part 31

1.2K 156 45
                                    

Kini aqeela dan Cici sudah berada dikantin untuk makan siang. "Aku seneng deh qeel, akhirnya aku punya teman"ucap Cici yang duduk didepannya.

Aqeela mengangguk. "Gue juga seneng bisa kenal sama Lo, apa lagi sekelas sama Lo" ucap aqeela tersenyum.

Disaat mereka berdua sedang asik ngobrol, cican cs datang dan menyirami mereka berdua dengan air minum yang mereka bawak.

Byurrr

"Upss sengaja" ucap citra tertawa

"Yah basah" timpal Laura

Aqeela memejamkan matanya sebentar, ingatan akan Cahya dibully dan disiram air terlintas dipikirannya. Ternyata begini yang dirasa Cahya selama ini. Ingin sekali aqeela menghajar ke empat cabe itu dengan tangannya, tapi ia tidak boleh gegabah, tersangka dari kematian Cahya belum terungkap, aqeela harus bersabar untuk saat ini.

"Ayo ci" ucap aqeela yang ingin menarik tangan cici namun ditahan oleh citra.

"Gue belum selesai sama Lo berdua" ucap citra

Aqeela memandang citra dengan tatapan penuh kebencian. "Gue gak ada urusan sama Lo" ucap aqeela

Plakkkk

Citra menampar pipi aqeela dengan cukup kuat, membuat pipi gadis itu memerah, lagi lagi aqeela menahan emosinya yang ingin keluar. "Sabar qeel sabar" batin aqeela

Seisi kantin menatap ke arah mereka, tapi tidak ada satu orang pun yang ingin membantu aqeela dan Cici, siswa siswi disana hanya tidak ingin berurusan dengan cican cs.

"Songong banget sih anak baru" ucap maya

"Miskin aja belagu Lo" tambah Rara

"Ngapa diem?, Takut?, Lo kira setelah kejadian tadi pagi Lo bisa lepas gitu aja, jangan mimpi" teriak citra dihadapan aqeela.

Disaat citra ingin menampar aqeela lagi, tangannya ditahan oleh seseorang. "Lupa kata gue?" Ucapnya dengan wajah datar, ya dia adalah Alfa.

"Eh sayang" ucap citra tersenyum

Alfa tidak memperdulikan itu ia langsung menghempas tangan citra, cowok itu berahlih membuka jaket yang ia kenakan dan memakaikan ke aqeela.

Aqeela sempat menepis jaket itu. "Gak usah"

"Baju Lo tembus pandang, pake" ucap Alfa datar, aqeela pun melihat ke tubuhnya, dan benar saja yang dikatakan cowok itu tadi bajunya memang tembus pandang, saat itu juga ia langsung merapatkan jaket Alfa ke tubuhnya.

Alfa berahlih menatap ke pandu. "Buka jaket lo" ucap Alfa

Pandu yang paham apa yang dimaksud Alfa menggeleng. "Ogah" ketusnya.

Alfa menghela nafasnya dan berahlih menatap Dafa. "Buka" ucapnya singkat.

Dafa yang sejak tadi sedang merayu cewek cewek disebrangnya pun mengernyitkan kening nya. "Buka apa?"tanyanya

Alfa menatap jengah ke dafa. Dafa tersenyum penuh arti. "Oke gue buka" ucap Dafa yang bersiap ingin membuka celananya.

"Anjing, Lo mau ngapain begok" sarkas pandu emosi, kenapa cowok itu ingin membuka celananya, apakah ia sudah kehilangan akal.

"Tadi katanya suruh buka" ucap Dafa kesal

"Jaket Lo" ketus Alfa

"Ohhhh jaket gue, bilang kek, kirain gue mau adu-in yang bawah" ucap Dafa sambil melepaskan jaketnya.

"Emang buat apa sih" ucap Dafa sambil melihat ke aqeela dan Cici sejenak, dan saat itu juga ia mengerti kenapa Alfa meminta jaketnya.

"Buat tuh cewek kan, biar gue aja" sahut Dafa sambil tersenyum, dan menghampiri Cici, cowok itu memakaikan jaketnya pada cici.

"Dipake ya biar gak kedinginan" ucap Dafa sambil tersenyum, pandu yang melihat itu hanya memutar bola mata malasnya, cowok itu selalu bersikap begitu dengan cewek cewek disini kecuali dengan cican cs.

"Makasih ya" ucap Cici malu malu.

"Santai"

Cican cs yang melihat itu mendengus kesal, mereka berempat langsung pergi dari hadapan Alfa dan aqeela.

Alfa berahlih menatap aqeela. "Kita belum kenalan, gue Alfa" ucap Alfa sambil mengulurkan tangannya, aqeela menjabat tangan tersebut dengan ogah-ogahan, jika bukan karena Alfa menolongnya tadi, ia pasti malas meladeni cowok ini. "Aqeela" ucapnya.

Aqeela langsung melepaskan jabatan tangan itu dan langsung pergi dari hadapan Alfa, disusul oleh Cici dibelakangnya. Alfa tersenyum tipis menatap kepergian gadis itu.

"Gue Alfa, gue Alfa, gue Dafa, dan dia pandu" ejek Dafa pada cowok itu. Alfa menatap tajam ke dafa "kalo masih mau hidup diem deh lo" ketusnya

***

Sepulang sekolah, aqeela memutuskan untuk ke cafe menyusul teman temannya. Gadis itu juga sudah mengganti seragam sekolahnya tadi. Tak butuh waktu lama aqeela pun sampai dicafe yang dimaksud, gadis itu langsung menghampiri meja yang di tempati oleh teman temannya.

"Hallo gaesss"sapa aqeela

"Nah ini ni yang ditunggu tunggu" sahut Keisha

"Akhirnya queen datang juga" ucap bas

"Duduk sini" ucap Rey sambil menarik kursi disebelahnya, aqeela pun duduk disampingnya.

"Hay bg" sapa aqeela ke arka, arka hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Eh queen,lo tau gak sih, gak ada Lo disekolah itu bikin kita kesepian tau" ucap arya

"Nah bener tuh kata Arya, kita kesepian tau queen" tambah izan

Aqeela hanya tersenyum, "sabar ya, gue cuma sementara kok disana, kalo misi gue udah selesai, pasti gue langsung balik ke SMA revalendas" ucapnya.

"Janji ya queen jangan lama lama disana" ucap Miko

"Iya janji ko"

"Jadi gimana queen, udah dapat infonya?" Tanya Arga, aqeela menggeleng. "Belum lah, baru hari pertama" sahutnya.Arga hanya mengangguk-angguk saja mendengar itu.

"Makan qeel" ucap Rey sambil menyuapi aqeela makan nugget kesukaannya. Aqeela hanya menurut saja.

Saat sedang asik menyuapi aqeela, mata cowok itu tertuju pada pipi aqeela yang memerah, saat itu juga Rey langsung meletakkan makanannya, dan langsung memegang pipi gadis itu. "Ini kenapa?" Tanya Rey panik.

Mata inti vendetta dan inti blackreyz pun langsung tertuju pada aqeela. "Ada yang ngelukain kamu?" Tanya Rey lagi.

"Sial, emang tamparan nenek lampir itu berbekas apa dipipi gue, duh kalo mereka tau bisa gagal rencana gue buat cari pelaku atas kematian Cahya" batin aqeela, ia merutuki dirinya sendiri, harusnya sebelum kesini, gadis itu berkaca terlebih dahulu.

"Enggak, mana ada sih yang nyakitin aku" elak aqeela

"Terus ini kenapa?" Tanya Rey

"Iya queen, itu kenapa?"

"Ini-, ini tadi terbentur kursi mobil pas ambil barang dibelakang" ucap aqeela cepat

"Beneran?" Tanya Rey memastikan, ia melihat banyak keraguan digadisnya itu. Aqeela mengangguk "iya beneran Rey, ngapain aku bohong"ucap aqeela tersenyum.

Rey menghela nafasnya. "Lain kali hati hati, kan jadi merah pipi kamu" ucap Rey

"Iya Rey"

"Aku kira ada yang nyakitin kamu, kalo ada yang nyakitin kamu bilang sama aku, jangan disembunyiin ya" ucap Rey lagi, aqeela hanya mengangguk mendengar itu.

"Masa iya karena terbentur kursi mobil, tapi lukanya kek bekas tamparan" batin arka sambil melihat pipi aqeela dengan curiga.

***

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMENNYA GUYS, DUH KARENA PULANG KERJA TADI KEMALEMAN, JADI HARI INI 1 PART AJA, BESOK LAGI YA☺️

JANGAN OLENG YA KALIAN SEMUA🗿

BLACKREYZ IS BACK {PREORDER}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang