Yok bisa yok komen tiap paragraf lagi wkwk.
---
Beberapa hari kemudian setelah teror pelemparan batu itu. Pagi ini aqeela tengah berada ditaman markasnya, ya dirinya hanya menghirup udara segar dipagi hari, sedangkan anggota inti yang lain masih pada tidur,begitu juga dengan Abi yang tidur dengan Selly dikasurnya, kambing itu kelihatan sangat nyenyak sekali dalam pelukan Abi.
"Segar banget ya ternyata udara pagi gini, gila, kemana aja gue selama ini" ucap aqeela terkekeh, maklumkan saja, dirinya itu jarang sekali bangun pagi di hari libur seperti ini.
Matanya berahlih melihat ke sekeliling markas sambil tersenyum tipis, entahlah mood gadis itu sangat bagus hari ini. Tanpa ia sadari diluar pagar markas itu, ada seseorang yang memperhatikan ia dengan pakaian hitam sambil tersenyum smrik.
"Queen vendetta generasi kedua, apakah dirimu sekuat queen vendetta pertama" ucapnya sambil tersenyum smrik. "baiklah bakal ku uji coba dengan hal yang kecil" mata cowok itu berahlih meihat ke sekitarnya, dan matanya tertuju pada sebuah batu yang cukup besar, langsung saja ia mengambil batu itu dengan tangannya.
Ia juga mengeluarkan selembar kertas dan menulis sesuatu dikertas itu, setelah itu ia langsung saja membalutkan kertas itu dengan batu tadi.
Aqeela berdiri dan berniat ingin masuk ke markas, namun baru beberapa langkah orang itu langsung melemparnya dengan batu tadi, tepat mengenai kepala belakangnya.
"Akhhh" ucap aqeela sambil memegang kepala belakangnya yang sudah berlumuran darah, bagaimana tidak, ternyata batu yang dilempar adalah batu yang kasar.
Saat itu juga ia langsung pingsan dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya.
"NON AQEELAAA!!!" Teriak beberapa bodyguard yang tanpa sengaja melihat kejadian itu. Langsung saja mereka menghampiri gadis itu, dan beberapa lainnya mengejar orang yang berani melukai aqeela tadi.
Teriakan beberapa bodyguard itu berhasil mengagetkan anggota inti yang tengah tidur.
"Queen" ucap mereka serempak yang langsung bangun dari tidurnya.
Langsung saja mereka berlari kebawah dengan tergesa-gesa, terlihat kekhawatiran diwajah mereka semua saat mendengar teriak bodyguard itu.
Deggggggggggg
Kaki mereka terasa lemas ingin melangkah ketika melihat darah kental didepan markas itu.
"Darah?" Beo mereka
"Dimana queen?" teriak arka menggelar dimarkas itu, ia sangat khawatir sekali sekarang, apa yang sebenarnya terjadi, dan dimana gadis itu?
"Den arka, non aqeela baru saja dibawak menuju kerumah sakit" Ucap pak Bejo si tukang kebun markas vendetta
"Rumah sakit?" Tanpa basa basi mereka semua langsung mengambil kunci motor mereka masing masing dan menuju rumah sakit, mereka mengendarai dengan kecepatan tinggi. Tidak perduli dengan sumpah serapah orang orang dijalan raya. Yang dalam pikiran mereka saat ini adalah queen mereka.
Sesampainya dirumah sakit, mereka semua turun dari motor mereka masing masing, dan langsung menghampiri mobil yang membawa aqeela, mobil itu juga baru sampai disana. Arka pun langsung menggendong Aqeela masuk kerumah sakit.
"Queenn"
"Dokter suster tolonggg"
"Woyyy bisa cepat gak sih lo, mau gue bakar nih rumah sakit" geram bintang, karena para suster dan dokter itu sangat lambat, apakah begini para dokter dan suster itu menangani pasien pikir bintang.
Dokter dan suster pun datang dengan membawa brankar. Langsung saja arka membaringkan aqeela dibrankar itu.
"Sembuhin dia, atau gak rumah sakit ini gue tuntut!" Ucap arka
Aqeela pun dibawak keruangan ICU. Sedangkan yang lain menunggu diluar.
"Apa yang terjadi dengan queen" tanya Arga kepada para bodyguard itu
"Tadi saat nona aqeela sedang berada didepan markas, ada seseorang yang melempari batu ke arah non aqeela, dan itu tepat mengenai kepala belakang non aqeela den" jelas bodyguard itu
Arka yang mendengar itu menghela nafas pelan nya, dan melihat kearah tangannya yang masih ada bekas darah aqeela.
"Siapa pun yang berani macam macam melukai Lo, gue bersumpah akan membalasnya queenn!" Gumam arka dengan mata yang memerah menahan amarahnya.
"Kasi tau Abang Lo ga, dia harus tau ini kan" ucap Abi, Arga pun mengangguk.
***
Dimarkas blackreyz, Rey dan anggota inti sedang berada dimeja makan, untuk memulai aktivitas sarapan mereka, jeffan, Keisha, dan farell dengan lahap memakan nasi goreng yang mereka beli tadi, tapi tidak dengan Rey, cowok itu hanya memainkan nasi goreng dengan sendoknya, ada sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak tadi.
"Makan woyy, malah dimainin, kagak Baek didepan rezeki kek begitu" ujar jeffan sambil melahap makanannya.
"Lo kenapa rey? Mikirin apa?" Tanya farell
"Lo mikirin teror yang disekolah itu ya?, Udahlah, gak perlu dipikirin banget, itu palingan cuma gertakan aja" ujar Keisha
"Gue mikirin aqeela" jawab Rey sekenanya, perasaannya sejak tadi sangat tidak enak sekali, ia takut terjadi sesuatu pada gadis yang baru ia pacari itu.
"Perasaan Lo doang kali" sahut jeffan santai
"Benar kata jeffan, Lo mungkin parnoan kali gara gara teror batu itu" sambung farell
Rey hanya diam saja mendengar itu.
Drrttttt
Hp milik cowok itu berbunyi, langsung saja Rey melihat ke ponselnya.
"Siapa?" Tanya Keisha
"Arga"
Rey pun mengangkat telpon dari adiknya itu.
"....."
Rey langsung berdiri dari duduknya dengan wajah yang khawatir "rumah sakit mana?, Gue kesana sekarang"
"....."
"Oke" Rey langsung mematikan teleponnya dan menatap teman temannya sebentar "Kerumah sakit sekarang" ucap Rey yang langsung bergegas pergi
"Mau ngapain?" Tanya farell bingung
"Suntik KB" ucap jeffan, yang ingin pergi menyusul rey.
"Suntik KB bukannya untuk ibu ibu?" Tanya farell lagi
"Farelllll, udah ikut aja ayo, jangan banyak tanya anjir" marah Keisha yang langsung menarik farell.
"Iya iya"
***
Hari ini Lala bakal up lebih dari 1 part, karena Lala lagi libur kerja karena sakit wkwk.
Duhhh gimana dengan keadaan aqeela yak?🗿🗿
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA YA🤗
![](https://img.wattpad.com/cover/283751543-288-k685109.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKREYZ IS BACK {PREORDER}
Ficțiune adolescențiYuk langsung baca sekuel dari malaikat pelindung 🔥🔥🔥 Apa jadi nya ketika geng 40 tahun yang lalu dibangun kembali oleh generasi baru?, hal inilah yang membuat 2 dari geng motor tekena teror dari masa lalu, tentu saja hal itu sangat membahayakan...