Kini aqeela sudah berada di mobil miliknya. "Langsung pulang non?" Tanya bodyguardnya.
Aqeela berfikir sejenak. "Emmm, anak SMA zarl valendas udah pada pulang belum?" Tanya aqeela
"Sebentar non" ucap satu bodyguard nya lagi, yang sedang mengotak Atik laptopnya, seperti nya sedang memantau sma zarl valendas.
"Sudah sepi non, hanya ada satpam disana"
"Baik, kita ke SMA zarl valendas sekarang" ucap aqeela
"Baik nona"
Mobil mereka pun melaju menuju SMA zarl valendas. Tak butuh waktu lama mereka pun sampai. Bodyguard itu membuka pintu mobil untuk aqeela. "Silahkan nona"
Aqeela turun dari mobil. "Terima kasih" Gadis itu sedikit mendongak untuk melihat beberapa lantai sekolah zarl valendas, dan matanya tertuju pada lantai 4 yang masih ada garis polisi disana.
"Ayo" ucap aqeela pada bodyguardnya. Bodyguard itu mengikuti aqeela dari belakang.
Lantai 4 SMA zarl valendas, tempat gadis itu berada, sedikit hawa dingin disana, tapi itu tidak mematahkan keberanian aqeela untuk melihat tempat kejadian Cahya bunuh diri.
"Dibawah tong sampah" bisik seseorang ditelinga aqeela. Membuat aqeela sedikit merinding.
Matanya beralih ke tong sampah yang tak jauh berada disana. Aqeela ingin melangkah, namun ditahan oleh bodyguardnya. "Nona mau kemana?" Tanyanya
"Ke tong sampah itu" ucap aqeela sambil menunjuk ke arah tong sampah.
"Untuk apa nona, biar saya saja yang melihat nya"
"Coba liat apa yang berada dibawah tong sampah itu" ucap aqeela
Bodyguard itu pun mengangguk dan melangkah menuju tong sampah. Ia pun mengangkat sedikit tong sampah itu dan menemukan sebuah surat.
"Surat nona"
"Bawak kesini"
Bodyguard itu kembali dan memberi surat itu kepada aqeela.
"Ayo pulang" ucap aqeela sambil melangkah menuruni tangga diikuti bodyguard nya dibelakang.
***
Kediaman tuan valendas.
Aqeela sudah berada dikamarnya sambil memegang sebuah foto dan surat ditangannya.
"Surat?" Beo aqeela
Gadis itu lalu membuka surat itu dengan sedikit hati hati.
"Ini kisah ku sebagai seorang anak yang ingin mengangkat derajat kedua orang tua ku. waktu pertama kali diberitahukan bahwa aku lolos disma zarl valendas, aku sangat senang sekali, begitu juga dengan kedua orang tua ku, bagiamana tidak sekolah zarl valendas itu kan tempat anak anak kalangan pejabat dan pengusaha disana, aku sangat bersyukur bisa menjadi salah satu muridnya. Aku kira disini akan lebih menyenangkan dan akan mendapat lebih banyak teman, ternyata aku salah, ekspetasi aku yang terlalu tinggi. Setiap hari aku selalu makan sendirian dipojok kantin, diriku juga pernah di kunciin di toilet, bahkan mereka juga pernah menampar bahkan memukul ku jika aku tidak menurut untuk membuat pr mereka, tidak hanya itu ketika aku lagi makan siang, mereka selalu datang dan membuang makanan ku, serta kadang kadang menyirami aku dengan minuman yang mereka bawak. Mereka selalu bilang bahwa anak kampung tidak pantas bersekolah disma zarl valendas, karena ini tempat orang-orang kaya bukan orang miskin seperti aku.
Selama setahun aku bertahan dengan pembullyan itu, aku bertahan demi kedua orang tua ku, mereka sama sekali tidak tahu menahu tentang ini, aku hanya tidak ingin mereka sedih. Mereka juga selalu melihat luka lebam ditubuh ku. Aku selalu memberi alasan "ini luka jatuh ibu, yah" aku tidak pernah jujur pada mereka bahwa itu luka karena dibully.
Sekarang aku sudah kelas 11, sudah banyak prestasi yang aku gapai selama disini, beberapa olimpiade telah aku ikuti, bahkan beberapa olimpiade itu juga aku menang. Aku kira dengan aku berprestasi disekolah ini, aku makin dihargai, lagi lagi dugaan ku salah, mereka semua tidak memperdulikan tentang itu, mereka masih terus membully aku. Aku lelah, aku capek, aku pengen cerita segalanya pada seseorang, tapi tidak ada seorang pun yang ingin mendengarkan ku. Tidak ada yang ingin menjadi teman ku disini. Mereka semua jahat, aku benci sama mereka. Apa salah aku?, aku disini hanya ingin menuntut ilmu, itu saja. Tapi kenapa aku selalu dibully. Pernah sekali aku marah pada mereka karena aku sudah capek dibully terus terusan. Saat itu juga aku dilempar sepatu serta air selokan oleh mereka.
Siapa pun kamu yang berada diposisi aku, pasti bakal nyerahkan, begitu juga aku, aku udah capek, aku lelah, aku nyerah dengan hidup yang menurut aku tidak adil ini. Maaf ayah ibu, aku gagal untuk membahagiakan diri mu. Anak mu ini sudah lelah dengan cacian dan makian mereka. Cahya pamit ya bu, yah. Jangan nangisin Cahya, Cahya sayang sama kalian. Sekali lagi maaf ayah ibu".
~isihaticahya
Air mata membasahi pipi gadis itu, kata kata Cahya sangat menyentuh hati aqeela. Seterpuruk itu kah dirinya sehingga memutuskan untuk bunuh diri, seperti nya iya. Mata aqeela berahlih melihat foto yang berada ditangan kirinya. Itu adalah foto Cahya yang ia dapat dari pak Brama. Gadis berkacamata dengan rambut dikepang.
"GUE AQEELA BELVINA CARABELLA VALENDAS, AKAN MEMBALAS ATAS KEMATIAN LO CA, GUE BERSUMPAH MEREKA YANG UDAH MEMBULLY LO HARUS NANGIS NANGIS DIMAKAM LO UNTUK MINTA MAAF SEBELUM KEMATIAN MEREKA, TUNGGU SAJA" Ucap aqeela dengan jiwa yang penuh dendam.
"Lo tenang disana ya ca, maaf, maaf karena gue telat untuk mengetahui ini semua, Lo tenang aja gue bakal balas mereka" sambung aqeela lagi.
***
Buat yang nanya, kak kok teror dihilang gitu aja?, Bukan dihilangin guys tapi dijeda, karena teror itu berhubungan erat dengan novel MP nanti.
JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMENNYA GUYS 🔥🔥🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKREYZ IS BACK {PREORDER}
Teen FictionYuk langsung baca sekuel dari malaikat pelindung 🔥🔥🔥 Apa jadi nya ketika geng 40 tahun yang lalu dibangun kembali oleh generasi baru?, hal inilah yang membuat 2 dari geng motor tekena teror dari masa lalu, tentu saja hal itu sangat membahayakan...