11. KEMBALI BERSAMAAN

1K 200 56
                                    

Ada apa dengan mu dihari ini?

°
°

"Kenapa diam? Gak kangen sama Nia?" tanyanya yang masih berada dalam dekapan Rey.

Rey menjauhkan tubuhnya dari gadis itu, ia menatap manik mata gadis itu dengan dalam. "Lo, Nia? Lo beneran Nia?" tanya Rey mendapatkan anggukan kuat dari gadis itu.

Rey langsung memeluknya erat. "Lo kemana? Gue nunggu lo bertahun-tahun, Nia. tapi kenapa lo ninggalin gue?"

Nia menongak menatap wajah Rey. "Waktu itu keluarga gue hancur, Rey. Gue malu sama lo, jadi gue ajak Ayah untuk pindah, tapi. Sekarang Ayah udah meninggal, Rey," jawab Nia, gadis itu meneteskan air matanya dan langsung dihapus oleh Rey.

"Nia, disini ada Rey. Rey akan selalu jaga Nia, jadi Nia jangan sedih, sekarang Nia tinggalin dimana?"

Salsabila Kania, atau sering dipanggil Nia. Dia adalah sahabat masa kecil Rey, gadis itu selalu membuntuti Rey kemanapun cowok itu pergi, dimana ada Rey. Maka, disitu ada Nia. Mereka berteman sejak umur lima tahun, namun. Saat umur delapan tahun, Nia menghilangkan dari hidup Rey. Gadis itu tak perna mengabari Rey sama sekali, jangankan mengabari. Memberi tau kemana ia pergi saja tidak.

Nia menggeleng pelan, menghapus jejak air matanya. "Nia gak punya tempat tinggal Rey, Nia sekarang sendiri-"

Rey menaruh jari telunjuknya dibibir gadis itu, agar diam. "Nia gak sendiri, ada Rey, Oke?" ucapnya, kembali memeluk Nia.

Tanpa mereka sadari Wanda menatap mereka nanar, hati Wanda melihat itu sedikit terluka dan juga ada rasa takut. Ia sangat takut jika Rey melukai dua gadis.

°°°

"Aduh, Lar. Rey mana sih, lama banget! Udah jam setengah delapan lagi!" gerutuk Alika yang sudah merasa bosan menunggu Rey yang tak kunjung datang.

Lara menatap layar ponselnya, ia juga sedari tadi terus menghubungi cowok itu. Namun, ponselnya tidak aktif.

"Coba lo telpon lagi deh, Lar. Siapa tau udah aktif kan," usul Kirana, Lara mengangguk setujuh. Gadis itu beranjak dari kursi taman ia sedikit menjauh dari parah sahabatnya.

"Masih gak aktif," gumam Lara menatap nanar layar ponselnya, gadis itu mengalihkan pandangannya kearah parah sahabatnya. Ada rasa tidak enak didalam hati kecilnya karna mereka sudah menunggunya terlalu lama.

Lara melangkah mendekati mereka dengan senyum tipis. "Gimana aktif?" tanya Alika.

Lara mengangguk singkat. "Kalian, duluan aja. Nanti kita nyusul kok," jawabnya berbohong. Ia hanya tak mau merusak momen bahagia para sahabatnya hanya karna Rey tak datang, jadi ia memutuskan untuk berbohong saja pada mereka.

Kirana dan juga Alika bangkit dari duduknya, mereka mengangguk singkat. "Awas ya, kalo gak dateng. Yaudah kita duluan, bye." Setelah itu mereka menancap gas meninggalkan Lara sendiri ditaman.

Lara kembali mendudukkan bokongnya dikursi, gadis itu masih berusaha untuk menghubungi Rey. Namun hasilnya nihil. Cowok itu sama seperti sebelumnya, tidak aktif.

"Kamu kemana sih, Rey. Gak biasanya gini," gumam Lara menatap jalan raya yang padat. Gadis itu memegangi pinggangnya yang tiba-tiba terasa sakit.

267 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang