☡Part ini sedikit mengandung adegan kekerasan, di larang keras untuk meniru!!☡
Hari ini menjadi salah satu hari yang membahagiakan bagi Aryan. Tuhan akhirnya mengabulkan doanya, harapan juga penantiannya selama ini membuahkan hasil. Ibunya berhasil melewati operasi tersebut dengan baik. Transplantasi sumsum tulang belakang yang Dina lakukan beberapa hari yang lalu berhasil membawanya keluar dari penyakitnya.
Pagi ini Dina juga sudah diperbolehkan untuk pulang dan Aryan memilih untuk langsung membawa ibunya pulang ke rumah. "Bunda yakin udah kuat kan?"
"Kuat kok, kamu tenang aja."
Aryan tersenyum senang lantas melanjutkan memberesi pakaian dan segala keperluan ibunya. Di luar juga sudah ada taksi yang ia pesan melalui aplikasi online.
"Bunda, kalo ada apa-apa langsung bilang sama Aryan ya, sekarang bunda tidur aja. Perjalanan kita masih jauh, abang takut bunda kecapekan."
"Iya, nanti bunda tidur. Bunda juga udah ngerasa ngantuk mungkin efek obat yang bunda minum tadi pagi."
"Iya, nggak papa kok, Bun, nanti abang bangunin kalo udah sampai,"
Dina mengangguk dan tersenyum tulus lantas mulai memejamkan kedua matanya. Dan Aryan memilih menyibukkan diri dengan ponsel ditangannya.
Alya
Udah sampe mana?
Hati-hati ya.Cowok itu tersenyum setelah membaca kalimat tersebut. Karena gemas ia menekan tombol panggilan pada nomor tersebut.
"Halo."
"Hai, Al, lo lagi ngapain?"
"Oh gua, gua habis mandi nih. Mau ke rumah nenek nanti siang."
"Jadi liburan ke sana?"
"Iya, Ar, gua milih ke rumah nenek aja. Gua nggak tahu kalo lo pulang hari ini, maaf ya gua tinggal ke sana dulu."
"Nggak papa kali, santai aja. Gua juga nggak bisa kemana-mana dulu mau nemenin bunda." Cowok itu menoleh menatap Dina yang ternyata sudah tertidur dengan lelapnya. Mungkin memang benar efek samping dari obat yang Dina minum membuatnya kantuk.
"Lo berangkat sendiri?"
"Iya, mama sama papa udah ke luar kota dari kemarin. Gua di rumah sendiri, Ar,"
"Kakak lo?"
"Kalo orang itu sih ada, tapi gua nggak mau minta tolong sama dia,"
"Nggak usah berlebihan gitu kali, dia udah jadi bagian keluarga lo juga,"
"Iya gua tahu, tapi tetep aja. Mending gua berangkat sendiri aja,"
"Iya deh, terserah lo. Kalo ada apa-apa langsung kabarin gua, ya,"
"Hmm, oke. Udah ya gua mau berangkat sekarang."
"Oke, hati-hati."
Alya menutup sambungan telepon tersebut lebih dulu, setelah mengecek semua perlengkapan dan barang-barangnya ia melangkah keluar sambil memesan taksi online untuknya. Belum sampai di luar kamar, Dion memasuki kamarnya dengan wajah datar seperti biasa.
"Kenapa lo?"
Dion menatap gadis itu sekilas lantas mendudukan pantatnya di tepi kasur masih tanpa suara. "Nggak usah pergi!"
Alya melotot tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Setelah berpikir jika omongan cowok itu tidak penting ia langsung berbalik dan keluar kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYAN [ Revisi ]
Novela Juvenil"Hmm, gua punya info penting buat lu?" Alya yang tertarik menghentikan langkahnya dan menatap Aryan penuh tanya. "Apaan?" Aryan mendekatkan wajahnya ke arah Alya "Rasa sayang gua sama lu masih sama malah makin tambah" bisiknya. Alya melotot sedang...