15. PERHATIKAN REY UNTUK NIA?

1.1K 193 55
                                    


"Alika sama Kirana mana?" tanya Lara yang sudah berada dihadapan mereka.

"Tuh." Arjuna menunjuk Alika dan Kirana yang sedang berbicara dengan Mira. Lara mengikuti arahan dari Arjuna itu lalu mengangguk singkat dan melirik kearah Rey.

"Aku ke sana ya, Rey?" Rey menganguk singkat membuat Lara langsung menghampiri para sahabatnya.

"Ngapain lo liatin gue begitu?!" sentak Leon pada Arjuna membuat pria itu mengernyit.

"Dih, siapa yang liatin lo?! Sok ganteng lo!"

"Gue emang ganteng!"

"Ck, eh Rey nanti malam ada balap sih Bagas adain, lo mau ikut?"

"Bagaskara?"

"Iya, Bagas mana lagi?"

"Heh, nama Bagas tuh banyak bukan cuma satu bodoh banget!"

Arjuna melirik kearah Andra kesal. "Terserah!"

"Emang jam berapa?" tanya Rey mengalihkan topik pembicaraan.

"Jam dua belas lah, mungkin."

"Pake mungkin segala, gak pasti lo!"

"Bisa diem gak sih Ndra?!" kesal Leon jengah.

°°°

"Wih, cantik bener malam ini queen kita," ucap Alika menatap Lara membuat Lara memutar bola matanya malam.

"Gue emang cantik, lo nya aja yang gak nyadar."

"Dih, besar kapala nih anak. Dateng sama siapa lo? Rey?"

"Iya lah, emang sama siapa lagi coba?"

"Tau nih betina, kalo gak sama Rey sama siapa? Yang ada diamuk Rey." Kirana menggeleng pelan.

"Eh, Mir. Selamat ya, lo udah punya tunangan lho bukan pacar!" Perkataan Lara itu membuat Mira kesal.

"Mau tunangan ataupun pacar gue gak peduli," ujar Mira dengan nada kesal.

Kirana yang ada disebelah gadis itu menoel lengannya. "Nanti cinta lho!"

"Iye, cinta bebek!"

"Eh Mir, mulainya jam berapa ya?"

"Bentar lagi, kenapa lo?!"

"Gue mau ketoilet dulu deh, toilet nya dimana?"

"Nah itukan kolam tuh, lo belok kiri terus belok kanan ada deh toilet," tutur Mira dengan tangan yang mengarahkan.

Lara menganguk sebagai jawaban. "Bagus juga ya lo pilih tempat tunangannya."

"Bukan gue, tapi Mama!"

"Iya deh iya, ngomong nya biasa aja kali. Jangan ketus bener!"

"Maklum Lar, banyak pikiran takut gimana pas malam pertama," sahut Alika membuat Mira lagi-lagi kesal.

Lara terkekah mendengar perkataan Alika itu. "Gue ketoilet dulu," pamitnya, tanpa menunggu jawaban dari mereka gadis itu melangkah pergi menuju toilet dengan petunjuk Mira tadi.

267 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang