Hey, everyone! Sebelum baca, jangan lupa follow SkayaaAgaisha
°°°
lakukan apa yang dapat kamu lakukan dengan apa yang kau miliki, di mana kau berada.
°
°
°Rey memegangi pinggang Lara agar gadis itu tak tenggelam, karna danau itu cukup dalam, dan kaki pendek gadis itu tak mungkin bisa mencapainya.
Lara meraup wajahnya sembari memegangi pundak Rey. Gadis itu menatap kearah Rey kesal. "Seragam aku basah kan jadinya!"
"Salah siapa coba, hm?"
"Aku mau naik, dingin." Rey menggendong Lara ala bridal style cowok itu berjalan didalam air, menuju tepi Danau.
"Dingin ya?" tanya Rey memastikan, cowok itu mendudukkan Lara ditepi Danau, ia memegang pundak gadis itu, yang sedang memeluk dirinya sendiri.
Lara menganguk sebagai jawaban. "Kamu gak bawa jaket?" tanya Rey, lagi-lagi Lara menjawab dengan gelengan saja.
Rey melangkah mengambil jaketnya yang ada di atas motor sport miliknya itu, cowok itu buru-buru memakainya kepada Lara. "Ke apartemen aku aja ya? Pakaian kamu banyak disitu," ujar Rey lembut. Lara lagi-lagi menjawab dengan anggukan saja.
°°°
Lara terkejut ketika memasuki apartemen cowok itu, terlihat banyak sekali kantung permen milkita yang terkapar dilantai, ia melirik kearah Rey tak percaya. "Udah berapa lama gak kamu beresin ini, Rey?
"Sekitar satu minggu lebih," jawab cowok itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Lara yang mendengar itu menggeleng pelan.
"Kamu mandi aja dulu."
"Terus kamu?"
"Kamu lupa, disini kan banyak kamar mandi," ujar Rey menarik hidung Lara.
"Pamer?!"
Rey tertawa kecil. "Udah gih sana." Lara langsung melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, sama halnya dengan Rey yang melangkah pergi menuju kamar mandi lain.
Cowok itu hanya butuh waktu 10 menit untuk membersihkan tubuhnya itu, ia mendudukkan bokongnya di sofa. Sembari menunggu Lara yang belum juga keluar dari kamar mandi, cowok itu memilih untuk memainkan game yang ada di ponselnya.
Tak lama kemudian Lara datang, gadis itu mendudukkan bokongnya disebelah kanan Rey.
"Rey?" panggil Lara, namun tak ada respon dari Rey. Pria itu seakan tuli, akibat fokus pada ponselnya.
"Rey?" panggil Lara lagi, merasa diabaikan gadis itu memilih untuk membersihkan apartemen yang sudah banyak sekali sampah-sampah snack dan bungkus permen yang berceceran. Lihatlah seperti gudang saja apartemen yang satu ini.
Cukup lama Lara membersihkan ruangan yang luas itu, ia berdecak pinggang menatap Rey yang masih saja sibuk dengan ponselnya. "Rey, aku laper," ujar Lara mendekati Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
267 [END]
Romance"Ketika kita yang menjadi asing, dan memilih jalan masing-masing." [FOLLOW SEBELUM BACA] Hubungan yang dijalankan Rey dan Lara selama tiga tahun tandas begitu saja karena insiden satu malam antar Rey dan Nia. Namun, siapa sangka dibalik hubungan yan...