"Terkadang, seseorang akan jauh lebih kuat setelah diuji dengan cobaan berat."
***
Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif, atau berada diluar jangkauan.Ini sudah yang kelima kalinya Reina menghubungi Devan, namun telponnya tak kunjung diangkat-angkat. Setelah kejadian tadi, entah mengapa Reina menjadi sangat khawatir dengan kekasihnya itu.
“Duh, Devan kenapa gak angkat-angkat telpon gue si..” Reina mencebik kesal. Padahal ia ingin meminta maaf pada Devan atas perbuatan papanya tadi siang. Ia harus menemui Devan, tapi bagaimana caranya? saat ini dirinya bahkan tengah dikurung Dave didalam kamar. Disisi lain, ia harus bicara dengan Devan.
Tak beberapa lama, netranya kemudian teralihkan pada salah satu objek yang menjadi sorot fokusnya sekarang. Jendela. Reina ingin berjalan dan melompat keluar dari sana seperti difilm-film. Tapi kamarnya itu berada dilantai dua. Bisa bahaya jika ia langsung lompat begitu saja. Yang ada, gak bisa ketemu Devan, nyawa melayang.
Reina terus berpikir bagaimana caranya agar ia bisa keluar dari rumah. Mendadak ia teringat akan seseorang yang mungkin dapat membantunya kabur dari sini.
“Icha.”
Segera ia membuka handphonenya lagi dan menelepon seseorang diseberang. Tak lama, panggilan pun terhubung.
“Hallo?”
“Cha, lo lagi dimana? Jemput gue bisa gak?” Sela Reina cepat.
“Kerumah lo?”
Reina mengangguk. “Iya, gue mau kabur.”
“Ha?! Gila lo! Memang kenapa lo mau kabur?”
“Tar gue jelasin. Sekarang gue mohon banget bantuan lo.”
“Oke, gue kesana sekarang.”
***
Reina menghela napas pelan, memperhatikan lalu lalang kendaraan disampingnya. Gadis itu terlihat sangat tidak bersemangat, seperti ada sesuatu yang ia coba tutupi, membuat Icha yang sedari tadi memperhatikannya dengan sekilas itu jengah.
“Kenapa si Na, lo dari tadi diem aja? Mikirin kak Devan?,” Tanya Icha yang masih fokus menyetir mobil.
“Iya Cha, gue kepikiran dia terus dari tadi.” Jawabnya lesu.
“Oh iya, soal kak Devan, lo ada masalah apa si sama dia? sampai om Dave ngelarang banget lo ketemu sama dia.” Icha menoleh ke Reina sekilas.
“Panjang ceritanya Cha,” Helanya, kemudian menunduk.
“Ya udah pendekin, coba lo jelasin sama gue pelan-pelan.” Ujar Icha. Reina menimang sebentar. Kemudian, dia putuskan mengangguk dan menjelaskan semuanya secara jelas pada Icha, mulai dari kejadian mengerikan yang ia alami kemarin sampai marahnya Dave pada Devan setelah mereka sampai didepan rumah.
“Apa?!” Icha terpekik kaget. “Jadi kemarin lo diculik?”
Reina mengangguk singkat.
“Gila, gue gak habis pikir sama Aina. Gue pikir dia anak baik-baik, dan anggap kita tulus sebagai teman. Gak tahunya punya maksud tertentu.” Icha geleng-geleng kepala.
“Gue aja gak nyangka, dia bisa berbuat kayak gitu sama gue. Padahal dia udah gue anggap sebagai sabahat gue sendiri,” Terlihat jelas gurat kecewa bercampur sedih di wajah Reina.
Icha yang melihat, jadi ikut sedih. “Uh... udah ya? mending lo lupain teman kayak dia! tenang, lo masih punya gue. Gue akan selalu ada disamping lo sampai kapanpun.”
![](https://img.wattpad.com/cover/271818696-288-k404298.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO (Selesai)✓
Novela JuvenilSemenjak kematian Eren, semua berubah 180 derajat. Devan, ketua geng Black Tiger yang terkenal akan kekuasaannya merajai jalan, telah berubah menjadi sosok yang kasar dan ditakuti oleh semua orang. Ya, semua itu karena Devan merasa hidupnya sudah ha...