Story End, Hugo

19 6 0
                                    

Perjalanan selanjutnya adalah museum bajak laut di norweta.

Tidak ada yang spesial pada bagian ini. Namun untuk beberapa orang, hal kecil bisa menjadi sangat berharga bagi mereka.

"Hei pria tidak berguna, gunakan kameramu untuk memfoto kita atau kau tahu selanjutnya."

"Yes, mam!"

Mengambil tampilan gambar, yang dimana Charlotte di kelilingi oleh teman-teman sekelasnya. Hugo tersenyum dengan tidak berdaya.

Namun jauh daripada itu, dia lega.

Charlotte akhirnya memiliki banyak teman.

"... Hugo juga kesini. Mari kita foto bersama-sama!" Charlotte melambaikan tangannya dengan gembira.

"Tidak, tidak, tidak, jika tidak ada aku, siapa yang akan mengambil gambarnya?"

Sirin datang, dan merebut kamera yang berada ditangannya Hugo: "Pergilah, berfoto bersama dengan teman sekelas itu sangat jarang."

"Hugo, disini!"

Melihat Charlotte yang selalu memanggil namanya dengan gembira. Hugo menggaruk bagian belakang kepalanya dengan kesusahan.

"Terima kasih."

"Pergilah."

Mengambil foto Hugo bersama dengan teman sekelasnya yang sangat ramah, setidaknya di permukaan. Mereka semua langsung menaiki bus, dan kembali pulang ke sekolah mereka.

Tidak disadari bahwa hari ini sudah mencapai sore hari.

Melihat awan hitam yang akan turun hujan kapan saja. Sirin menghela nafas karena hari-hari hujan yang tidak menentu.

Semua orang yang telah dibawa kesana-kemari, kelelahan. Dan mereka tidak segan-segannya untuk pulang ke rumah dengan sangat cepat.

Sekolah semakin sepi.

Charlotte tersenyum dengan sangat imut kepada mereka berdua.

"Sirin, terima kasih. Aku belum pernah berbicara sebanyak ini. Aku sangat bahagia!"

"Hugo juga. Terima kasih banyak. Berkatmu, aku memiliki banyak sekali teman!"

Melihat Charlotte yang tersenyum bahagia di hadapan mereka. Hugo merasa sangat malu.

"Aku merasa tidak melakukan apapun." Hugo mengalihkan pandangannya.

Tersenyum dengan sangat imut, dan mengabaikan perkataannya William. Charlotte tiba-tiba teringat suatu hal.

"Kata saudaraku, jika aku memiliki teman, aku bisa mengundangnya ke restoran miliknya. Saudaraku pandai memasak, jadi kalian harus mencobanya!"

"Kalau tidak salah, ini alamatnya... Tunggu... Aku akan mengingat-ingat lagi..."

Hugo buru-buru melambaikan tangannya: "Tidak apa-apa! Jangan terlalu ambil pusing, ini saja sudah cukup."

Sirin menganggukkan kepalanya: "Hm, Hugo benar, jangan ambil pusing. gunakan aplikasi peta di hpmu. Itu bisa sangat membantu dengan lokasi yang lebih akurat."

Hugo langsung menatap sirin dengan tidak ramah. Sirin hanya bisa mengangkat bahunya.

Bertukar nomor telepon, dan alamat rumahnya. Sebuah mobil bewarna coklat, terparkir di dekat mereka. Dan Charlotte langsung berdiri.

"Itu mobil saudaraku."

Berjalan beberapa langkah kedepan. Charlotte tiba-tiba berbalik, dan memeluk mereka berdua.

"... Aku memiliki banyak teman... Namun, kalian adalah teman spesial bagiku."

"Terima kasih."

Melepaskan pelukannya dari mereka berdua. Charlotte melambaikan tangannya, dan masuk ke mobil dengan ceria.

Rencarnasi menjadi gadis imut 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang