Hidup itu aneh. Dengan banyak kerumitan di dalam setiap sudutnya.
Ambil posisi positif.
Mereka lulus.
"Namun entah berapa kali aku mencoba berpikir, ini sangat aneh. Kenapa kita bisa tiba-tiba lulus?" Sara bertanya dengan wajah yang bingung.
"Entahlah, mungkin dia tiba-tiba langsung iba dan membiarkan kita lulus begitu saja? Ngomong-ngomong kita akan pergi ke mana lagi?" Sirin yang berjalan di samping sara, bertanya dengan penasaran.
"Hah? Apa Maksudmu. Kita akan pulang ke rumah bukan?" Sara mendekati sirin, dan memegang lengangnya dengan erat-erat.
Melihat tingkah laku sara. Alis sirin agak sedikit mengejang.
"Lalu apa maksudmu dengan memegang tanganku erat-erat? Aku hanya bertanya kita akan pergi ke mana!"
"Bukankah kalian setelah malam datang hanya akan langsung pulang ke rumah begitu saja? Apakah kalian tidak punya kehidupan malam!?"
Sara yang benar-benar
anak baik: "...."Nastya yang sibuk
dengan pekerjaan: "...."Melihat ekspresi terdiam mereka berdua. Sirin entah kenapa merasa sangat tidak berdaya dari dalam hatinya.
"Yang benar saja... Memangnya apa yang kalian lakukan setelah pulang ke rumah... Tidak, lupakan. Aku sudah tahu."
Memiliki telinga yang sedikit memerah di wajahnya. Sara merasa agak malu, namun dia berhasil untuk menahan diri untuk berpaling dari wajahnya sirin.
Nastya yang berjalan di sebelahnya, juga memiliki ekpresi wajah seperti biasanya. Diam seperti es dan tidak menunjukkan gelombang apapun.
"Terserahlah. Meskipun ini agak terlambat, bagaimana kalau kita jalan-jalan?"
Sirin tersenyum dengan latar belakang cahaya matahari tenggelam, dan hal ini semakin menambah pesona kecantikannya.
______
".... Aku bilang jalan-jalan namun kalian membawaku ke plaza mall. Pikiran kita bertiga seperti agak berbeda." Mata kanan sirin mengejang lagi.
"Tidak, ini tidaklah sepenuhnya salah! Sirin ingin tinggal di dalam rumah kami, namun aku menyadari suatu hal." Sara menjawabnya dengan serius.
"Lalu apa itu?"
Sara menunjuk jari telunjuknya ke seragam sekolah Sirin: "Pakaianmu."
Sejak awal dia berkunjung ke rumah Sara dan menginap di sana. Sirin selalu memakai pakaian Sara secara tidak sadar.
Selain memiliki ukuran tubuh yang hampir sama persis. Pakaian yang sara pilih juga tidak terlalu terbuka, yang dimana membuat sirin telah menyetujuinya secara diam-diam.
Ya, kecuali beberapa pakaian dan kostum yang "sedikit spesial" di dalam lemari terkunci. semuanya sangat pas untuk dia.
"Jadi kau masih berniat membiarkan aku tinggal di sarang madu kalian? Apa yang terjadi ketika aku menolaknya?"
"Aku akan MENGIKATMU."
Nada suara Sara entah kenapa langsung berubah menjadi sangat menyeramkan secara tiba-tiba. Dan hal ini membuat Sirin dan Nastya yang lengah agak sedikit terkejut.
Sara kembali tersenyum bahagia: "Bagaimanapun, beli pakaianmu dulu. Kita akan membicarakan yang lainnya nanti."
Menyeret Sirin ke lantai atas seperti layaknya saudara kembar yang akur. Nastya melihat ini secara diam-diam, dan mengikuti mereka naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rencarnasi menjadi gadis imut 2
RomanceSudah 3 tahun berlalu begitu saja setelah peristiwa "itu" dimulai. Sara yang imut juga mulai berubah menjadi gadis cantik secara perlahan-lahan. Bukan hanya dia saja yang telah berubah, namun semua orang yang ada di sekitarnya. Nastya sendiri juga t...