Rey mendekat ke citra sambil tersenyum smrik. "Lo mau tau kita siapa?" Tanya Rey
Citra mengangguk takut. "Harusnya kalo mau nyakitin orang lain, cari tau dulu latar belakang orang itu, kalo udah gini, Lo udah masuk ke kandang singa" ucap Rey dengan nada yang lembut, tapi membuat cican cs semakin takut.
Rey mengambil kayu yang berada di sampingnya dan memukul kayu ke tangannya untuk mengetes seberapa kuat kayu itu. Setelah itu ia beralih menatap ke cican cs. "Mana tangan Lo pada" ucap Rey
"Lo- Lo mau ngapain?" Ucap Maya gugup
"Mana tangan Lo semua" bentak Rey yang sudah mulai emosi.
Cican cs pun langsung menyodorkan tangannya ke depan, seperti seorang murid yang sedang dirazia kuku oleh seorang guru.
"Nih tangan yang mukul cewek gue tadi kan" ucap Rey sambil tersenyum smrik dan langsung saja.
Bughhh
Rey memukul tangan citra dengan kuat, tentu saja membuat citra meringis kesakitan. "Awww"
Rey beralih ke Maya, Laura, Rara dan melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan ke citra.
Bughh
Bughhh
Bughhh
"Aww sakit"
Rey langsung membuang kayu itu kesembarang tempat, dan langsung mendekat ke citra, menarik kuat rambut gadis itu, hingga membuat citra sedikit mendongak ke atas. Sorot mata Rey sangat tajam menatap gadis itu.
"LO TAU GAK HAH CEWEK YANG LO LUKAIN ITU SIAPA?" Teriak Rey didepan wajah citra.
"DIA CEWEK GUE, KETUA DARI GENG VENDETTA, DIA ANAK DARI OM VALENDAS, DAN BERANINYA LO MAU BUNUH DIA HAH" sambung Rey dengan nafas yang memburu.
"SEBELUM LO BUNUH DIA, GUE DULUAN YANG BUNUH LO DAN TEMAN TEMAN LO" sambung Rey sambil menghempaskan citra ke lantai.
Maya, Rara, dan Laura gemetaran melihat Rey seperti itu.
"Nganggur tuh 3 orang, siapa yang mau beresin" ujar Arga sambil menyilangkan tangan didadanya.
"Zan, bas, Arya" ucap arka sambil mengkode untuk mereka bertiga maju dan menghajar teman teman citra.
Mereka bertiga menganguk, izan yang mendekat ke maya, bas ke rara dan Arya ke Laura. Tanpa basa basi langsung menjambak rambut gadis itu dengan kuat. Tidak sampai disitu, mereka juga memukul cican cs dengan penggaris besi, kayu, dan tali pinggang yang mereka kenakan.
"Beraninya Lo ngelakuin ketua kami hah" teriak izan emosi
"Satu goresan ditubuh queen sama dengan seribu luka ditubuh kalian" ucap bas sambil mencambuk rara
"Terima balasannya" ucap Arya sambil menampar aura.
Plakkkk
Etssss mereka tidak perduli mau itu perempuan atau laki laki, kalau sudah berani melukai ketua mereka itu artinya bersiap untuk berhadapan dengan mereka semua.
"Akhhhh, ampun"
"Sakitttt"
"Maafin kita"
"Tolong lepasin kita hiks hiks"
"Maafin kita, kita mohon"
"Hiks hiks hiks"
Cican cs menangis sejadi-jadinya. Aqeela merasa kasihan? Oh tentu tidak, malahan gadis itu hanya tersenyum melihat itu.
Bughhh
Rey membenturkan kepala citra ke meja yang berada disana. "Gue tau kalau luka di dahi cewek gue, pasti karena Lo juga kan, jadi Lo terima aja balasannya" ucap Rey emosi
Rey kembali menarik rambut citra sehingga wajah citra mendongak menatapnya, bahkan citra sudah menangis karena kesakitan. "Ma-maafin gue, gue mohon" pinta citra
"Kenapa? Sakit?" Tanya rey sambil tertawa
Citra mengangguk dan saat itu juga Rey langsung menghempaskan citra ke lantai. "TERUS YANG LO LAKUIN KE CEWEK GUE ITU GAK SAKIT HAH?" teriak Rey menggema.
Saat Rey ingin memukul citra lagi langsung ditahan oleh adiknya. "Stttt, udah bg" ucap Arga sambil memegang bahu rey.
Rey menoleh ke Arga seakan tatapan itu mengatakan belum puas untuk menghajar citra. Arga menggeleng. "Udah" ucap Arga lagi.
Arga hanya tidak ingin abangnya itu tersulut emosi lama lama. Rey menghela nafasnya "yaudah" ucap Rey, ia beralih menatap arka. "Lanjutin bg"
Arka tersenyum tipis dan mengangguk. "Dengan senang hati" ucap arka menghampiri citra dan.
Plaakkkkkk
Cowok itu menampar citra dengan keras. Membuat citra tertoleh ke samping.
"Lo merasa cantik disini hah?" Ucap arka
"Udah sekaya apa Lo berani menindas orang lain?"
"Orang tua Lo gak ngedidik Lo supaya bisa menghargai orang apa?"
"Satu hal yang harus Lo tau, gue gak pernah mukul cewek mau sebejat apa pun cewek itu, tapi kalo cewek itu berani nyentuh sahabat kecil gue queen, jangankan mukul dia, buat dia hilang dari bumi juga gue sanggup" sambung arka sambil tersenyum miring.
"KALIAN SEMUA JAHAT, BERANINYA MUKUL CEWEK, BANCI TAU GAK" teriak citra emosi
Arka menutup matanya sebentar, dan bughhhhh, cowok itu menendang perut citra, membuat citra kembali terduduk dilantai. "UDAH GUE BILANG, LO YANG BUAT KITA KEK GINI, SEANDAINYA LO GAK NYENTUH AQEELA, GUE GAK AKAN LUKAIN LO" teriak arka.
"Serem uy" bisik El ke Abi, "iya woy, gila sih kek setan" bisik abi
"Lebih seram bintang atau bg arka menurut lo" bisik El ke Abi lagi
"Gak tau deh, keknya sama deh, tapi kalo ganas keknya ganas bintang" bisik Abi sambil tertawa, El yang mendengar itu juga menahan tawanya.
"Haha begok Lo bi, Lo bahas apa sih njir" ucap El menahan tawanya.
"Kita gak ada giliran mau Hajar mereka juga gitu?" Ucap jeffan pada Keisha dan farell, padahal dirinya kan juga mau ikut menghajar para cabe itu.
"Udahlah, biar mereka aja, mereka lebih berhak, karena itu queen mereka" jawab Keisha
"Nah bener tuh kata Keisha" timpal farell"Bintang gak mau Hajar mereka?" Tanya Miko sedikit berbisik.
"Nanti aja pas mau mati" jawab bintang tanpa menoleh ke miko.
Miko menggeleng kepala nya gemas. "Ist ist bintang ini masa mau pas akhir aja, dasar malaikat maut" cibir Miko yang masih didengar oleh bintang.
"Diem ko" ketus bintang
"Canda ya bintang peace" ucap Miko cepat sambil menunjuk jarinya yang berbentuk v.
Disaat mereka sedang asik menghajar cican cs.
"STOP"
"HEY APA APAAN INI" teriak seseorang yang baru datang.
***
Siapa lagi itu? Wkwk
JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMENNYA YA.
WKWK LALA GAK JADI UP ABIS LEBARAN MONYET NI😂
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKREYZ IS BACK {PREORDER}
Teen FictionYuk langsung baca sekuel dari malaikat pelindung 🔥🔥🔥 Apa jadi nya ketika geng 40 tahun yang lalu dibangun kembali oleh generasi baru?, hal inilah yang membuat 2 dari geng motor tekena teror dari masa lalu, tentu saja hal itu sangat membahayakan...