27. berangkat bersama

3.3K 293 23
                                    

"Kakak ngapain di sini?" tanya Azkia heran.

"Anu ... itu," gugup Garvin lalu ia menghela napas pasrah, "mau belajar ikat rambut yang bener," jawab Garvin dengan lirih sambil menundukkan wajahnya.

Mendengar itu Azkia hanya tersenyum melihat tingkah Garvin yang ada-ada saja. Ia berjalan mendekati Garvin lalu menarik pergelangan tangan laki-laki keluar dari dalam kamar mandi.

Azkia membimbing Garvin sampai ke ranjang dan menyuruhnya untuk duduk di pinggirannya. Perempuan itu mengambil ponsel Garvin yang masih di ganggam.

"Ponsel Kakak sudah retak, nih," ucap Azkia sambil memperhatikan layar ponsel Garvin.

"Nanti gua bisa beli yang baru," ucap Garvin dengan lesu.

Azkia memandang wajah Garvin yang tampak berbeda dari biasanya. Ia pun tersenyum lalu mengacak-acak rambut Garvin.

"Kakak gak perlu belajar kaya begituan, kan Kia bisa sendiri ngikatnya," ujar Azkia.

Garvin pun langsung memeluk pinggang Azkia dan menduselkan wajahnya di perut perempuan itu.

"Rambut Kakak sudah panjang, besok pangkas aja," ucap Azkia sambil mengacak-acak rambut Garvin.

Garvin hanya menganggukkan kepalanya saat mendengarkan perkataan Azkia barusan.

"Lepasin dulu, Kia mau cuci muka," pinta Azkia untuk Garvin melepaskan pelukan itu.

Garvin semakin mengeratkan pelukannya lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lepasin, ih!"

Seketika Garvin pun melepaskan pelukan itu lalu menggenggam tangan Azkia dan berjalan ke arah kamar mandi. Hingga pada akhirnya mereka pun sama-sama membersihkan wajah dan gigi mereka sebelum tidur.

Dua jam lagi akan tiba tengah malam. Pasutri muda itu sudah berbaring di atas ranjang namun mereka belum tertidur. Garvin sedang bermain game di ponsel miliknya dan Azkia yang tampak menonton salah satu tayangan di televisi.

"Tidur di luan, Sayang. Besok lo sekolah, kan?" tanya Garvin dengan penglihatannya yang masih terpusat pada layar ponselnya.

Merasakan tidak ada pergerakan membuat Garvin berdecak kecil lalu keluar dari game onlinenya dengan memencet menu home.

"Susah banget di bilangin," dumel Garvin.

"Lucu banget, kan?" ucap Azkia sambil memperhatikan tayangan televisi tersebut.

Garvin memutar matanya malas dan ikut melihat tayangan yang di tonton Azkia. Di layar tersebut terlihat seorang bayi perempuan yang mencoba untuk merangkak.

"Mau?" tanya Garvin pada Azkia.

"Mau apanya?"

"Lo pengen punya kaya yang lo tonton itu?" perjelas Garvin.

Mendengar itu membuat Azkia mengangguk semangat, "gimana caranya?"

"Lo harus jadi Istri gua," jawab Garvin.

"Tapi, Kia kan Istri Kakak,"

"Maksud gua, lo harus nganu," jawab Garvin malas yang membuat Azkia kembali dilanda kebingungan, "sama gua," sambung Garvin.

"Nganu?" gumam Azkia mencoba mengerti.

"Ck, ayo bobo," ajak Garvin dengan kesal.

"Tapi gimana caranya Kia bisa punya bayi kaya di televisi itu?"

"Ada saatnya Kia,"

"Kapan?"

"Lo pengen banget yah punya bayi?" tanya Garvin yang langsung mendapatkan anggukkan kepala Azkia.

AZKIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang