04. hukuman

7K 672 398
                                    

Kini seorang perempuan tengah berdiri di tengah lapangan yang sungguh panas. Semua mata memperhatikannya dan memandangnya dengan tatapan tak suka. Dia adalah Azkia. Hari ini ia mendapatkan hukuman dari seorang guru matematika di karenakan terlambat masuk ke dalam kelas selama dua puluh menit.

Flashback on.

Tok tok tok ....

Suara ketukan pintu membuat seluruh murid yang berada di dalam kelas itu mengalihkan pandangannya pada sosok perempuan yang baru saja tiba. Dia adalah Azkia.

Azkia tampak takut melihat wajah guru yang sedang mengajar di kelas itu. Dengan sisa tekadnya ia berusaha untuk menyakinkan dirinya sendiri.

"Permisi, Pak,"

"Dari mana saja kamu? kenapa jam segini baru datang?" tanya guru itu dengan garang.

"Maaf, Pak," cicit perempuan itu dengan rasa takut yang hampir menguasainya.

"Maaf ... maaf! kamu kalau belum di kasih hukuman gak bakalan jera, ya?!" bentak Guru itu yang tak lain adalah Pak Ahmad, Guru mata pelajaran matematika.

Ini bukanlah yang pertama untuk Azkia yang masuk terlambat ke kelas. Sudah berapa kali ia terlambat, akan tetapi bukan karena di sengaja, alasannya adalah karena Rachel dan Triela yang selalu membuat masalah dengannya.

"M-Maaf, Pak," gumam Azkia dengan gemetar.

"HORMAT BENDERA, SEKARANG!!" teriak Pak Ahmad talak.

Dengan cepat Azkia langsung menganggukkan kepalanya. Langkah kakinya berjalan menuju lapangan untuk menjalankan hukumannya.

Flashback off.

"Emang pantes sih dia dapet hukuman begini,"

"True!"

"Dasar, Gak tahu malu!"

"Huhuhu!"

Banyak cibiran yang terlontar dari bibir orang lain untuknya. Ia sudah terbiasa dengan itu, bahkan menjadi asupan sehari-harinya di SMA ALANGSARI.

Di sisi lain Garvin dan ketiga sahabatnya yang tak lain adalah Ragil, Ardi dan Reygan sedang nongkrong di sebuah kantin yang kerap di sebut kantin Mbak Nunung.

Dengan modal ketampanan dan juga kantong mereka banyak yang berteriak histeris layaknya seperti orang tidak waras. Banyak Gadis yang mendamba-dambakan mereka menjadi pasangannya. Sungguh gila akan tetapi itulah kenyataannya.

"Gua sih kurang percaya kalau Azkia yang cantik dan lugu gitu bolos jam pertama," ujar Ragil sambil menyesap jusnya dan sesekali ia menyibakkan rambutnya yang tampak terhembus angin.

"Azkia adek kelas itu?" tanya Reygan pada Ragil.

Ragil menganggukkan kepalanya pelan.

"Tapi kalau di lihat-lihat kasihan juga dia," ucap Ardi sambil melahap nasi gorengnya, "dia tu sering di bully sama si Rachel, sama satu lagi itu yang jalan selalu dadanya yang di maju-majuin ... siapa sih?" Ardi mencoba untuk mengingat. "HA! TRIELA!" teriak Ardi yang membuat seisi kantin melihatnya heran.

AZKIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang