Part 59 [ Bersiap untuk menerima kenyataan ]

86 20 0
                                    


>>>

Jin pun melepaskan ciumannya sambil terus menatap Y/n. Sementara Y/n langsung menundukkan pandangannya setelah Jin melepaskan ciumannya tadi.

Jin yang terus menatap Y/n itu pun tersenyum sambil berkata,

"Aku mencintaimu."

Y/n langsung dibuat gugup karenanya. Y/n masih belum bisa menatap Jin saat itu dan ia masih menunduk sejak tadi. Jin pun mengelus pipi Y/n sambil berkata,

"Jika takdir hidupku benar-benar menyuruhku untuk hidup denganmu, menikahlah denganku suatu hari nanti."

Mata Y/n pun berlinang dan air matanya langsung menetes saat di akhir perkataan Jin tadi. Jin pun langsung menggenggam tangan Y/n dan ia pun berkata,

"Ke kelas yuk. Bentar lagi jam pelajaran udah mulai."

Jin pun menarik tangan Y/n dengan perlahan dan mereka pun pergi ke kelas bersama.

Sementara Yuri dan Sunmi sudah pergi sejak ciuman Jin belum lepas dari bibir Y/n.

Haeji pun bertanya pada Jimin,

"Takdir hidup? Apa maksud Jin?" Haeji benar-benar bingung saat itu dan Jimin pun menjawab,

"Jika takdir hidupku menyatakan kita akan hidup bersama, kenapa tidak? Ayo kita jalani dan menikahlah denganku saat aku udah sukses nanti."

Mendengar perkataannya, Haeji pun langsung memukul lengan Jimin dengan cukup kerasnya,

“Plak!”

"Aaawww. Kok kamu gitu sih?" tanya Jimin sambil merintih dan mengusap lengannya.

"Kamu ya, mau ngebucin malah nyontek omongan Jin." jawab Haeji dengan gemasnya dan Jimin pun dibuat cengegesan karena hal itu.

"Iiih malah cengegesan." ucap Haeji dengan gemasnya sambil mencubit pipi Jimin.

"Ah aaarghhh." Jimin pun merintih saat Haeji mencubit pipinya dan Haeji pun tersenyum bahagia saat itu sambil melepaskan cubitannya.

"Tapi aku ngomong serius. Aku ingin kamu nemenin aku sampai aku nantinya bisa nikahin kamu dengan hasil jerih payahku sendiri. Kamu mau kan? Nunggu saat bahagia itu?" tanya Jimin sambil memegang tangan Haeji dan Haeji pun mengangguk sambil mengelus pipi Jimin.

"Makasih ya. Aku jadi makin sayang deh sama kamu." ucap Jimin sambil memeluk Haeji dengan eratnya.

•••*•••

Sepulang sekolah, Jin pulang dengan naik Bus bersama dengan Y/n. Mereka duduk berdampingan dan sejak ciuman tadi, Y/n tak berani untuk berbicara dengan Jin.

Hingga Jin pun mencoba untuk membuka pembicaraan setelah ia menghela nafas pelan,

"Apa mungkin karena aku menelan mutiara hitam milikku itu ya? Semuanya jadi hilang."

Dan pertanyaan itu membuat Y/n melihat Jin secara spontan.

"Hilang semua? Kemampuanmu itu hilang semua?" tanya Y/n sambil membulatkan matanya dan terus menatap Jin.

Perlahan Jin pun menoleh dan ia pun mendekat ke wajah Y/n. Y/n pun langsung menundukkan pandangannya karena Jin kembali membuatnya gugup.

Jin terus mendekat dan ia pun berbisik,

"Semuanya, hilang dan aku tidak punya apapun saat ini." setelah mengatakan hal itu, Jin pun bersandar di kursinya.

Y/n pun menghela nafas dan setelah itu Y/n pun berkata dengan gugupnya,

"Kamu sabar ya. Eum... Mungkin aja karena kamu nelan mutiara itu."

Jin pun hanya menghela nafas karenanya.

From Sea [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang