Mana nih yang ngira Rey bakal donorin ginjal buat Lara, wkwkwk🤣🔥
~o0o~
Vino yang paham itupun langsung melangkah keluar diiringi Leon.
"Lo sakit apa, Lar?"
Lengkungan bibir Lara terangkat membentuk senyuman tipis. "Lo oke?" tanyanya.
"Kenapa lo ke sini? Jahitan lo gimana?" lanjutnya bertanya.
Satu tangan Rey terulur mengusap puncak kepala Lara dengan lembut. "Kenapa, hm? Lo sakit apa?"
Lara hanya tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Rey. Ia menggeleng lemah. "Gak perlu khawatir. Gue gapapa, yang penting sekarang lo pokus sama kesehatan lo!"
"Lo khawatir sama gue, hm?" Pertanyaan Rey membuat Lara terkekeh kecil.
"Iya, sedikit."
"Takut gue kenapa-napa?"
"Hmm, sedikit."
"Masi sayang sama gue?"
"Hmm, sedikit ... sebagai sahabat."
Raut wajah Rey berubah mendengar jawaban terakhir dari Lara. Namun, pemuda itu tetap tersenyum menanggapinya.
"Istirahat ya? Udah jam 12." Rey mengecup singkat punggung tangan Lara.
"Gue keluar, tidur yang nyenyak tuan putri," ujarnya sebelum mendorong kursi rodanya keluar.
Dahi Rey mengernyit saat melihat Lintang, Vino, dan juga Leon berdebat tak jauh darinya. Diam-diam, Rey mengintip, mendengar pembicaraan yang sedang mereka debatkan.
"Gue udah cari di setiap rumah sakit tapi gak ada!" Lintang terlihat frustasi.
"Lo harus tenang, Kak. Kalau lo gini gimana bisa lo menyelesaikan masalah dengan mudah?" Leon angkat bicara.
Lintang terduduk lemah di kursi airport. "Gue gak punya siapa-siapa lagi selain Lara ... gue gak mau dia pergi ninggalin gue," lirihnya masih bisa terdengar.
Tak mengerti akan apa yang mereka bicarakan. Rey akhirnya mendekat, membuat mereka spontan menoleh menatapnya sedikit terkejut.
"Lara kenapa?"
Merasa tak mendapatkan jawaban. Rey menatap Leon, membuat sang empu meringis-ambigu dengan jawaban apa yang akan ia berikan pada pemuda itu.
"Lara sakit apa?"
"Gagal ginjal." Lintang angkat bicara.
"Gak usah bercanda!" Rey tak percaya.
"Dia baik-baik aja gimana bisa gagal ginjal? Bercanda lo gak lucu!" lanjutnya."Gue gak bercanda! Lara menderita gagal ginjal stadium 4, dan harus segera melakukan transplantasi ginjal, Rey!"
Dada Rey bergemuruh merasakan sesak yang luar biasa mendengar pengakuan Lintang itu. Ia menggeleng-masih tak percaya. "Leon?"
"Lintang benar, Rey. Lara menderita gagal ginjal stadium 4."
Rey termenung sejurus, ia mengusap wajahnya kasar. "Udah dapat pendonor ginjalnya?" tanya Rey pada akhirnya, dan mendapat gelengan kepala dari Lintang.
"Yaudah, kalau gitu biar gue yang donorin ginjal buat Lara!" kata Rey sungguh-sungguh.
"Enggak!" Dimas mengayunkan kakinya mendekati mereka. "Luka tusukan lo belum sembuh, Rey. Dan sekarang lo mau donorin ginjal buat Lara? Cari mati?!" imbuhnya tak menyetujui.
KAMU SEDANG MEMBACA
267 [END]
Romance"Ketika kita yang menjadi asing, dan memilih jalan masing-masing." [FOLLOW SEBELUM BACA] Hubungan yang dijalankan Rey dan Lara selama tiga tahun tandas begitu saja karena insiden satu malam antar Rey dan Nia. Namun, siapa sangka dibalik hubungan yan...