selesai mengurus kepindahannya dari Yogyakarta, Dinda masuk ke kelas yang sama dengan fira dan guru langsung menyuruhnya untuk duduk di bangku yang kosong setelah perkenalan singkatnya, pada saat itu bangku kosong dikelas 7C hanya ada 2, yakni di sebelah Shafira (bangku paling belakang dijajaran ke empat), dan bangku ketiga dijajaran ketiga.
Dinda sempat melirik ke arah fira tapi dilihat dari luarnya dinda menebak bahwa anak ini sepertinya galak, jadi dinda lebih memilih bangku ketiga dijajaran ketiga dengan teman sebangkunya yang lebih ramah. Namun tak pernah dia sangka bahwa siswi galak itu menyelamatkannya dari siswa-siswa nakal yang menjadi kakak kelasnya.Sekitar 2 hari setelah dinda bersekolah, ia mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari senior kelas 9 nya, Dinda dipanggil ke halaman belakang sekolah untuk di interogasi
"Anak baru kok ga ikutan mpls yaa?sengaja masuknya telat buat menghindar gitu?" Ucap salah satu siswi(Mpls= masa pengenalan lingkungan sekolah)
"Mau jadi ustadzah lo?pake kerudung di sekolah swasta?" Siswi satunya menyindir
Siswa dan siswi di sekolah itu dibebaskan untuk memilih hendak memakai seragam yang serba panjang (jika ingin memakai pakaian syar'i) atau seragam yang formal seperti sekolah swasta biasa lainnya (lengan pendek dan bagi perempuan rok selutut) sekolah itu menyediakan kedua jenis seragam itu, dan dinda memilih untuk tetap memakai jilbabnya tidak seperti kebanyakan siswi lainnya disana
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here Shafira (Tamat)
RomancePTSD: Post Traumatic Stress Disorder, Gangguan mental yang ditandai dengan kegagalan untuk pulih setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang traumatis, membuat Shafira seringkali mimpi buruk dan mengingat masa lalunya, tapi apa yang terjadi sa...