Part 52 [ Teori Yang Terpecahkan ]

66 23 0
                                    


Kamar Youngjae yang berada di samping kamar Y/n. Saat itu Youngjae sedang ingin pergi ke dapur untuk minum, namun langkahnya terhenti saat mendengar suara Y/n yang menangis itu.

Youngjae pun mencoba menguping pembicaraan Jin dan Y/n saat itu.

Jin pun melepaskan pelukan Y/n dan Jin langsung memegang kedua bahu Y/n sambil berkata dengan nada rendah namun terdengar begitu marah,

"Mau atau tidak, kamu gak bisa nolak. Aku menderita saat mendengar suaramu dengannya. Kau tahu itu!"

"Aku gak mau, Jin." ucap Y/n sambil menatap Jin yang tampak marah itu dengan sesenggukannya.

Tentunya Youngjae mulai khawatir pada Y/n hingga ia pun memegang tuas pintu kamar Y/n. Namun Youngjae belum berniat untuk membukanya.

Y/n pun menghempaskan kedua tangan Jin yang memegang bahunya dan Jin pun menangkap tubuh Y/n.

"Aku hanya minta itu ke kamu. Gak lebih." ucap Jin dan Y/n pun berkata,

"Aku mohon, Jin. Biarkan ini menjadi kenangan darimu."

"Apa hubungannya? Yang ada kamu bisa membuatku gila. Sekarang, tatap mataku dan ayo lakukan sekarang." ucap Jin dengan tegasnya dan Jin pun mendorong tubuh Y/n hingga Y/n berbaring di atas ranjang.

Jin pun langsung menindih tubuh Y/n agar Y/n tidak bisa menolak saat Jin memutuskan hubungan suara diantara mereka.

Bola mata Jin pun membiru dan Y/n pun merasa ketakutan karena saat itu Jin tampak begitu marah padanya.

"Jin, kumohon jangan lakukan ini. Kumohon." pinta Y/n dan Jin tetap menatap Y/n dengan tajamnya sambil berkata,

"Diam!"

Kejadian itu begitu cepat dan Youngjae pun membuka pintu kamar Y/n yang tidak terkunci itu.

Hubungan suara itu sudah hampir ia putuskan, namun karena Youngjae kefokusan Jin pun teralihkan. Youngjae pun membulatkan matanya saat melihat Jin sedang menindih tubuh Y/n.

Youngjae mengira jika Jin akan menodai Y/n. Youngjae pun langsung menarik tubuh Jin dari atas tubuh Y/n itu dan Youngjae langsung mengepalkan tangannya untuk menonjok wajah Jin.

"Beraninya kau." ucap Youngjae dengan begitu marah dan...

"Aaaaa." teriak Y/n saat Youngjae akan menonjok wajah Jin.

Namun Jin berhasil mencegah tangan Youngjae sehingga tonjokan Youngjae tertahan oleh tangan Jin. Youngjae benar-benar dibuat terkejut saat Jin menatapnya dengan bola mata birunya.

"Aku tidak punya urusan denganmu." ucap Jin dan...

“Plaaak!”

“Brukkk!”

Jin menampar wajah Youngjae hingga Youngjae jatuh ke lantai.

"Jin, hentikan!" teriak Y/n dan Jin pun menoleh pada Y/n.

Kedua orang tua Y/n pun sudah sampai di kamar Y/n karena kegaduhan tadi. Betapa terkejutnya kedua orang tua Y/n saat melihat Youngjae tersungkur di lantai dan juga ada Jin disana.

"Beraninya kamu masuk ke rumah ini tanpa seijinku." ucap Appa Jeon dengan nada tinggi dan Jin pun menoleh padanya.

Eomma Jeon pun terkejut saat melihat Jin dengan bola matanya yang berwarna biru itu hingga Eomma Jeon pun menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya.

Youngjae pun beranjak dan akan kembali menonjok Jin. Namun tangan Jin kembali menahannya sambil tersenyum tipis dan berkata pelan,

"Aku kesini bukan untuk menodai Y/n. Aku hanya meminta hakku dan aku memaksa Y/n karena jika Y/n tidak mau mengembalikannya, hidupku akan lebih menderita."

From Sea [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang