part 53

1.3K 162 80
                                    

Para inti vendetta kini semua sudah berada di rumah sakit. "Uda, gimana keadaan mama papa?" Ucap aqeela sambil menangis, dan memeluk Zen.

Zen membalas pelukan itu. "Tenang ya sayang, mama papa pasti bakal baik baik aja"

"Gimana keadaan mama papa?" Tanya Ray

Leo menghela nafas beratnya. "Koma" jawab leo, ucapan leo langsung membuat tubuh mereka langsung lemas, para inti vendetta langsung terduduk dan mengusap kasar wajah mereka.

"Hiks hiks mama papa, kenapa bisa begini Uda" tangis aqeela dipelukan Zen

"Peneror itu yang melakukan ini sayang" ucap Zen

Aqeela yang mendengar itu langsung melepaskan pelukannya dari Zen. "Peneror?"tanya aqeela, Zen mengangguk. "Sebelum Uda dapat kabar mama papa kecelakaan, peneror itu sempat mengirim pesan ke Uda" jelas Zen.

Emosi dan dendam atas kecelakaan kedua orang tuanya menggebu-gebu didalam tubuh gadis itu. "Siapa pun Lo yang udah berani celakain kedua orang tua gue, gue bersumpah, gue sendiri yang bakal bunuh Lo dengan tangan gue sendiri" gumam aqeela dengan sorot mata yang tajam.

***

Rey sedang berada dikamarnya, cowok itu tengah melamun sambil memegang sebuah bandana warna hitam, ingatan akan aqeela terlintas dibenaknya.

"Pagi cantik" ucap Rey tersenyum, Rey dan teman temannya sudah berada didepan markas vendetta untuk menjemput gadis itu.

"Pagi Rey" sapa balik aqeela sambil tersenyum.

"Masih pagi dah bucin aja Lo berdua" ucap El yang langsung menuju ke motornya begitu juga dengan yang lain.

"Aku ada sesuatu buat kamu" ujar aqeela

"Apa?" Ucap Rey antusias

Gadis itu membuka tasnya, dan mengambil sesuatu yang ingin ia berikan kepada Rey. "Nih" ucapnya sambil menyodorkan sebuah bandana warna hitam.

"Bandana? Untuk aku?" Tanya Rey tersenyum kesenangan.

"Gak, buat gue, pake nanya lagi Lo" ketus jeffan yang merasa kepanasan melihat dua sejoli itu.

"Iya untuk kamu, dipake ya, pasti makin ganteng" ucap aqeela.

"Pakein dong" pinta Rey seperti anak kecil, sedangkan yang lain hanya memutar bola mata malas mereka melihat itu.

"Anjir anjir, masih pagi udah liat kek begini aja" ucap Abi dengan kesal.

"Sini aku pakein" ucap aqeela, sambil memakaikan bandana itu dikepala Rey, Rey menatap intens mata aqeela. "Gak ada perempuan lain yang bisa gantiin kamu dihati aku qeel, kamu yang pertama dan terakhir untuk aku" gumam Rey tersenyum.

"Nih udah" ucap aqeela.

Aqeela mengernyitkan keningnya, melihat Rey yang senyum senyum melihat dirinya. "Kamu kenapa senyum senyum?" Tanya aqeela.

"Hah, nggak, mana ada senyum senyum" elak Rey

"Terus Lo tadi ngapain Bambang, nyengir" ketus Keisha

"Berisik deh Lo pada" ketus Rey, cowok itu berahlih melihat ke spion nya sambil berkaca. "Ganteng banget gue kek gini, kenapa gak dari dulu gue make bandana yak" ucap Rey terkekeh, sedangkan teman temannya ingin muntah mendengar itu, cowok itu sangat pede sekali bukan.

"Kamu suka kan?" Tanya aqeela tersenyum tipis. Rey mengangguk antusias seperti anak kecil. "Suka, suka banget, makasih ya sayang" ucap Rey, cowok itu langsung menarik aqeela ke dalam pelukannya.

BLACKREYZ IS BACK {PREORDER}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang