3 Zone dalam hubungan...

26 3 1
                                    

Gelombang semalam langsung berlalu begitu saja tanpa insiden sama sekali.

Pasangan suami istri yang mengadopsi anak, pulang, dan panti asuhan ditutup, untuk menghindari tamu-tamu yang berdatangan.

Jam 06.30. Minggu, Pagi hari.

Anak-anak dengan bersemangatnya turun dari tempat tidur mereka, dan  ingin pergi bermain, namun buru-buru diberhentikan oleh perawat yang sudah mengantisipasi mereka dari sejak awal.

Memandikan mereka semua setelah itu makan sarapan. Mereka buru-buru digiring kedalam ruangan kelas seperti seekor domba yang akan di sembelih, dan sirin yang melihat ini tertawa.

"Rasakan!"

Sara memandang Sirin dengan aneh.

"Kau memiliki dendam dengan anak-anak?"

"Tidak, tapi melihat penderita orang lain itu sangat menyenangkan. Omong-omong apakah kita akan pulang juga?"

Sara menganggukkan kepalanya.

Mereka sudah cukup bermain-main disini. Banyak pekerjaan rumah yang juga belum dibereskan. Meskipun begitu, sara tidak menyesal datang kesini. Setidaknya mereka sudah melihat tingkah imut anak-anak dengan cukup puas.

"Kalau begitu kita akan berpamitan dengan Lily terlebih dahulu."

Bertanya kepada seorang perawat acak, dimana keberadaannya Lily. Mereka sampai di kantor miliknya Ivan, dan membukakan pintunya.

"Kalian akan pergi?"

Melihat Lily yang melepaskan celemek, dan menyusun-nyusun bubur hangat kedalam wadah penyimpan makanan. Sirin bertanya dengan bingung.

"Untuk sarapan? Kenapa kau menyimpannya kedalam wadah makanan?"

Mendengar hal ini, Lily tersenyum dengan agak malu-malu.

"Sebenarnya... Roland hari ini sakit. Dia sepertinya terkena flu."

Menurut perkembangan asli ingatan Roland yang terdahulu. Kemarin, setelah salah paham bahwa Ana akan di adopsi. Lily akan jatuh sakit karena hujan, dan dia akan terus mengurung dirinya sendiri di kamar selama berhari-hari.

Bahkan setelah sembuh, dia akan tetap mengurung dirinya sendiri di dalam kamar selama berbulan-bulan, yang dimana membuat Roland, Ana, Ivan, dan anak-anak lainnya sangat tidak berdaya menghadapinya.

Mereka sudah beberapa kali bilang bahwa Ana tidak akan di adopsi. Namun karena merasa ditipu dengan kebohongan putih, Lily menolak mendengarkannya, dan menganggap itu hanyalah sebuah kebohongan.

Mereka semulanya bisa menunggu sampai makanan cadangan di dalam sana habis. Bagaimanapun, manusia tidak akan bisa hidup tanpa makanan sama sekali.

Namun 2 minggu kemudian, dengan amarah Roland yang menebas pintu kayu dengan kapak besar miliknya. Lily berhasil dikeluarkan, dan langsung menuju rumah sakit, karena kekurangan gizi.

Tidak ada yang menyadarinya sama sekali. Bahkan Ivan pun tidak.

Lily adalah orang yang mandiri, dan bisa mengurus dirinya sendiri. Mereka semua tidak pernah berpikir bahwa dia akan mengambil keputusan ekstrim seperti ini.

Mengingat wajah Roland yang depresi 1 bulan penuh, sampai kondisi tubuh Lily membaik. Sirin hanya mengangkat bahunya.

Setidaknya dia sudah merubah beberapa hal.

Utang miliknya sekarang sudah terbayarkan.

"Hm, aku tidak melihat Roland dari tadi pagi. Kemana dia pergi?"

Rencarnasi menjadi gadis imut 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang