Bagian 45-First kiss

750 66 2
                                    

"Izinkan aku melukis rindu, dari senyummu yang terbit kala itu."

***

Rian baru saja keluar dari kantor polisi bersama Devan dan juga Reina. Setelah menjelaskan semua kronologis kejadian kepada polisi tanpa ada satupun yang terlewat. Sorot pandangnya, langsung terfokus pada sosok gadis yang berdiri tak jauh dari tempat ia berada. Rian berniat menghampiri gadis itu, namun suara Devan membuat langkahnya tertahan.

“Yan, gue pulang duluan ya sama Reina.” Pamit Devan.

Rian mengangguk, tersenyum setelahnya. “Iya, hati-hati ya.”

Devan mengangguk, menarik tangan Reina dan membawanya pergi menuju parkiran. Dari jauh, Reina melambaikan tangannya ke arah Rian. “Bye, kak Rian!”

Rian tersenyum, ikut melambaikan tangannya ke arah Reina. Setelah kepergian mereka, laki-laki itu secepatnya berjalan menghampiri seorang gadis berambut panjang, yang terus memenuhi pikirannya sedari tadi. Ia menarik tangan gadis itu, hingga membuatnya tersentak.

“Eh-“ Gadis itu tercekat, ia terlihat kaget hingga bola matanya membulat sempurna. “Ri-rian?”

“Apa kabar, Liora?”

***

“Kasih tahu gue alasan yang jelas, kenapa lo pergi ninggalin gue waktu itu.” Kata Rian, memecahkan atmosfer keheningan di antara mereka. Ia dan Liora saat ini tengah duduk di kursi taman yang letaknya tidak jauh dari kantor polisi.

Liora terdiam, menunduk sambil memainkan jari-jarinya. Air mukanya terlihat sendu. Pasti ada sesuatu yang ia pendam selama ini.

“Maafin gue Yan.” Tuturnya pelan dengan bibir yang terlihat bergetar.

“Gue gak butuh maaf lo Ra.” Sela Rian cepat. Menatap nanar Liora yang masih menunduk dalam. “Yang gue butuh sekarang alasan lo.” Lanjutnya.

Air mata Liora menetes tanpa bisa ia cegah, mengangkat pandangan, menatap nanar Rian yang matanya sudah berkaca-kaca. “Lo mau tahu alasan gue, kenapa hari itu gue ninggalin lo?”

Rian terdiam sejenak, kemudian mengangguk.

“Karena gue tahu, gue tahu soal kak Alex yang udah bunuh sahabat lo.” Detik itu juga, tangis Liora pecah. Ia menutup wajahnya yang basah dengan kedua tangan, sedangkan Rian, begitu terkejut dengan perkataan Liora barusan.

Liora mengusap wajahnya kasar, kembali menatap Rian nanar. “Gue tahu semua rencana busuk kakak gue.  Waktu itu, gue denger semuanya. Tapi gue pura-pura gak tahu, karena gue gak mau kak Alex masuk penjara!”

“Lo... bohong kan?” Rian menatap Liora tak percaya.

Liora menggeleng. Cairan kristal bening itu kembali mengalir deras. “Itu benar. Semenjak orang tua gue bercerai, Cuma kak Alex yang gue punya. Gue gak mau kehilangan kak Alex juga. Dan alasan kenapa gue pergi ke london, karena gue gak mau terus-terusan ada di samping lo. Gue gak mau berlaku baik, tapi sebenarnya gue jahat. Gue mencoba menutupi semuanya dari lo. Gue orang yang egois Yan.” Jelasnya parau.

Rian benar-benar kehilangan kata-kata. Laki-laki itu masih tidak percaya dengan kebenaran yang ada. Jadi ini, alasan mengapa Liora meninggalkannya tiba-tiba?

DEVANO (Selesai)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang