Kini mereka semua sudah berada diparkiran sekolah dan bersiap untuk pulang.
"Eh ngumpul yok, cafe biasa" seru Arya yang sudah duduk diatas motornya.
"Eh ayo lah, gabut juga ni kalo langsung ke markas" sahut jeffan
"Ngikut aja"
"Bebas sih"
"Kalian aja ya, gue gak bisa" jawab aqeela, mereka semua menatap aqeela, begitu juga dengan Rey. "Kenapa?" Tanya Rey
"Mau bantu papa selesaiin masalah yang kemarin, gapapa kan?" Tanya aqeela, Rey mengangguk sambil tersenyum "gapapa, semoga cepat beres ya" ucap Rey sambil mengacak rambut aqeela dengan lembut.
"Yahh gak seru kalo queen gak ikut" ucap izan
"Hooh, ntar kagak ada yang bayar lagi" sahut El, semua menatap El jengah.
"Malu maluin aja lo" ketus bintang
"Gak queen bercanda kok bercanda" ucap El sambil memohon ampun, aqeela hanya terkekeh karena sudah biasa dengan sikap El yang seperti itu.
"Yaudah aku duluan ya" pamit aqeela kepada mereka semua.
"Queen, queen mau dikawal lagi gak kek kemarin" seru bas menggoda
"Ih gak usah lah, ntar kita ditatap tajam sama Abang Abang queen lagi" ucap Abi, kemarin waktu mereka mengkawal aqeela hingga sampai kerumah, Abang Abang aqeela menatap mereka dengan tatapan penuh intimidasi, seakan ingin memakan mereka hidup hidup.
"Tau tuh, tatapan bintang aja kalah" timpal El yang langsung dapat tatapan tajam dari bintang.
"Nah kan kena tatapan silet gue" ucap El lagi
"Haha gak usah dikawal kali, kan masih ada bodyguard papa, yaudah qeela duluan bye" ucap aqeela sambil memasuki mobil miliknya.
"Hati hati" ucap Rey sambil tersenyum.
"Hati hati queen"
"Hati hati qeel"
"Hati hati sayang" ucap El, percayalah dirinya itu sedang menggoda amarah Rey.
Mobil aqeela langsung melaju meninggalkan perkarangan sekolah. Rey langsung menatap sinis ke El. "Bosan hidup Lo?" Ketus Rey
"Tau loh, sayang sayang aja, cewek Abang gue njir" ucap Arga
"Canda Rey canda, sensi lu" ucap El lagi
"Cabut" ucap arka yang langsung menghidupkan mesin motornya.
"Yoklah"
Mereka semua pun langsung melajui motor mereka, menuju cafe tempat biasa mereka nongkrong.
***
Kini aqeela sudah berada di perkampungan yang tidak jauh dari sekolahnya, perkampungan itu tepat terletak ditengah tengah antara sekolah revalendas dan zarl valendas.
"Jalan mawar no 30" ucap aqeela ketika membaca alamat yang diberi oleh pak Brama.
"Ini beneran rumahnya pak?" Tanya aqeela pada bodyguardnya. Kini ia sudah berdiri didepan rumah yang tidak terlalu besar, rumah itu adalah milik orang tuanya Cahya.
"Iya nona, sesuai dengan alamat yang nona kasi" ucap bodyguard itu.
Aqeela pun melangkah maju dan berdiri tepat didepan pintu. "Permisi" ucap aqeela, pintu rumah itu kebetulan tidak ditutup oleh karena itu aqeela hanya memanggil.
Seorang bapak bapak paruh baya pun keluar. "Iya nak, cari siapa ya" ucap bapak itu.
"Boleh masuk dulu?" Ucap aqeela dengan sopan
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKREYZ IS BACK {PREORDER}
Teen FictionYuk langsung baca sekuel dari malaikat pelindung 🔥🔥🔥 Apa jadi nya ketika geng 40 tahun yang lalu dibangun kembali oleh generasi baru?, hal inilah yang membuat 2 dari geng motor tekena teror dari masa lalu, tentu saja hal itu sangat membahayakan...