10. password

5.2K 512 504
                                    

Di dalam Supermarket tersebut, Ardi dan Ragil sama-sama tak berani menyentuh pembalut yang sudah berada di depan mereka. Di sana terdapat berbagai jenis pembalut yang membuat mereka menggaruk-garuk kepala.

"Mana yang betul ini?" bingung Ardi saat melihat banyaknya jenis-jenis pembalut di sana.

"Gue dengar-dengar sih paling banyak yang pakai ada sayap," ucap Ragil.

"Bidadari, dong?" ujar Ardi.

"Ck! Bukan gitu, goblok!" kesal Ragil, "maksud gua biasanya pembalut yang di pakai cewek yang ada sayapnya." jelasnya.

"Kok tahu? Berpengalaman?"

"Gua kan punya Kakak cewe, jadi pernah lihat pembalut dia," enteng Ragil.

"Bukan maen,"

Tangan Ragil terangkat ingin mengambil salah satu pembalut yang berada di depannya. Namun dengan cepat Ardi menepuk keras tangannya.

Plak!

"Aww!" Pekik Ragil seraya meringis lalu menatap Ardi dengan tajam.

"Pantang, Gil," ucap Ardi.

"Terus cara kita ambilnya gimana? Pake kaki?!" tanya Ragil di iringi kekesalannya.

"Iya juga, sih," gumam Ardi cengengesan, "Eh, tapi disini banyak yang pakai sayap." lanjutnya.

Reygan mengalihkan pandangannya dan benar saja, bukan cuma satu jenis melainkan banyak.

"Bentar," kata Ardi.

Tangan Ardi mengambil ponselnya dari dalam saku jaket dan membuka kamera ponsel miliknya lalu mengarahkannya pada tumpukan rapi pembalut itu.

"Geser, goblok! lo ngehalangin," titah Ardi saat Reygan yang merusak ke aesthetic-an gambarnya.

Reygan pun langsung bergeser dan membiarkan Ardi mengambil gambar pembalut tersebut dan yang terakhir Ardi mengajak Ragil untuk ber-photo dengan berlatarkan pembalut sambil menyodorkan jempol mereka pada kamera.

"Lo?"

Di saat Ardi dan Reygan masih asik mengambil gambar dengan para bidadari bersayap itu. Tiba-tiba mereka tersentak kaget dengan kemunculan seseorang dari belakang. Mereka pun berbalik dan~

"AAA!"

Mereka terkaget sampai berteriak kuat karena adanya seorang perempuan yang menatap mereka dengan memicingkan matanya. Hingga kedua suami-istri yang kebetulan sedang berada di samping mereka terkaget melihat mereka berdua.

"Untung Papa enggak punya riwayat jantung, yah, Pa," lega wanita itu. "Mama gak mau jadi janda dalam waktu secepat ini." lanjutnya.

Ardi dan Reygan pun langsung merasa tidak enak terhadap pasangan suami-istri yang berada di samping mereka, "maaf Om, Tante."

Pandangan mereka teralih pada sosok perempuan tadi. Ardi sangat ingat dengan wajah gadis itu. Dia adalah sosok yang menemaninya di masa lalu, lebih tepatnya adalah mantan. Mereka sudah lama berpisah dan titik penyebab berpisahnya adalah karena masalah yang di anggap sangat kekanak-kanakan, hanya karena saling cemburu.

Ardi kadang malu dan juga geli akan gaya pacaran mereka dahulu. Di pertemuan oleh Facebook dan di pisahkan oleh Facebook juga. Dulu Ardi memang aktif bermain Facebook, namun tidak sekarang.

Hubungan mereka hanya berjalan satu bulan melalui dunia virtual yang di anggap berjuang melalui sebuah ketikan. Jika salah satu dari mereka rindu maka mereka akan melakukan panggilan video jarak jauh.

"Ciara?" kaget Ardi.

Pipi Ciara pun seketika memerah, ternyata Ardi masih mengingatnya biar pun itu sudah lama sejak mereka masih saling berhubungan. Alis Ragil menyatu saat melihat seperti ada kedekatan antara Ardi dan gadis yang berada di depannya.

AZKIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang