Bagian 15- Musuh Baru Black Tiger

831 100 0
                                    

"Jangan terlalu terburu menyimpulkan sesuatu, hanya karena sebuah dendam akan kehilangan, yang ternyata berakhir dengan salah paham."





Devan dan anak-anak Black Tiger yang lain sampai di basecamp Vagos. Cowok itu menatap nyalang seluruh pasukan Vagos dengan seringai dan kedua tangannya yang sudah mengepal kesal. Rahangnya mengeras, aura gelap penuh intimidasi dan mematikan terpancar jelas di wajah Devan.

Bugh!

Devan melancarkan pukulan ke wajah ketua Vagos. Laki-laki bernama Alex itu terhuyung karena tidak siap dengan serangan yang Devan berikan.

“Kenapa lo nyerang Andre bangsat!” bentak Kai penuh emosi. Anak-anak Vagos yang lain hendak bergerak maju untuk memberikan serangan balasan, namun Alex lebih dulu menahannya dengan isyarat tangan.

Alex mengusap kasar sudut bibirnya yang berdarah dengan punggung tangan, lalu berjalan santai menghampiri Devan. “Selow man. Gak perlu langsung nyerang-nyerang kayak tadi. Kita bicarakan semuanya baik-baik."

“Bacot lo anjing!” Rehan mengumpat. “To the point aja, maksud lo apaan nyerang Andre?!”

Alex tersenyum, tangan kanannya menyapu pundak Devan dengan santai. “Gue tahu lo semua pasti marah sama Vagos. Atau, lo semua emang berniat mau hajar Vagos detik ini juga.”

“Ya jelas lah bego! Pakek nanya lagi.” Sevan menyeletuk.

“Lo semua masih ingat tentang Rigal? Gue disini karena mau menuntut keadilan.”

Seluruh anak-anak Black Tiger mengernyit kebingungan. Belum mencerna apa yang Alex bicarakan.

“Maksud lo?” Kening Devan mengerut.

“Gue mau minta keadilan atas apa yang udah terjadi sama Rigal. Selama ini gue diem, karena gue tahu posisi gue selama ini apa di Vagos? Cuma bawahan rendah yang gak berani bicara dan berbuat apa-apa. Afran, ketua Vagos sebelumnya pasti gak akan pernah setuju sama yang apa yang mau gue lakuin saat ini. Tapi inilah gue, ketua Vagos yang baru, akan menuntun jalannya keadilan. Atas kematian yang menimpah ketua Vagos, Rigal Dewanta Adijaya,” jelas Alex membuat mereka semua menggeleng tidak percaya.

Jadi selama ini Vagos masih menyimpan dendam atas kematian yang menimpah Rigal? Ketua Vagos angkatan ke-15.

“Gila lo ya! Kita udah damai, Lex! Lo pikir dengan apa yang menimpah Vagos selama ini,  jauh lebih berat dari apa yang udah terjadi sama Black Tiger?!” Hito tersulut emosi.

“Damai lo bilang?! Kalau damai lo semua gak akan balas dendam dan berakhir membunuh Rigal kayak gini!”

“Jaga mulut lo, Lex!” Kai maju satu langkah, namun dengan cepat Devan menahannya. “Jelas-jelas lo tahu, bukan Black Tiger penyebab kematian Rigal!”

“Itu semua gak menutup kemungkinan kan?” Alex menunjuk Devan dengan nyalang. “Karena dia, saudara dari seorang pembunuh!”

“BRENGSEK!”

Bugh!

Emosi Hito yang semakin meninggi membuat tangan kanannya dengan refleks melayangkan tinju ke pelipis Alex hingga membuatnya terjatuh. “kalau lo ngomong yang aneh-aneh lagi tentang Devan, gue gak akan segan-segan habisin nyawa lo sekarang juga!”

DEVANO (Selesai)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang