part 59

1.5K 174 84
                                    

Disaat aqeela dan Alfa langsung ditangani oleh dokter, berbeda dengan Rey, sudah 3 jam semenjak dia menutup matanya tadi tidak ada siapa pun yang menolongnya.

Dimarkas blackreyz, seluruh anggota sudah dikerahkan untuk mencari keberadaan sang ketua, sudah hampir 1 hari Rey tidak diketahui keberadaannya dimana. "Gue gak mau tau ya, kalian semua harus nemuin Rey sampai dapat" ujar Keisha pada anggota blackreyz yang lainnya.

"Siap bang" ucap mereka dan langsung pergi.

Keisha mengusap kasar wajahnya. "Rey Lo dimana sih akhhh" cowok itu menendang kursi ke sembarang tempat.

Sedangkan jeffan dan farell sibuk melacak lokasi Rey lewat laptop. "Lo bisa gak sih tenang kei, Lo bikin kita gak fokus tau gak" gerutu jeffan dengan kesal.

"Gimana gue bisa tenang Jef, Rey, sahabat kita gak tau keberadaan nya dimana, kalo dia kenapa Napa gimana" balas Keisha sambil menyadarkan dirinya di dinding.

"Lo bisa gak sih kei mikir positif, jangan bikin kita ikutan mikir yang enggak enggak" ujar farell, Keisha lebih memilih untuk diam, pikirannya akan sahabat kecilnya selalu menghantui dirinya semenjak kemarin malam, waktu itu Rey hanya pamit ingin pulang kerumah nya, namun saat teman temannya menyusul kerumah Rey, cowok itu malah tidak ada disana, hanya ada motornya saja.

"Rey Lo dimana sih Rey" gumam Keisha khawatir

Disisi lain

Cowok berhoodie hitam berjalan disekitaran hutan dengan terburu-buru. "Semoga feeling gue bener tentang keberadaan Rey" gumam nya.

"Maaf Rey, harusnya gue gak ninggalin Lo kemarin, tapi gue harus lakuin itu demi mengungkapkan teror ini, Lo tenang aja Rey, satu nama tentang peneror itu sudah ada ditangan gue, dendam kita akan terbalaskan Rey, hidup Lo dan semuanya bakal kembali baik baik aja" gumamnya lagi sambil tersenyum.

Langkahnya terhenti ketika melihat sebuah bangunan usang yang tak terlalu besar. "Apa gedung itu yang mereka maksud?" Pikirnya lagi, ia pun melangkah mendekati bangunan itu dengan tetap waspada.

"Rey Lo didalam?" Teriaknya sambil mencoba buka pintu yang dikunci. Namun karena tidak mendapat jawaban dari dalam, cowok itu memilih untuk mendobrak pintu itu dengan kakinya, tidak susah mengingat pintu bangunan itu sudah tua.

Brakkkkk

Cowok berhoodie hitam itu langsung melotot kan matanya tak percaya melihat Rey terbaring tak sadarkan diri. kondisinya benar benar mengenaskan, luka cambukan sangat terlihat jelas dipunggung cowok itu.

Cowok itu langsung mendekati Rey, dan menelentangkan tubuhnya. "Rey, Rey, Lo masih sadarkan?" Ucapnya sedikit panik

"Rey Lo masih sadarkan?, Lo dengar gue kan rey?" Ucapnya lagi sambil menepuk pipi Rey beberapa kali.

Rey membuka matanya secara perlahan ketika mendengar suara yang tidak asing ditelinga nya. Dengan mata yang sayu Rey menatap cowok itu. "Ba- badan gue sa-kit" ucapnya terbata bata.

"Kita kerumah sakit ya sekarang, ingat jangan tutup mata Lo" ucapnya yang ingin membantu Rey berdiri, agar ia bisa menggendong Rey dari belakang nanti, namun langsung ditahan oleh Rey. "Gu-e ta-kut ga-k sem-pat"

"Gu-e sa-ya-ng aqe-ela" sambungnya dengan nafas yang tersengal-sengal.

Cowok itu menggenggam tangan Rey dengan kuat. "iya gue tau Lo sayang sama dia, jadi Lo harus kuat ya demi dia"

"Di-a ben-ci sa-ma gu-e, gu-e sa-lah"

"Gu-e be-lum ma-u ma-ti, gue ma-sih pe-ngen li-at aqe-ela" sambungnya lagi

Cowok berhoodie hitam itu memejamkan matanya sebentar, melihat Rey seperti ini sangat menyakiti hatinya. "Rey, Lo dengerin gue ya, kita pasti bisa, Lo pasti selamat, percaya sama gue, sekarang Lo cukup ngelakuin satu hal, jangan tutup mata Lo hingga kita sampai kerumah sakit oke"

BLACKREYZ IS BACK {PREORDER}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang