04. MAS PACAR

1.3K 301 47
                                    

Rey merebahkan tubuh Lara di kasur king size miliknya, pria itu menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik gadis itu.


"Good night, I love you sweet girl," bisiknya mengecup kening Lara singkat dan menyelimuti gadis itu, lalu melangkah keluar kamar untuk melihat parah sahabatnya.

"Rey, kita pulang dulu ya," pamit Arjuna. Rey menganguk singkat, mereka melangkah keluar apartemen diikuti Rey dari belakang.

"JANGAN LU APA-APAIN ANAK ORANG!" teriak Dimas sebelum menancap gas membuat Rey kesal.

"Dikira mau gue bunuh apa anak orang," gerutuk Rey menatap kepergian sahabatnya, lalu menutup pintu apartemen dan melangkah menuju kamar, untuk melihat Lara. Ia mendudukkan bokongnya di kasur king size dengan hati-hati, takut jika tidur Lara terusik.

"Nyenyak banget sih," gumam Rey mengelus rambut panjang cewek itu dengan senyum yang terukir indah di bibinya.

°°°

Lara terbangun dari tidurnya, gadis itu melihat ke arah arloji yang menempel di dinding kamar Rey, ia langsung berdiri dan melangkah keluar dari kamar.

Gadis itu menyipitkan matanya ketika melihat Rey yang duduk manis di sofa, ia melangkah mendekati cowok itu lalu memeluknya dari samping membuat Rey terkejut, pria itu langsung meletakkan ponselnya diatas meja.

"Kamu kenapa, hmm?" tanya Rey mengelus rambut panjang Lara.

"Enggak." Lara menongak menatap wajah Rey. "Aku mau pulang," lanjutnya.

"Udah jam delapan, mau pulang?" Lara menganguk, membuat Rey menghelangkan napasnya panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah jam delapan, mau pulang?" Lara menganguk, membuat Rey menghelangkan napasnya panjang.

Gadis itu bangkit dari duduknya, dan menarik tangan Rey agar pria itu berdiri. Alhasil, pria itu hanya menurutinya saja.

"Cepetan!" ujar Lara, lagi-lagi Rey menghelangkan napas berat. Ia langsung merampas kunci motornya, dan merangkul Lara keluar apartemen.

"Cepet dong, Rey!" seruh Lara tak sabar yang sudah berada diatas motor Rey, membuat Rey menggeleng pelan. Pria itu memakai helm full face, lalu menaiki motornya dan langsung menancap gas.

"Rey, kamu jangan perna tinggalin aku!" ucap Lara, gadis itu sedikit berteriak.

"Kenapa?"

"Karna kamu itu cuma ditakdirkan untuk aku, kan kamu yang bilang!"

Senyuman mengembang dibibir Rey, saat mendengar jawaban dari gadisnya itu. "Aku, gak akan pernah ninggalin kamu. Sampai kapanpun!"

267 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang