tak bisa lupa

440 29 0
                                    

Bismillah
-
-
-
-
-

Shafira berdiri memegang besi pemisah yang ada dibalkon
Pikirannya berkata
"Sakit ga ya bunda?"

Ia terus menatap kebawah hingga tak sadar bahwa kakinya hendak menaiki besi bawah pemisah itu

Harapnya sudah pupus terhapus air mata yang selama ini ia bendung
Apa kisah tragisnya ini memang benar-benar harus berakhir di kota Bandung?

Hatinya sungguh hancur
"Kenapa tak bisa lupa ya bunda?"
Air matanya terus mengalir dengan tatapan kosongnya

"Boleh ya bunda?Fira cuma mau ketemu bunda" akhir kalimatnya sebelum dirinya ingin jatuh ke tanah

Sebuah keputusan yang ia ambil dengan sangat cepat, perubahan suasana hati yang berubah-ubah, membuat Shafira kesusahan untuk berpikir jernih

Tapi tubuhnya dipeluk erat si pemanggil namanya dan setelah itu gelap

"Shafira!" Rio terjatuh karena Fira yang dipeluknya pingsan
"Shafira bangun" tangannya terus menepuk pipi gadis itu dengan harap fira akan sadar

Rio akhirnya membopong tubuh Shafira yang lemas

"Mas fira kenapa?" Cemas ibu yang tadinya hendak menyusul rio
"Fira tadi mau loncat bu"
"Hah? astagfirullah"
"Bu panggil suster sama dokter Sinta nanti tolong bawa infusan juga"

"Shafira kenapa rio?" Khawatir kusumo
"Kayaknya Shafira inget bundanya"
"Ya ampun fira"

Rio membaringkan tubuh Fira yang ada ditangannya ke sofa, menatapnya khawatir, rio hapus air mata fira yang tersisa dipipi fira dengan tangannya ia usap kepala fira yang terbalut hijab dengan lembut penuh hati-hati
"Kenapa hati saya semakin yakin buat menikah denganmu fira?" Hati rio berbicara

Dokter Sinta datang setengah berlari diikuti dengan ibu dan susternya
"Percobaan rio?" Tanya Sinta yang sudah mengetahuinya dari ibu rio
"Iya dok" katanya sembari berdiri dari pinggir sofa

Sinta salah satu psikiater dirumah sakit berkata
"Perlu dirawat ini" setelah melakukan pemeriksaan awal

"Kondisinya memburuk ya dok?" Ibu rio bertanya
"sepertinya begitu bu"

"Gadis muda cantik seperti Shafira saja hampir menyerah dengan hidupnya, kesehatan mental memang sangat penting untuk semua orang tanpa memandang usia, baik muda atau tua bahkan anak-anak saja bisa terganggu kesehatan mentalnya"

Kusumo dan keluarganya terdiam

"Ya baiklah dok" rio

"Tapi boleh tidak dokter Sinta kalau Shafira dirawat disini saja tidak usah dipisah?" Ingin Kusumo

"Saya kurang yakin pak karena dengan keadaan Shafira yang seperti ini, saya selaku psikiater menyarankannya untuk dirawat dirumah sakit jiwa" jelas dokter sinta
"Saya tidak setuju dokter kalau Shafira harus pindah rumah sakit" kata Kusumo menolak

"Yah sudahlah ini demi kebaikan shafira" bujuk rio sembari mengusap bahu ayahnya
"Tidak rio, ayah tidak setuju kalau calon menantu ayah harus dirawat dirumah sakit jiwa, ayah menolak bukan karena ayah malu tapi dia akan semakin kesepian disana dan ketika dia sudah bisa pulang pun dari sana sebagian masyarakat mungkin ada yang menggunjingnya, Ayah ga mau itu terjadi sama Shafira Rio, bukankah kamu juga ingin Shafira sembuh?kalau iyaa ayah harap Shafira bisa kita rawat saja disini" tegas Kusumo

Dokter Sinta terdiam ia hanya berkata
"Saya akan tunggu keputusannya ya dokter Rio, untuk sementara shafira diinfus saja dulu disini, kami akan siapkan ruang perawatannya"
"Iya terimakasih dokter sinta"
"Sama sama dokter, tolong jaga calon istrinya yaa" Sinta menepuk bahu Rio yang diam dan keluar dari ruangan itu bersama suster

I'm Here Shafira (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang