Motor besar milik sang laskar kutub utara memasuki gerbang utama SMA ALANGSARI. Semua pasang mata yang berada di situ memperhatikannya karena saat ini dia sedang tidak sendiri di atas motor itu, melainkan adanya seorang perempuan yang sedang dia bonceng. Sang laskar kutub utara yang di maksud adalah Garvin dan sang perempuan yang bernama Azkia.
"Eh, yang di bonceng Crush gua siapa, anjir!"
"Ku kira mas nya jomblo ternyata sudah berpawang,"
"Hati mungil ku ini sepertinya tergores,"
Azkia turun dari atas motor itu dan di susul oleh Garvin juga.
"Woi Jamal!" teriak seseorang secara tiba-tiba yang membuat Azkia terkejut namun lain dengan Garvin. Dari mimik wajahnya yang datar menunjukkan bahwa dia sama sekali tidak terkejut.
"Eh, neng Azkia," sapa orang tadi yang tak lain dan tak bukan adalah Ragil yang di ikuti oleh Reygan dan Ardi di belakangnya.
"Gimana rasanya jadi pacar si Jamal?" tanya Ardi kepo.
Pertanyaan Ardi barusan berhasil membuat Azkia bingung. Apa maksudnya pacaran? Pacaran dengan Garvin?
"Pacaran?" lirih perempuan itu. Ia pun mengalihkan pandangannya dan menatap Garvin.
"Kalian pacaran, kan? Atau ..." Ia pun mengalihkan pandangannya ke arah Garvin dan menatapnya dengan curiga. "atau si Jamal ngaku-ngaku jadi pacar, lo?" cetus Ardi.
Apa yang di ucapkan Ardi barusan membuat Garvin seketika menatapnya dengan tajam seakan-akan siap untuk menerkamnya bulat-bulat.
"Ayo, Vin. Marah aja," Ragil memanas-manasi suasana yang membuat Ardi menatapnya dengan jengkel.
Audi yang sedang bersama Ciara pun ikut menyaksikan tontonan yang menghebohkan SMA ALANGSARI itu. Ia juga masih belum menyangka apa yang di katakan oleh Garvin semalam. Rasanya ada rasa tidak rela di dalam hatinya saat laki-laki itu mengatakan bahwa dia sedang berpacaran dengan Azkia.
"Ayolah, kita juga kepo, kali," ucap Ardi memancing Garvin untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Lo pengen tahu?" ucap Garvin sedikit menggeram.
Ardi sedikit kewalahan saat mendengar nada bicara Garvin barusan. Ia berdehem pelan lalu menganggukkan kepalanya kaku sebagai jawaban.
Tiba-tiba saja Azkia merasakan ada sesuatu yang meraba pinggangnya. Ia pun menoleh ke samping dan melihat Garvin yang sedang memandangnya. Garvin menarik pinggang Azkia supaya dekat padanya. Sontak terdengarlah suara teriakan dari para gadis-gadis yang baper dan kesal saat melihat apa yang barusan di lakukan oleh Garvin.
"Gue cukup baik karna gua gak mau membuat hari ini, tanggal ini, bulan ini jadi hari kegalauan buat para cewek-cewek di sini, tapi ..." jeda Garvin. Ia semakin menarik pinggang Azkia supaya lebih dekat lagi dengannya. Saat ini Azkia merasa posisi mereka sangat intim. "lo tanya dan tugas gue hanya menjawab."
"Gue, Garvin Almajaya mau ngasih tau ke lu semua!" ucap Garvin dengan kuat, "gue sudah lama pacaran sama dia, Azkia. Buat kalian semua yang berani cari gara-gara sama dia, siap-siap kalian bakalan berurusan dengan gua." ucap Garvin dengan lantang.
Setelah mengucapkan itu Garvin pun pergi membawa Azkia untuk pergi menjauh dari sana.
"Ini ceritanya gua lagi di ghosting, nih?"
"Tega banget, sih?"
"Kepala botak bapak kau! Lo pikir lo siapa yang bisa nyakitin hati mungil, gua?"
Begitulah suara riuh para gadis-gadis yang melihat apa yang barusan saja terjadi tadi.
Terlihat Garvin membawa Azkia ke sebuah bangku taman yang berada di belakang kelas. Saat ini Azkia masih membisu dan tak mengeluarkan sepatah kata pun begitu juga dengan Garvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKIA [END]
Teen Fiction"ℬ𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓 𝒑𝒖𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒔𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂." -𝓐𝔃𝓴𝓲𝓪. Hujan itu indah, hujan itu tenang, hujan itu awal dari kisah kita dan juga akhirnya. Begitulah cara alam menyambut dan memisahk...