part 65

1.3K 150 58
                                    

Hari ini arka si cowok dingin itu memilih untuk pulang kerumahnya. Motor cowok itu pun sudah memasuki pekarangan rumah nya, rumah yang cukup besar dan mewah. Rumah pak Wijaya si pengacara hebat yang terkenal dikalangan masyarakat.

Sebelum masuk kerumah, mata arka melihat ke sekeliling rumahnya, ia sedikit tersenyum, sudah lama sekali ia tidak pulang semenjak ia masuk menjadi anggota vendetta. "Gak ada yang berubah ternyata" gumamnya

Setelah itu ia pun masuk. Mata nya menatap kesana kemari, seperti mencari seseorang, kaki nya pun melangkah ke dapur. Dan terlihat lah seorang perempuan paruh baya yang sedang memasak, arka tersenyum dan langsung memeluk nya dari belakang.

"Hai ma" sapa arka tersenyum

Nyonyah Sarah sedikit terkejut. "Sayang, kamu ternyata, buat mama kaget aja, mama kirain siapa tadi"

Arka melepaskan pelukannya sambil terkekeh. "Hehe maaf ma"

"Tumben kamu pulang?, Biasanya gak mau pulang kerumah" ucap nyonyah sarah sambil melanjutkan masaknya.

"Kangen aja sama suasana rumah, ternyata gak ada yang berubah ya ma" ucap arka sambil bersandar di tembok

Nyonyah Sarah sedikit terkekeh mendengar itu. "Apa yang mau diubah emangnya?, Kamu ini ada ada aja"

"Papa mana ma?"

"Ada diatas, biasa beresin pekerjaan kantor"

Arka hanya beroh ria saja mendengar itu. "Aku bantuin mama masak ya?" Pinta arka

"Gak usah Sayang, kamu kan baru pulang, kamu duduk aja"

Arka menggeleng. "Enggak ma, kan tujuan arka pulang emang untuk mama, jadi arka bantuin ya" ucap nya tersenyum, momen arka seperti ini hanya dapat kalian lihat sewaktu ia bersama mama nya dan queen saja. Dua wanita yang mempunyai tahta tertinggi dihidup arka, dan tentu saja ada satu tempat lagi untuk seorang wanita yang akan menjadi pendamping hidup nya kelak.

Tuan Wijaya pun turun dari ruang kantornya setelah mencium aroma masakan yang sedang istrinya dan anaknya buat. "Masak rendang lagi ma?"

"Masak opor, udah tau rendang masih aja nanya" ketus arka, kenapa papa nya suka basa basi.

Tuan Wijaya hanya mengendikan bahunya mendengar pernyataan putranya itu, ia pun beralih untuk duduk dimeja makan sambil memainkan ponselnya.

Tak perlu waktu lama, nyonyah Sarah pun menghidangkan makanan di meja tentu saja dibantu oleh arka dan bibi bibi nya.

Tuan Wijaya memimincingkan matanya menatap arka. "Kamu ini kenapa? Kenapa tiba tiba jadi rajin seperti ini?" Tanya tuan Wijaya

"Pasti ada mau nya" sambung tuan Wijaya

"Papa?!, Gak boleh gitu sama anak sendiri" marah nyonyah Sarah

Tuan Wijaya hanya mengangguk patuh saja, lagi pun ia tidak berani membantah perkataan istrinya, maklum saja ia, tuan valendas, dan tuan reynand kan tipe tipe suami takut istri.

Mereka bertiga pun lanjut makan. "Gimana perasaan kamu dengan aqeela?" Tanya tuan Wijaya, ia memang sudah tau bahwa arka menaruh hati dengan gadis itu.

"Oh ya Bukan kah keluarga reynand akan melamar aqeela?" Sambungnya lagi

"Iya" jawab arka singkat

"Kamu gapapa sayang?" Ucap nyonyah Sarah khawatir

"Gapapa mah, arka udah buang jauh jauh perasaan arka sama aqeela, arka hanya nganggap aqeela sebagai adik arka itu aja"

Tuan Wijaya dan nyonyah Sarah tersenyum mendengar itu. "Malam ini kamu ikut papa dan mama" ucap tuan Wijaya

"Kemana?" Tanya arka bingung

BLACKREYZ IS BACK {PREORDER}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang