Seluruh siswa/i SMA ALANGSARI beramai-ramai keluar dari lingkungan sekolah. Jam pembelajaran sekolah sudah berakhir sekitar dua menit yang lalu. Di sisi lain, seorang siswi perempuan dengan rambut yang di ikat seperti ekor kuda dan Hoodie pink yang melekat pada tubuh mungilnya sedang duduk sendiri di sebuah Halte bus. Dia adalah Azkia.
Azkia sengaja untuk tidak menunggu Garvin karena rasa malu dan canggung yang belum juga hilang semenjak kejadian di dalam kelas tadi.
Flashback on.
"Buat lo sedekahin!" kesal Garvin.
Bibir Azkia seketika tertutup rapat. Ia terdiam dan tak bisa lagi mengucapkan sepatah katapun, bibirnya terasa kelu saat ini. Ia menatap roti dan air mineral yang di bawakan laki-laki itu tadi dengan memelas. Jujur saja, ia juga merasa sedikit lapar sekarang. Namun ia tak Berani mengambil karena rasa gengsi yang tinggi. Baiklah, Azkia akan menunggu sampai Garvin pergi keluar dari sini. Hingga nyatanya semuanya tak sesuai ekspektasi perempuan itu, Garvin malah duduk tepat di sampingnya sambil bermain game online di ponselnya.
Suasana bertambah menjadi sangat canggung, akan tetapi itu hanya berlaku untuk perempuan itu, bukan untuk Garvin.
"Sebentar lagi bell, makan!" titah Garvin tanpa mengalihkan pandangannya dari hadapan ponselnya.
Tak punya pilihan lain lagi, akhirnya tangannya pun terangkat mengambil air mineral tersebut dan langsung meneguknya untuk menghilangkan rasa hausnya yang sudah ia tahan sejak sedari tadi. Setelah selesai, Azkia beralih pada sebuah roti dan langsung melahapnya sehingga membuat mulutnya penuh.
"Kia," panggil Garvin tiba-tiba namun fokusnya masih berada di layar ponselnya.
"Hm?" dehem Azkia pelan karena mulutnya masih penuh terisi roti tadi.
"Bagi air mineralnya, gua haus," minta laki-laki itu.
Tangan Azkia langsung tergerak mengambil botol air mineral tersebut dan menyodorkannya pada Garvin, "nih." ucapnya.
Garvin diam sesaat, hanya ada suara game miliknya yang terdengar hingga pada akhirnya laki-laki itu kembali bersuara.
"Arahin sedotannya ke mulut gua!" titah Garvin yang membuat Azkia tercengang kaget. Mulutnya berhenti mengunyah saat mendengar permintaan Garvin.
"Ck!" decak laki-laki itu saat Azkia yang terlalu lama, tenggorokan terasa sangat kering saat ini.
Slurp!
Tanpa aba-aba Garvin menyedot minuman itu sampai tersisa sedikit lagi. Yang paling membuat Azkia kaget ialah mereka memakai sedotan yang sama. Berarti secara tidak langsung mereka sedang berciuman?
Flashback off.
Tin!
Terdengar suara klakson motor yang membuat Azkia sedikit terkejut. Wajahnya yang semula ia tundukkan seraya menatap sepatunya kini terangkat dan terlihatlah sosok Garvin dengan motornya. Terlihat laki-laki itu menaikkan kaca helmnya.
"Mau balik atau nginap di sini lo?" tanyanya dengan ketus dan datar sampai-sampai dari nadanya berbicaranya terlihat seperti tidak sedang bertanya.
"Mau balik apa nggak?!" kini Garvin terlihat sudah sangat kesal.
Melihat kekesalan Garvin membuat perempuan itu seketika langsung berdiri dari bangkunya. Akan tetapi Azkia terlihat tidak langsung naik ke atas motor itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKIA [END]
Teen Fiction"ℬ𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓 𝒑𝒖𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒔𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂." -𝓐𝔃𝓴𝓲𝓪. Hujan itu indah, hujan itu tenang, hujan itu awal dari kisah kita dan juga akhirnya. Begitulah cara alam menyambut dan memisahk...